Selasa, 26 April 2011

Seharusnya…

Seharusnya, aku tidak membiarkan mataku menatap yang sia-sia, tetapi aku tak kuasa menahannya, hingga akupun sadar ketika sudah terjebak rasa. Seharusnya aku tidak mengucapkan perkataan yang tidak perguna, tetapi aku tidak kuasa menghentikannya, hingga akupun sadar ketika sudah terjebak kata. Seharusnya aku tak membiarkan telingaku mendengar suara yang tidak bermanfaat, tetapi hatiku tak kuasa menghentikannya, hingga aku sadar ketika aku sudah terjebak suara.

Seharusnya, aku tak membiarkan hatiku lepas tanpa kendali, hingga membuat mata, mulut dan telingaku menjadi tak sadar diri. Bukankah mata, mulut dan telinga hanyalah prajurit dari komando yang bernama hati.

Aku tak menyalahkan mata yang salah menatap, tak menyalahkan mulut yang salah berkata, tak menyalahkan telinga yang salah mendengar. Aku salahkan hatiku karena dialah muara dari semua kesalahan tubuhku. Banyak sekali keharusan yang Allah perintahkan, tetapi kita justru memilih sesuatu yang sesungguhnya tidak harus kita lakukan

Ya Allah, Engkau yang membolak-balikkan hati, tetapkan pendirianku pada agamamu. Ampunilah hatiku karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh di lakukan.

Ya Allah, kalaulah bukan karena rahmat-Mu, mungkin aku masih terperengkap dalam sekap “ketidakharusan”. Kalaulah bukan karena Inayah-Mu mungkin aku masih tenggelam dalam lautan kesalahan. Bimbinglah aku agar selalu mengerjakan yang seharusnya Kau perintahkan. Jauhilah aku dari perbuatan yang seharusnya ku tinggalkan.

Ya Allah..pilihkan aku melalukan sesuatu sebagaimana pilihan-Mu. Jangan Engkau biarkan aku memilih yang bukan pilihan-Mu. Engkaulah yang memberikan sebaik-baik pilihan kepada setiap hamba-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar