Selasa, 30 Juni 2009

Cinta adalah Fitrah Insani

Cinta adalah Fitrah Insani

Muhammad Ibnu Daud Azh Zhahir mengatakan;“ Cinta merupakan cermin bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Karena sebenarnya ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri.Kecenderungan manusia pada keindahan adalah fitrah tetapi juga merupakan ujian bagi manusia.

“Dijadikan indah pada (pandangan ) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. Qs. Ali Imran [3]:14)

Dan Firman Allah lainnya:
“Disitulah diuji orang-orang yang beriman dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat (dahsyat). (al-Ahzab:11)
Ibnul Qayyim Al-Jauzi mengungkapkan; dalam rasa cinta melibatkan sampai 50 tingkat perasaan. Dari kondisi yang membahagiakan, sampai pada yang menyedihkan. Dari adanya kerinduan sampai keinginan untuk selalu mencurahkan kasih sayang. Dan dari cinta buta yang memperdayakan sampai cinta tertinggi yang melahirkan penghambaan.

Abdullah Nashih Ulwan dalam ‘Al-Islam wal Hub’ menulis tentang cinta. Ia katakan, Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, tak dapat di pisahkan dengan kehidupan. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginan yang suci dan mulia pula.

Menurut Abdullah Nasih Ulwan, cinta memilki tiga tingkatan.
• Cinta tingkat tertinggi, yaitu cinta kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad dijalan-Nya.
• Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
• Cinta tingkat terendah; ialah cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada keluarga, harta dan masalah dunia dari pada mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Tiga tingkatan cinta itu berdasarkan firman Allah pada surah at-aubah [9]:24
“Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya. maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang fasik”.( Qs. At-Taubah [9]:24)

*****
Cinta adalah fitrah manusia yang murni, tak dapat di pisahkan dengan kehidupan.Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginan yang suci dan mulia pula.
*****

Berikutnya insya Allah: Ketika Cinta Datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar