Selasa, 22 Juni 2010

Mana Mungkin Bahagia

semua manusia memburu ketenangan dan kebahagiaan
kerana ia fitrah semulajadi manusia
dimana ketenangan dan dimana bahagia
pada harta pangkat dan kuasa atau pada kecantikkan wanita

kalau disitulah kebahagiaan
mengapakah jutawan berpenyakit jiwa
kenapa yang berpangkat pemarah dan beremosi saja
mengapa yang punya kuasa berkrisis saja
mengapa gila wanita selalu kecewa

dimana ketenangan dan dimana bahagia manusia
sudah lama manusia mencari tiada jumpa
terumbang ambinglah mereka
ditengah kemodenan hidupnya canggih tapi jiwanya tersisih sedih

manusia kehilangan kebahagiaan walau sentiasa memburunya
yang disangka bahagia itu rupanya mengecewakan
harta pangkat dan kuasa jua wanita
semuanya menipunya manusia kecewa dimana-mana

dimana ketenangan dan dimana bahagia manusia
ya Allah itulah Tuhan sumber kebahagian
kenali dan cintailah Allah kerana Allah menyintai kita
cintakan Allah tiada kecewa

beriman kepada Nya dan sembahlah Dia
ikuti syariat Nya tawakkallah kepada Nya
mintalah kepada Nya berbaik sangkalah kepada Nya
itulah penenang jiwa ubat jiwa yang lara
nikmat bahagia pasti dirasa

Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Ada orang yang jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah memiliki rumah, hotel, vila dan real estate di berbagai penjuru kota masih belum puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta rupiah sudah merasa kaya, namun ada juga orang yang sudah punya tabungan, deposito, saham, dan asset investasi lainnya bernilai miliaran masih merasa kurang.

Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu ingin lebih banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya. Kabar buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi keinginannya.

Orang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung, dan sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanya yang tidak dimiliki, mana mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita. Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Adapun sesuatu yang kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa, apalagi putus asa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar