Jumat, 11 Juni 2010

MATA AIR, AIR MATA


Astaghfirullah, itulah kalimat yang tidak pernah henti ku ucapkan. Setelah segurat sesal kembali warnai bathinku, setelah sederet dosa kembali tergambar dalam ingatanku. Sering bathin bertanya dalam harap yang penuh harap, apakah Allah akan mengampuni kesalahan dan khilafku. Ya Allah aku memohon ampunan-Mu, bersihkan diri ini dari debu dosa yang masih menempel di dinding jiwaku.

Kesadaran akan dosa, sering mengalirkan air mata sesal, bagaikan mata air yang tak pernah lelah mengalir, gemerciknya getarkan jiwa. Deras alirannya membentur dinding jiwa hingga mampu lembutkan kerasnya hati. Sesaat bathin bergumam, ternyata air mata ini masih ada, bahkan mungkin masih tersimpan di danau sesal yang terus muncul .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar