Janganlah engkau layu jika cinta fana menipumu,
Janganlah engkau layu andai jodoh belum menyapamu,
***
Dewasa
ini banyak muda mudi merasa rendah diri, stres dan gejolak rasa ingin
memiliki menjadikan mereka berusaha memenangi hati dalam memiliki
seseorang tanpa mengenal halal dan haram. Yang penting dapat.
Pilu
hati melihat remaja yang merana karena cinta. Mereka merasakan perihnya
pinangan cinta dusta, tetapai tidak mampu mengarahkan diri mencari
cinta hakiki. Tak segan lagi diperhambakan untuk menagih cinta sementara
hingga sanggup berkonflik dengan pencipta cinta. Semua batas-Nya di
langgar, tak kenal dosa dan pahala.
Benar
bahwa lelakilah yang memulakan langkah pertama dalam lorong dosa,
tetapi bila wanita tidak setuju, lelaki itu tidak akan berani.
Cinta
sebelm menikah itu hanya menjerumus ke lembah dosa dan zina. Jika mampu
bertahan ke jenjang pelamin sekalipun bahwa rumahtangga itu takkan
berkah.
Apa tidaknya, asasnya di bina dari dosa dan maksiat. Mana mungkin dapat menegakkan tiang takwa yang utuh kecuali dengan taubat.
Rumahtangga
akan menjadi tawar dan hambar. Semuanya sudah di rasa dan terbiasa,
hendakkan rasa nikmatnya apalagi ? Anak-anaklah yang akan menjadi
mangsa. Terimalah ia sebagai hukuman di dunia. Amat pedih. Namun,
terlalu sedikit berbanding pedihnya hukuman abadi di negeri sana.
Bagi
yang belum berpunya, Andalah pilihan Allah untuk mekar terpelihara
sehingga tiba pula giliran anda mendapat seruan. Yakinlah ! Jangan risau
jika masih belum berpunya karena mungkin Allah ingin bagi ketenangan
dulu, untuk terus melangkah menggapai cita-cita.
Begitu
juga buat pemuda yang belum berpunya, utamakan yang lebih penting
daripada apa yang penting. kenali prioritas. Jika memang sudah sampai
saat ingin memiliki, pastilah waktunya akan tiba, berusaha, jika memang
sudah betul-betul mampu dan bersedia.
Memiliki
seorang isteri solehah ibarat memiliki dunia dan seisinya, sudah tentu
jalan untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa amat berliku dan banyak
tantangan. Berusaha memperbaiki diri dan sebaik-baiknya gunakan orang
perantaraan untuk lebih menjaga warak dan iman jika menghendakinya untuk
menikahi.
Seringkali,
seseorang mencari kekasih ibarat dia mendaki gunung yang tinggi.
Pepohon berduri sanggup di redah, curam dan jurang sabar ditempuh. Namun
apabila dia memilikinya, di dapati insan yang di kejar itu cuma
dedaunan kering. Begitulah perumpamaan sia-sia usaha yang tak di salur
dengan suluhan petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah.
Urusan
jodoh tak kemana. Sudah tercatat di lauh mahfudz, pasti. Apa yang tak
pasti adalah adakah kita mendapatkannya secara mulia atau sebaliknya.
Sahabat ...
Janganlah
engkau layu .. Jika kau terpisah dengan cinta manusia yang palsu.
Berarti Allah inginkan kau kembali, Allah yang akan menjaga mu .. Jangan
layu !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar