Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Rezeki...

Written By Rudianto on Minggu, 25 Maret 2012 | 00.43


Setiap makhluk di muka bumi dijamin mendapat bagian rezeki masing-masing. Ia terkandung di dalam Surah Hud, ayat 6 bermaksud, "Dan tiadalah sesuatupun dari makhluk melata di bumi melainkan Allah jualah yang menanggung (menjamin) rezekinya dan mengetahui tempat kediamannya dan tempat ia disimpan. Semuanya itu tersurat di dalam Kitab (Lauh mahfuz) yang nyata (kepada malaikat yang berkenaan)".

Malah, hadits Qudsi riwayat Nasai menegaskan bahwa, "Sesungguhnya malaikat Jibril memberitahuku bahwa manusia tidak akan mati sehingga disempurnakan ajalnya dan memperoleh rezeki yang diperuntukkan kepadanya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan mintalah kepada-Nya".

Bagaimanapun, mengurniakan rezeki dan mencari rezeki adalah dua perkara yang berbeda sama sekali. Mengurniakan rezeki memang 'kerja Allah swt', tetapi mencari rezeki adalah kewajiban manusia. Bukan sesuatu yang benar jika makhluk hanya berpeluk tubuh sementara menunggu rezeki yang sudah 'dijamin' itu.
Dan, mencari rezeki pun tidak terbatas kepada berusaha memaksimalkan sumber yang sudah ada, malah Islam mengajar banyak amal lain agar rezeki yang 'dijamin' itu akan diperoleh secara mudah, murah serta melimpah.

Antara amal yang diajarkan junjungan besar Nabi Muhammad s.a.w ialah menyibukkan diri untuk beribadat kepada Allah walau sesibuk mana sekali pun.
Dalam satu hadits Qudsi riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra dijelaskan bahwa, "Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembahKu maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu"

Islam juga mengajar umatnya memperbanyak beristighfar. Ia adalah satu bentuk kerendahan hati dan rintihan seorang hamba kepada Maha Pencipta.
Dalam satu hadits lain riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas ra, Nabi Muhammad saw bersabda bermaksud, "Sesiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka."
"Siapa berbakti kepada ibu bapaknya maka kebahagiaan buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya." (Riwayat Abu Ya'ala, at-Tabrani, alAsybahani dan al-Hakim).
"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa untuk kedua orang tuanya niscaya terputuslah rezeki (Allah) darinya." (Riwayat
Hakim dan ad-Dailami).