Sabtu, 19 Januari 2013

MATERI DAKWAH

Pada garis besarnya sebenarnya sudah jelas bahwa materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam secara kaffah tidak dipenggal-penggal atau sepotong-sepotong. Ajaran Islam telah tertuang dalam Alkuran dan dijabarkan oleh Nabi dalam Al Hadits, sedangkan pengembangannya kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber dari kedua pokok .

"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian, jika kamu berlawanan pendapat ten tang sesuatu, maka kembalikanlah is kepada Allah dan Rasul-Nya (Al Qur'an dan As Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada 'Allah dan hari kemudian. Itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya."
(An Nisa': 58).

"Aku tinggalkan untuk kamu dua perkara, yang apabila kamu berpegang teguh dengan keduanya kamu tidak akan ter sesat selamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya."
(HR. Bukhari Muslim)

Materi yang demikian luas dan lengkap itu sudah tentu memerlukan pemilihan-pemilihan dan membuat prioritasprioritas, dengan memperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada serta menempuh bermacam-macam metode pendekatan, misalnya pendekatan substansial, situasional dan kondisional, kontekstual, disamping itu karena pesan-pesan dakwah ini haruslah manusiawi yang diharapkan dapat membentuk pengalaman sehari-harinya menurut tatanan agama, maka materi dakwah pun harus meningkatkan kemampuan dan akomodasi manusia pokok, yakni: kemampuan penerima dakwah dan tingkat berikirnya, keperluan masyarakat objek atau atas permintaannya.
Jelasnya, materi dakwah harus tetap fundamental, walaupun harus clisampaikan dengan metode-metode yang bervariasi, sistem yang proporsional dan teknis yang relevan dan ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar