Minggu, 21 November 2010

Mengembalikan Kekuatan Iman

Iman itu bisa menjadi usang di dalam hati laksana pakaian yang bisa menjadi usang jika sudah kama dipakai. Kadangkala ada gumpalan mendung maksiat yang menyusup ke dalam hati orang mukmin, sehingga hatinya mnjadi gelap dan kelam.

Sebagaiman yang digambarkan Rasulullah SAW: "Tidak ada diantara hati-hati itu satu hati pun, kecuali ia memiliki awan rembulan. Tatkala rembulan sedang bercahaya, lalu awan menutupinya, maka rembulan itupun menjadi kelam. Tatkala awan itu menyingkir darinya, rembulan itupun bercahaya kembali." (Riwayat Abu Nu'aim)

Begitu pula hati seorang mukmin, yang kadangkala disusupi awan kelam berupa kedurhkaan, sehingga sinarnya terhalang dan ia pun diliputi kegelapan serta ketakutan.

Jika ia berusaha menambah bobot keimanan dan senantiasa bermunajat kepada Allah, tentu awan itu akan tersibak dan cahaya hatinya kembali bersinar seperti sebelumnya.

Pengaruh ketaatan dan kedurhakaan terhadap iman, berupa penambahan dan pengurangan merupakan hal yang wajar.

Jika seseorang berjalan-jalan ke pasar, lalu melihat wanita yang bertabarruj ( bersolek belebih-lebihan), mendengarkan celotehan dan canda orang di pasar dan di kedai kopi, kemudian ia keluar dari pasar dan langsung menuju kuburan serta masuk ke dalamnya, tentu ia akan merasakan betapa berbedanya suasana antara kedua tempat tersebut, yaitu tatkala di pasar dan di kuburan. Berarti hati itu cepat sekali mengalami perubahan

Yang perlu dicatat bahwa iman berkurang akan mengakibatkan tindakan : meninggalkan hal yang wajib atau mengerjakan yang haram , maka hal ini adalah suatu kelemahan yang sangat berbahaya, untuk itu dia harus segera mengobati jiwanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar