Kamis, 24 Juli 2014

Kembali Ke Masjid mu - Nuansa (Nasyid Lama)

Telah lama masjid-masjid terbiar. Ditinggalkan dari lautan peran yang belum terberdayakan maksimal. Ayulah…Marilah. Kembali ke masjid. Bukan sekedar berbondong-bondong menuju masjid. Tapi juga menghidupkan kembali hakikat masjid. Bukan sekedar tempat sujud; menetmpelkan dahi, kedua telapak tangan, lutut dan juga kaki. Biarlah kehipan ini tunduk dan patuh dengan segala ketentuan_Nya. Di setiap aktiviatas dan amal. Bila jenuh melanda, bila iman kian menipis, debu-debu kehidupan kian menempel biarlah sujud yang meluruhkannya. Oh air mata. Kemana lagi akan ku beli. Bila ia harus tertumpah ruah kini. Mungkinkah hamba lagi berkomunikasi. Duhai rabbi…ada apa gerangan hamba. Sekarang sudah beranak sungai. Menyapa lautan maghfirah-Mu. Sekarat daku terkenang. Kampung akhirat memanggil-manggil lagi. Bersenandung diri. Dalam nuansa ketika perjalanan cahaya. Saat langkah tersendat di kehidupan Letih karna debu kealpaan Wajah tak lagi pancarkan keimanan Tertatih tiada tujuan Lembar demi lembar hari kulewati Namun ketenangannya tiada pasti Mencari kini tempat yang mencukupi ‘tuk susun langkah yang lebih pasti Kembali ke masjid teduhkan hatimu Basuhlah jiwa yang lusuh karena debu Kembali ke masjid segarkan jiwamu Sujudlah tawadhu di hadapan Rabb-mu Kembali ke masjid teduhkan hatimu Basuhlah jiwa yang lusuh karena debu Kembali ke masjid murnikan cintamu Tercurah hanya tuk keridhaan Rabb-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar