Minggu, 09 Juni 2019

Hutang Budi

Diriwayatkan pada satu ketika ada seorang pendengar yang berkata kepada seorang da'ie
setelah menyampaikan ceramahnya: "Sudah 30 tahun lamanya engkau berbicara lalu apa yang
telah engkau perbuat? Dengan tenang da'ie itu menjawab: "Sudah 30 tahun lamanya engkau mendengarkan, lalu apa yang telah engkau lakukan?"

Sebagai orang Islam yang mengucap dua kalimah syahadat berpandukan Al-Quran dan Sunnah apakah jawabnya kalau Al-Quran bisa berkata dan bertanya kepada kita?" Sudah berapa lama aku dibaca? Apakah sudah kau amalkan apa yang kau baca?"  Begitulah kita ini yang seringkali terperangkap dengan kesibukan yang bukan menjurus kepada peningkatan ilmu dan amal tapi lebih kepada keduniaan. Terkadang kita tidak sadar akan apa yang kita lakukan karena kita sering tertipu dengan hasutan dan bisikan syaitan yang menjadi musuh utama kita.

Kita sering lalai dan tidak serius dalam menjalankan kehidupan sebagai hamba Allah di muka bumi ini. Kita sering merasa terhutang budi dengan manusia lain yang berbuat baik dengan kita padahal sebenarnya kita lebih berhutang budi kepada Allah SWT yang menjadikan kita dan segala-galanya di muka bumi ini.

Bagaimanakah caranya untuk membalas budi Allah karena Allah tidak memerlukan apa apa dari kita makhluk-Nya?

Yang penting adalah kita lakukan apa yang di suruh dan meninggalkan segala yang dilarang. Walaupun itu saja namum amat susah untuk dilaksanakan. "Waktu adalah kehidupan.
Tiada artinya hidup manusia selain waktu yang dia gunakan untuk beramal, mulai hari awal ia dilahirkan  hingga sampai  di akhir kehidupannya."

Setiap insan sepatutnya menyumbang pada kemajuan diri atau masyarakat. Kita perlu berusaha untuk memajukan diri atau orang lain baik dalam aqidah, ilmu, akhlak maupun harta benda.

Begitulah, teruskanlah
kehidupan dalam redha Nya bukan mencari murka-Nya. Wallahuta'ala alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar