Rabu, 04 Mei 2011

Orang Paling Kaya


Seorang tuan tanah kaya bernama Carl sering mengendarai kuda mengelilingi perkebunannya yang amat luas dan mengagumi dirinya sendiri atas kekayaannya yang luar biasa besar.
Suatu hari ketika sedang mengendarai kuda kesayangannya ia bertemu Hans, petani tua penyewa tanahnya yang sedang duduk di bawah pohon.
“Sedang apa kau di situ?” tanya Carl.

“Aku sedang bersyukur kepada Tuhan atas makanan yang di berikan-Nya kepadaku, karena makanan ini sangat nikmat bagiku, ”jawab Hans.

”Kalau hanya makanan seperti itu, aku tak perlu harus bersyukur kepada Tuhan, aku bisa membeli segalanya” sanggah Carl.
”Tuhan telah memberikan semua yang kubutuhkan, dan aku merasa bersyukur atas semuanya bahkan terhadap hal-hal yang kecil sekalipun.”

Petani tua itu kemudian menambahkan, ”Aneh sekali kau mampir kemari hari ini. Sebab, tadi malam aku bermimpi, ada suara memberitahuku bahwa nanti malam, orang paling kaya di lembah ini akan meninggal dunia. Aku tidak tahu maksud mimpi itu, tapi rasanya aku harus memberitahumu.”
Carl mendengus lalu berkata, ”Semua mimpi itu bohong.”
Kemudian ia mencongklang kudanya.
Ucapan Hans terus terngiang di telinganya. ”Orang paling kaya di lembah ini akan mati malam ini”. Jelas sekali bahwa orang paling kaya di lembah ini adalah dia. Malam itu ia mengundang dokter pribadinya, dan menceritakan kepadanya apa yang di katakan oleh Hans.

Setelah meneliti benar-benar kesehatannya, dokter berkata kepada tuan tanah yang kaya itu, ”Pak Carl, Anda sekuat dan sesehat seekor kuda. Tak ada alasan bagimu untuk mati malam ini.”

Meskipun demikian, untuk meyakinkannya, dokter itu tetap tinggal di rumahnya sepanjang malam sambil bermain kartu. Keesokan harinya Carl minta maaf kepada dokter atas kekhawatirannya pada mimpi petani tua itu. Dokter pun kemudian meninggalkan rumahnya.

Kira-kira jam 09;00 seorang pesuruh datang ke rumah Carl.
”Ada berita apa?” tanya Carl.
”Ini tentang pak tua Hans,” kata orang itu. “Ia meninggal dunia dengan tenang dan penuh senyuman dalam tidurnya tadi malam.”

2 komentar: