Minggu, 02 September 2012

Debatnya Orang Munafik

Diantara  debatnya orang munafik dengan Al-Qur’an: sesungguhnya Al-Qur’an itu mempunyai menara-menara jalan yang tidak samar bagi siapa pun. Apa saja yang kalian ketahui maka berpeganglah padanya. Apa saja yang menjadi masalah bagi kalian maka serahkan pada orang yang mengetahuinya.

"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (darimu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Al-lah tidak menyukai kebinasaan," (Qs. Al-Baqarah: 204-205).

Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: "Rasulullah saw bersabda, 'Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka gemar berdebat. Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat, 'Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja,
sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.' (Qs. Az-Zukhruf: 58)." (Hasan, HR Tirmidzi [3253], Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Diriwayatkan dari `Aisyah r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras penantangnya lagi lihai bersilat lidah'." (HR Bukhari [2457] dan Muslim [2668])

Diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdi, ia berkata, "Aku duduk di bawah mimbar Umar, saat
itu beliau sedang menyampaikan khutbah kepada manusia. Ia berkata dalam khutbahnya, Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya, perkara yang sangat aku takutkan atas ummat ini adalah orang munafik yang lihai bersilat lidah'." (Shahih, HR Ahmad [I/ 22 dan 44], Abu Ya'la [91], Abdu bin Humaid [11], al-Firyabi dalam kitab Shifatul Munaafiq [24], al- Baihaqi dalam Suu'abul Iimaan [1641]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw., "Perdebatan tentang Al-Qur'an
dapat menyeret kepada kekufuran." (HR Abu Daud [4603], Ahmad [II/286, 424, 475, 478, 494,
503 dan 528], Ibnu Hibban [1464]).

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amru r.a., ia berkata, "Pada suatu hari aku datang menemui Rasulullah saw pagi-pagi buta. Beliau mendengar dua orang lelaki sedang bertengkar tentang sebuah ayat. Lalu beliau keluar menemui kami dengan rona wajah marah. Beliau berkata, 'Sesungguhnya, perkara yang membinasakan
ummat sebelum kalian adalah perselisihan mereka akan al-Kitab'." (HR Muslim [2666]).

"Sesungguhnya, ummat sebelum kalian binasa disebabkan mereka mempertentangkan satu ayat dalam Kitabullah dengan ayat lain. Sesungguhnya Allah menurunkan ayat-ayat dalam Kitabullah itu saling membenarkan satu sama lain. Jika kalian mengetahui maksudnya, maka katakanlah! Jika tidak, maka serahkanlah kepada yang mengetahuinya." (Hasan, HR Ibnu Majah [85], Ahmad [II/185, 195-196], dan al-
Baghawi dalam Syarhus Sunnah [121]).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar