Kamis, 17 April 2014

Ujian Kaum Beriman

Setelah penaklukan kota Mekah pada bulan Ramadhan tahun 8 Hijriyah, Mekah pun kembali menjadi kota suci. Dan masyarakat pun datang berbondong-bondong untuk memeluk islam. Suasana yang tenang malah diusik oleh kaum Hawazin, yang ingin mengembalikan kota Mekah seperti semula. Akankah itu semua berhasil? Dan bagaimanakah nasib Nabi Muhammad dan kaumnya?

Penaklukan Kota Makah

Kali ini Khalifah menceritakan sebuah perjanjian damai yang dicatat dalam sejah islam yang disebut hudaibiyah. Dalam perjalanan islam Mekah menjadi kota suci melalui proses dihancurkannya patung berhala yang sangat banyak sekali pada saat itu, dan sejak itu kota Mekah menjadi tempat suci hingga akhir zaman.

Sang Penakluk Raja Habasyah Ja'far bin Abi Thalib

Sahabat yang satu ini begitu dekat dengan Rasul, seluruh hidupnya diserahkan oleh agamanya dialah Ja'far bin Abi Thalib. Ja'far menerima penganiayaan yang dahsyat dari kaum Quraisy saat masuk islam, namun Ja'far tetap bersabar menerima itu semua. Justru Ja'far semakin bersemangat menyebarkan islam, penganiayaan besar-besaran terus terjadi agar penyebaran islam tidak berlanjut dan nabi memerintahkan umat untuk berhijrah ke Habasyah. Dari hasil perjalanan itulah Ja'far bertemu dengan Raja Najasi yang beragama nasrani dan yang cukup membuat kagum Ja'far mampu mengislamkan Raja Najasi, dari hasil komunikasinya berusaha menyakinkan raja. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya?

Pelindung Rosul Yang Belum Beriman

Abbas bin Abdul Muthalib sangat di cintai Rasul, bersama istrinya berjuang sendiri di Mekah. Di awal dakwah Rasul, dia menjadi pelindung bagi Rosul sekali pun dia belum beriman. Perjuangan ini selalu membuat para sahabat bertanya-tanya, kapan Abbas masuk islam? Paman nabi Muhammad SAW ini, mulai mengakui masuk islam saat dia di masukan ke dalam tahanan dan mulai menjadi mata-mata.

Jumat, 11 April 2014

Sang Pedang Allah Khalid bin Walid

Khalid bin Walid semenjak ayahnya meninggal, dia menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin Quraisy. Status keluarganya dari keluarga bangsawan, membawa Khalid menjadi seorang ksatria tanpa tanding dan tidak pernah memusuhi nabi Muhammad. Perang demi perang Khalid terus menangkan, tetapi satu ketika dia mendapat keyakinan dan mendapat hidayah sehingga masuk islam.

Seorang Budak Menjadi Penyeru Adzan Pertama

Sahabat mulia yang satu ini tak pernah di sebut kaum Quraisy, karena memang bukan siapa-siapa. Namun kekuatan iman dan ketegarannya, dilaluinya demi mempertahankan aqidah, dialah Bilal bin Rabah. Cahaya iman yang menerangi kalbunya mengubah sosok yang bukan siapa-siapa menjadi tokoh penting dalam perjalanan islam. Penasaran seperti apa ketulusan seorang Bilal?

Ksatria Zaid bin Haritsah

Zaid bin Haritsah tidak memikirkan dirinya demi melindungi Rosul, saat dilempari batu oleh anak-anak. Dia terluka parah begitu juga Rosul kakinya terluka parah. Dia sosok luhur dari kalangan rakyat biasa, yang diangkat sebagai anak oleh Muhammad SAW. Meskipun sudah diangkat oleh anak oleh nabi, sikapnya tidak pernah berubah. Di dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa sahabat nabi adalah Zaid. Ingin tahu lebih banyak tentang sahabat nabi satu ini?

Tobatnya Wanita Pemakan Jantung

Hindun Binti Utbah adalah wanita yang sangat memusuhi islam. Sebelum menikah dengan Abu Sofian, Hindun menikah denga pria Quraisy bernama Faky. Namun pernikahan ini kandas karena sang suami menudingnya selingkuh. Berparas cantik, cerdas, fasih berbicara, dan pandai menunggang kuda, wajar kalau banyak yang menyukainya. Hindun semakin membenci islam ketika satu persatu keluarganya masuk islam, tetapi wanita berdarah dingin ini akhirnya masuk islam ketika suaminya Abu Sofian juga masuk islam.

Selasa, 08 April 2014

Ammar Bin Yasir Orang Yang Sabar

Rosul dahulu mengajar agama secara sembunyi-sembunyi, salah satu diantara mereka Ammar Bin Yasir. Ammar membuat semua keluarganya masuk islam, tetapi itu semua tidak berlangsung lama karena gerak-gerik Ammar yang selalu pergi untuk belajar agama terlihat oleh kaum Quraisy. Bagaimana nasib Ammar dan keluarganya?

Nusaibah Binti Ka'ab Wanita Perisai Rasulullah

Sahabat wanita yang satu ini memiliki nyali yang luar biasa di medan perang. Kepahlawanan ditunjukan di medan perang membela Rasulullah SAW. Keberaniannya dicatat dalam tinta emas islam, sebagai teladan, ketulusan, membela agama Allah SWT wanita ini bernama Nusaibah Binti Ka'ab.

Khadijah binti Khuwailid Wanita Paling Mulia di Dunia

Khadijah adalah wanita yang kaya raya, sebab perdagangannya sudah sampai ke negri Paman Sam. Ratu Quraisy yang menolak pinangan semua pria ini, ternyata mulai tertambat dengan pria yang di kenal di sukunya sebagai Al-Amin. Akhirnya Nabi Muhammad SAW dan Khadijah menikah, pasangan yang mulia ini mempunyai perbedaan yang cukup jauh diantara pasangan yang lain

Ali bin Abi Thalib Kesatria Rasulullah

Sebagai pemuda yang di besarkan dan dididik langsung oleh Rasulullah SAW. Ali bin Abi Thalib tumbuh menjadi pria yang matang, bertubuh kuat dan tegap. Ali menjadi pria perkasa dan tangguh berkomitmen terhadap agama dan Rasulnya.

Ali bin Abi Thalib Jiwa Tanpa Noda

Kaum Quraisy terkejut bukan kepalang, Nabi Muhammad SAW tidak ada di tempat tidurnya. Mereka justru menemukan Ali bin Abi Thalib, inilah salah satu peran besar beliau sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya. Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah, satu-satunya manusia yang lahir di dalam bangunan sederhana yaitu Kakbah.

Singa Allah, Hamzah Bin Abdul Muthalib

Hamzah sangat marah kepada tokoh Qurais, Abu Jahal yang secara terang-terangan menentang risalah nabi. Tindakan berani inilah yang justru mengubah jalan hidupnya. Hamzah yang merupakan tokoh Qurays dari Bani Hasyim, tanpa ragu meninggalkan kepercayaan Qurais dan langsung mengucapkan dua kalimat syahadat di depan Rasulullah SAW

Khalifah Utsman Bin Affan

Pada hari Rabu bulan zulhijah tahun 23 hijriyah, kepanikan menyelimuti kota Madinah saat kaum muslimin melaksanakan sholat subuh di Masjid Nabawi. Kahalifah Umar Bin Khattab tersungkur akibat tikaman pisau, dalam kondisi tak berdaya tidak ada yang terfikir kecuali nasib kaum muslimin. Setelah itu yang melanjutkan kepemimpinan adalah Usman Bin Affan di usianya yang tujuh puluh tahun. Selama pemerintahannya enam tahun pertama membuat kaum muslimin hidup dalam kedamaian.