Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

IKHLAS

Written By Rudianto on Rabu, 12 September 2012 | 22.14

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (QS. Az-Zumar [39]: 11)
***
Acapkali diri dihantui persoalan ikhlas, ingin sangat menjadi hamba Allah yang ikhlas. Hati ini kotor, banyak ego. Syok sendiri. Perasaan bangga. Hati menangis dan menjerit. Jiwa sengsara karena mengenangkan diri kotor, sarat ego diri. Diri terlalu lemah. Betapa diri mengharapkan keikhlasan itu menyerap masuk ke dalam pembuluh darah dan mengalir meratai seluruh jasad dan anggota.

Tak semestinya diri tersilap, keikhlasan itu bukan penampakan lahiriyah atau suatu bahan kimia dari luar yang perlu dialirkan masuk ke dalam hati. Ikhlas itu suatu anugerah... hadiah Allah. Dianugerahkan kepada hamba yang senantiasa merasa diri lemah, hina, berserah, khudu', khusyuk kepada Allah. Bila di dalam hati terselip rasa hebat, rasa perasaan bangga, gemar disebut-sebut namanya, ingin manusia lihat perbuatannya, itu
ego diri pada hakikatnya. Ananiyah, keakuan. Ananiyah bahaya karena sifat itu menjadikan lupa kepada Allah yang Maha Memberi dan Dia yang mengurniakan semua kelebihan.

Diri merasa, rasa kembang dan syok sendiri. Lupa bahwa kelebihan itu hanya dipakaikan Allah kepada diri kita. Hiasan Allah. Ia milik Allah, kalau Allah cabut kelebihan itu... bukankah tiada apa yang tinggal?

Hamba yang paling ikhlas, memiliki rahasia yang hanya diketahui oleh Tuhannya dan bisikan kecil hatinya saja. Hatta malaikat tidak tahu rahasia itu, syaitan durjana tidak mampu dan tidak sampai tangan untuk menyentuh hati sanubari manusia ikhlas. Pandangan manusia yang hasad juga tidak jatuh dan berupaya
mengganggu mereka yang ikhlas. Seringkali diri menyangka terselamat dan terlepas dari tipudaya syaitan dan hawa nafsu.

Semakin meningkat ilmu, amal dan kehidupan dunia, semakin halus tipudaya dan semakin sukar dikesan. Hanya yang ikhlas li wajhillah dapat terselamat. Beruntunglah manusia ikhlas...segala-galanya  dipersembahkan untuk Allah semata. Syaitan dan nafsunya sendiri tidak tergapai tangan menggelitik keikhlasan hatinya. Manusia inilah yang selamat. Mudah-mudahan kita semakin mendekati keikhlasan. Segala-galanya untuk Allah, dari Allah, bersama Allah. Ya Allah, bantulah aku mencipta keikhlasan
dalam setiap hela nafas yang ku hembuskan, dalam setiap nawaitu yang ku tajdidkan,dalam
setiap amal yang ku tekadkan..

Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub karena suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka
kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu. (Abu Bakar)

0 komentar:

Posting Komentar