Selasa, 23 Juni 2009

Kegagalan adalah pil pahit kehidupan


Kegagalan adalah pil pahit kehidupan

Hampir semua pil (obat) yang kita minum terasa pahit. Tetapi tidak ada cara lain untuk menyembuhkan penyakit selain kita harus meminumnya. Suka atau tidak suka, terpaksa atau tidak terpaksa. Dan banyak hasil membuktikan, rasa pahitnya pil yang kita minum hanyalah sesaat, dibandingkan sehat yang kemudian datang jauh lebih panjang.

Begitu juga kegagalan, ia adalah pil pahit kehidupan, bisa jadi kegagalan inilah yang mengawali kita menapaki kesuksesan. Pahit terasa di awal, tetapi manis terasa diakhir.

Imam Ali bin Abi Thalib mengungkapakan: “ Mencukupkan diri dengan sesuatu yang berada di tanganmu adalah lebih aku sukai bagimu dari pada usahamu memperoleh apa yang ada ditangan orang lain.

Pahitnya kegagalan untuk memiliki sesuatu adalah lebih manis dari pada meminta-minta pada orang lain. Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun, demi mempertahankan harga diri , jauh lebih utama dari pada kekayaan yang disertai penyelewengan”.

Baiklah saudara, tidak perlu kita mengungkapkan kegundahan hati berlebihan karena seringnya ditimpa kegagalan, karena itu hanya menambah kesedihan. Tetapi marilah kita cari jalan keluar, agar persoalan ini bisa di sikapi dengan perasan yang arif. Hidup adalah apa yang kita pikirkan hari ini, jika kita larut hanya memikirkan kegagalan demi kegagalan.

Mulailah belajar dari kegagalan, seperti kata pepatah; “kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”. Memang pepatah ini tidak sepenuhnya benar, tetapi alangkah baiknya jika itu kita jadikan cambuk agar tetap semangat mengubah keadaan.

Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Apa yang telah berlalu, berlalulah dan apa yang akan datang, dimana?. Bangkitlah dan pergunakan kesempatan diantara dua ketiadaan ini”. Sungguh kesuksesan dalam hidup hanya ada dua hal; memusatkan pikiran pada hari ini dan beramal pada hari ini. Sebagai mana kegagalan dalam hidup ada dua perkara; memikirkan tentang masa lalu atau masa yang yang akan datang dan menanguhkan pekerjaan hari ini pada masa yang akan datang.

Saudaraku, untuk meraih keberhasilan, kita harus mencabut akar-akar yang merasuk kedalam pikiran kita tentang masa lalu. Kesuksesan membutuhkan kerja dan optimisme. Menyesali masa lalu hanya membuat hari-hari kosong tanpa makna, hidup terasa hampa dan hanya mendatangkan penyesalan yang tidak berguna.

*****
Pahitnya kegagalan untuk memiliki sesuatu adalah lebih manis dari pada meminta-minta pada orang lain.
Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun, demi mempertahankan harga diri , jauh lebih utama dari pada kekayaan yang disertai penyelewengan”.

2 komentar: