Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

RENUNGKAN BERSAMA

Written By Rudianto on Senin, 21 November 2011 | 13.49

Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan izin Allah
tiba-tiba muncul mengetuk rumah kita
beliau datang dengan tersenyum dan
muka bersih di muka pintu rumah kita
Apakah yang akan kita lakukan?

Semestinya kita akan sangat berbahagia ..
memeluk beliau erat-erat ..
dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat
agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita
beliau tentu tersenyum .....

Tapi barangkali
Kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar
di depan pintu karena kita teringat video CD Rated R18 +
yang ada di ruang tengah, dan kita tergesa-gesa memindahkan
dahulu CD tersebut ke dalam.
Beliau tentu tetap tersenyum .....

Atau barangkali,
kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang
yang kita gantung di ruang tamu kita,
sehingga kita terpaksa juga memindahkannya
ke belakang secara tergesa-gesa ..

Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan
Muhammad yang ada diruang samping dan meletakkannya
ruang tamu.
bagindatentu tersenyum .....

Bagaimana bila Rasulullah SAW bersedia menginap dirumah kita?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hafal lagu-lagu
barat dari menghafal shalawat kepada Nabi. Barangkali kita
menjadi malu bahwa anak-anak tidak mengetahui sedikitpun sejarah
Rasulullah SAW, karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak
kita.
Beliau tentu tersenyum .....

Barangkali kita jadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui
satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya,
tetapi hafal di luar kepala tentang anggota Power Rangers
atau Kura-kura Ninja.

Barangkali kita terpaksa menyulap satu kamar mandi
menjadi ruang shalat.

Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak
memiliki koleksi pakaian yang sesuai untuk berhadapan dengan
Rasulullah. Beliau tentu tersenyum .....

Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita ..
Belum lagi koleksi kaset / CD kita dan anak-anak kita ..
Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita ..
Kemanakah kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut
demi menghormati junjungan kita?

Barangkali kita menjadi malu diketahui jun! jungan kita
bahwa kita tidak ke masjid meskipun adzan berbunyi.
Beliau tentu tersenyum .....

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat azan magrib,
keluarga kita malah sibuk di depan TV.

Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan
hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.

Barangkali kita menjadi malu karena keluarga
kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.

Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita
jarang membaca Al-Quran.

Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak
mengenal tetangga-tetangga kita.
Beliau tentu tersenyum .....

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan
Kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari
lewat di depan rumah kita.

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah bertanya
tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di tempat kita.
Betapa senyum beliau masih ada di situ .....

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba
muncul di depan rumah kita ...
Apa yang akan kita lakukan?

Masihkan kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan
beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Atau akhirnya dengan berat hati kita
akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena
hal itu akan sangat membuat kita kalut dan malu?

Maafkan kami, ya Rasulullah .....
Masihkah beliau tersenyum .....?
Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir .....
Oh, betapa memalukannya kehidupan kita
saat ini di mata Rasulullah .....

Kenapa hati ini mulai nak menangis ..
sebak hati bila mengenangkanmu ... ya rasulullah
bantulah ummatmu ini ... ya ALLAH
tak layak rasanya untuk aku menjadi umatmu ..
sedangkan sunnah mu diperhinakan semakin hari ..
apakah kita layak mnjadi ummat Muhammad s.a.w?
apa yang kita buat bila mana rasul menjadi bahan ketawa ..?
dimanakah kita hari ini ..?
rasulullah ..... umatmu kini semakin dayus ..?
bantulah kami untuk pertahankan sunnah mu ..
walau kami tahu sunnah mu akan menjadi asing dikemudian hari.?
ya ....... rasulullah .. syafaatkanlah kami ..
malu untuk ku luahkan rasa hati ini ..
semakin lama ... kurasakan pilu sngt ..
ayuh .... pejuang2 agama ALLAH ...
bangkitlah dari tidurmu yg lena ..
kembali membela sunnah junjungan mulia ..
dari musuh durjana yg berluasa ..
moga islam kembali bersinar ....
TAKBIR ............ ALLAH HUAKBAR ..

0 komentar:

Posting Komentar