Senin, 21 Oktober 2019

Bagaimana Terapi Ruqyah Syar'iyyah Terhadap Kasus Bullying?

Gangguan Jin Terhadap Korban Bullying
(Kajian Ruqyah Syar'iyyah Tematik)
Oleh :Ustadz Arifuddin S. AG. M. Pd. I

Bagaimana Terapi Ruqyah Syar'iyyah Terhadap Kasus Bullying?
Proses terapi ruqyah syar"|yah terhadap kasus bullying ini harus memperhatikan beberapa hal, agar hasil terapi bisa maksimal. biidzinillah.
Pertama, harus merujuk kepada jenis bullying (fisik, verbal emosional, seksual, dan lain-lain) Berdasarkan jenis bullying inilah kita akan tahu sejauh mana kejiwaan dan mentalnya terganggu. Selanjutnya kita beri porsi tausiyah yang tepat, dengan penuh kesabaran memahami benar apa yang dirasakan anak tersebut. Kita harus bisa menjadi bagian dari anak korban bullying itu, agar anak ini bisa bercerita apa yang dialami dan apa yang dirasakan, selanjutnya kita luruskai cara berpikirnya yang salah dalam menghadapi masalah ini.
Kedua, merujuk pada potensi gangguan akibat bullying yang sudah dijelaskan di atas (depresi, kegelisahan, gangguan tidur, psikosomatik, dan lain-Iain). Ibaratnya ini adalah buah dari akibat bullying, atau dampak bullying. Gejala-gejala gangguan yang muncul akibat bullying harus didata satu persatu untuk mempermudah proses terapi.
Ketiga, merujuk pada intensitas bullying. Seberapa lama anak ini terkena bullying atau berapi kali anak Ini mengalami tindakan kekerasan. Dari intensitas inilah kita akan lebih tahu seberapa parahnya traumatik yang diderita oleh anak korban bullying.
Keempat, biasanya jin tersembunyi di semua kenangan “trauma" bullying, dalam memori persepsinya. Anak korban bullying akan mengalami gangguan berdasarkan tingkat traumatiknya. Jin itu akan bersembunyi di bawah alam sadarnya. Pada gangguan yang parah mendengar nama orang yang membully sudah bereaksi, disuruh mengingat wajah orang yang membully tidak akan mau. Cara pendekatan terapinya harus dipahamkan ke anak tersebut mulianya memaafkan, harusnya kita memaklumi semua orang, dibalik apa yang sudah terjadi ada kehendak Ailah ﷻ dan kekuasaan-Nya, dan seterusnya. Sampai anak ini bisa menerima apa yang kita jelaskan, dan berusaha untuk menjalankan apa yang kita sarankan. Meskipun itu masih sulit, tidak mengapa semuanya butuh proses.Tetapi kalau anak ini sudah ada keinginan untuk memaafkan, insyaAllah ruqyahnya akan lebih mudah.
Kelima, adanya jin yang menggangu dengan wajah yang membully. Seperti yang sudah dijelaskan pada point keempat, hal ini adalah efek dari trauma.
Keenam, tempatnya jin ada hati, Dersepsi. memori. dan di mata. Bagian tubuh yang menjadi tempat Jln adalah bagian tubuh yang terpapar ketika anak tersebut kena bully. Dari mata, awal mulai anak melihat dan mengalami kejadian kekerasan, selanjutnya masuk dalam memori membentuk persepsi, berikutnya akan tersimpan di hati. Oleh karena itu waktu terapi bisa dibantu di pegang bagian-bagian organ tersebut.
Ketujuh, tempat jin ada pada bagian tubuh yang di bully. Ketika terjadi pembullyan dengan kekerasan fisik, maka pada bagian tubuh yang terkena tindak kekerasan bisa menjadi tempat sarang jin. Waktu ruqyah bisa dibantu memegang pada bagian tubuh yang sakit.
Kedelapan, terapi ruqyahnya bisa dilakukan ruqyah mandiri atau minta bantuan peruqyah (roqi. Untuk tindakan terapinya bisa dilakukan dengan ruqyah mandiri, selama gangguan itu mampu dipahami oleh korban bullying. apalagi anak-anak biasanya masih belum paham dengan apa yang terjadi dan dirasakan. Karena itu ketika tidak mampu melakukan terapi mandiri, bisa minta bantuan peruqyah untuk membantu mengeluarkan gangguan. bildzinillah.

Terapi Lain
Ada model terapi yang lebih mudah, dengan mengedepankan prinsip-prinsip agama kita bahwa
di balik semua yang telah terjadi, baik suka maupun tldak suka, senang maupun tidak senang, enak maupun tidak enak, ada Allah Dzat yang Maha Agung, yang dengan kekuasaan-Nya mudah buatAllah ﷻ mengubah segala sesuatU, dengan kemampuan-Nya mudah buat Allah ﷻ membalikkan segala keadaan. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbas ra yang berbunyi:
"Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu man faat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.' [HR. at-Tlrmidzi, dan ia berkata. 'Hadits ini hasan shahih]
Jadi, dengan mengedepankan kesabaran, prinsip ikhlas, ridha dan syukur ketika Allah . menghadirkan ujian (bullying) maka hati ini akan lebih legowo. Walhasil, efek bully tidak akan banyak berpengaruh pada diri anak Hal inilah yang harus kita pahamkan dan tanamkan kepada diri anak.
Prinsipnya terapi yang lainnya adalah semangat untuk memaafkan. Bagaimana Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita untuk mudah memaafkan, akhlak beliau yang mulia ini harus kita tanamkan ke anak-anak kita sehingga mudah buat anak kita memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Lebih mudah memaklumi segala kekurangan dan keterbatasan orang lain. Dengan karakter mudah memaafkan ini juga akan memudahkan proses terapi.
Ada prinsip yang lebih tinggi untuk memudahkan terapi adalah dengan manisnya iman dan kekuatan tauhid.

Pencegahan Bullying Terhadap Anak .

Untuk mengantisipasi terjadi bullying ke anak-anak kita. Agama Islam telah mengajarkan benteng-benteng perlindungan, yaitu antara lain:
Pertama, dengan Doa dan Sunnah Yaumiyyah. Seorang pendidik harus menanamkan kepada anak didiknya untuk senantiasa terhubung dengan Allah ﷻ, salah satu caranya dengan mengajarkan doa-doa yaumiyyah (harian). Doa inilah benteng kita dari berbagai gangguan, baik dari jenis jin maupun manusia. Anak-anak juga harus ditunjukkan adab-adab sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.
Kedua, mencegah tindak kekerasan dalam ke|uarga. Memberikan pendidian Islami dalam keluarga sama saja dengan mencegah terjadinya bullying (mencegah menjadi korban bullying maupun pelaku bullying). Karena dari keluarga inilah ponda: pendidikan anak-anak kita, mau dibawa kemana anak-anak kita tergantung kedua orang tuanya. Dengan memberikan contoh pendidikan Islami, mencontoh Rasulullah ﷺ dalam mendidik anak-anak, insya Allah anak-anak kita akan terselamatkan dari bullying.
Ketiga, orang tua harus taat. Ibaratnya buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Kalau orang tua ingin anak-anaknya sholeh sholehah, maka orang tua harus sholeh terlebih dahulu. Jangan sampai anak disuruh sholeh, tetapi orang tua berbuat semaunya sendiri. Seperti orang tua yang mengirim anak-anaknya ke pondok pesantren, sementara orang tua sendiri tidak memperbaiki dirinya untuk lebih taat kepada Allah ﷻ. Akibatnya anak-anaknya yang di pesantren mengalami berbagai gangguan, bisa saja salah satunya bullying.
Dengan mengembalikan semuanya pada hakekat penghambaan, insyaAllah Kita semua akan selamat dari tipu daya jin dan manusia. Inilah sekelumit keilmuan yang penulis pahami selama terjun di dunia ruqyah, khususnya dalam menangani gangguan bullying pada anak-anak Mudah-mudahan dengan sedikit penjabaran ini bisa menambah wawasan kita, terutama dalam memahami kasus bullying sampai dengan terapinya dengan metode ruqyah sya r'iyyah. Wallahu a'lam bish-showab. [*]
📚Sumber : Majalah Al Umm edisi 9
📮Diedit ulang dan publish oleh Rudi Abu Azka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar