Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

RUQYAH SYAR'IYYAH - PANDUAN SYARA DAN BATASAN-BATASANNYA Bagian Ke-2

Written By Rudianto on Rabu, 04 Desember 2019 | 20.35

*TELAH HADIR*❗❗❗

Buku Terbaru dari Karya :
*Syaikh Abul Barra Usamah bin Yasin Al Maani*

RUQYAH SYAR'IYYAH - PANDUAN SYARA DAN BATASAN-BATASANNYA Bagian Ke-2


Setiap tindakan terapi ruqyah syar'iyyah haruslah berdasarkan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam nash Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta keterangan para ahli ilmu. 

Di lapangan banyak terjadi seorang peruqyah melakukan beberapa tajribah (percobaan) yang ternyata sangat bertentangan dengan tiga hal di atas. Ini terkadang terjadi karena terbatasnya ilmu dalam terapi ruqyah syar'iyyah. 

Panduan ini menjelaskan mana yang termasuk ruqyah syar'iyyah, mana yang termasuk ilaj syar'iyyah dan mana terapi yang dilarang dalam syariat Islam. 

*Berikut Kandungan Gizi dari Buku Lanjutan Ruqyah Syar'iyyah Seri 2:*

✔️METODE SYAR’I UNTUK
✔️MENGOBATI GANGGUAN JIN 
✔️BERBAGAI MACAM METODE PENGOBATAN YANG TIDAK 
 SESUAI SYARIAT YANG BIASA DILAKUKAN UNTUK 
 MENYEMBUHKAN PENYAKIT NONFISIK (RUHIYYAH)
✔️ADAKAH KAIDAH-KAIDAH UNTUK MELAKUKAN  RUQYAH SYAR'IYYAH? 
✔️APA SAJA GEJALA-GEJALA DIGANGGU JIN? 
✔️CARA MENGOBATI ORANG YANG TERKENA GANGGUAN JIN
✔️METODE SYAR’I UNTUK MENGOBATI GANGGUAN JIN 
✔️TATA CARA PERUQYAH MENANGANI SEBAB-SEBAB UTAMA GANGGUAN JIN 
✔️MENGGUNAKAN CARA DAN SARANA YANG MEMADAI UNTUK 
MENGHILANGKAN KEDHOLIMAN JIN-JIN JAHAT
✔️MENGAMBIL JANJI DARI JIN DAN SETAN
✔️CARA JIN KELUAR, TATA CARANYA, SERTA BEBERAPA PERKARA-PERKARA YANG TERKAIT DENGAN HAL ITU
✔️CARA YANG TIDAK SESUAI SYARIAT UNTUK MENGELUARKAN JIN
✔️BEBERAPA TINDAKAN TAMBAHAN YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK 
MELENYAPKAN KEDHOLIMAN JIN-JIN JAHAT
✔️BEBERAPA MASALAH KRUSIAL DALAM TERAPI RUQYAH
✔️KESALAHAN - KESALAHAN DALAM MENGOBATI GANGGUAN JIN DAN SIHIR
✔️Dan Masih banyak lagi. 

📦 *PESAN SEKARANG JUGA*

➡ Cara Pemesanan 
Ketik Sms/WA dengan format :
PO#LS#Nama# Alamat Lengkap#No Hp#Jumlah Order#

📲 Kirim ke: 085716863625 

*Spesifikasi buku:*
Ukuran buku 16x24
 Halaman 182

💰 *Harga Buku Rp.100.000*
(diluar ongkos kirim)

🏧 
20.35 | 1 komentar

TERAPI SIHIR & KESURUPAN KUPAS TUNTAS SOLUSI SYAR'I DALAM MENGOBATI SIHIR, HASAD DAN KESURUPAN JIN

TERAPI SIHIR & KESURUPAN KUPAS TUNTAS SOLUSI SYAR'I DALAM MENGOBATI SIHIR, HASAD DAN KESURUPAN JIN

Al-Quranul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ telah mengajarkan kepada kita perihal permusuhan dan tipu daya setan terhadap manusia. Setan senantiasa mendorong manusia menuju jurang kebinasaan, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Oleh karenanya, kehidupan manusia berada dalam peperangan abadi melawan setan.

Allah Ta'ala dan Rasul-Nya telah memerintahkan kepada kita untuk melawan musuh ini. Setiap muslim yang menginginkan keselamatan harus mengetahui musuhnya ini secara sempurna agar bisa melepaskan diri dari makar setan dan mampu meraih kemenangan mendapatkan
ridha dan surga Allah Ta'ala.

Atas dasar inilah, Penulis menyusun buku penting ini. Penulis telah mencurahkan segala usaha agar hadits-hadits dalam buku ini tidak
keluar dari derajat shahih dan hasan. Buku ini membahas empat tema besar yang berkaitan erat dengan usaha setan dalam merusak kehidupan
manusia dan memusnahkan kebahagiaan hidupnya. Tema-tema tersebut
adalah sihir, hasad, kesurupan dan terapinya berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah berdasarkan pemahaman salafush shalih.

Semoga kehadiran buku mampu menjadi bekal setiap muslim untuk meraih keselamatan dunia akhirat. Selamat membaca!

Kata Pengantar oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

Spesifikasi :
Ukuran buku 20x14
Tebal buku 278 halaman
10.39 | 0 komentar

WARISAN KAUS KAKI ROBEK

Written By Rudianto on Minggu, 17 November 2019 | 21.31

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*

*WARISAN KAUS KAKI ROBEK*

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm ia mendengar Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda: 
*"Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya."*
(HR. Bukhari no. 6033, Muslim no. 5260)

Alkisah seorang kaya raya sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anak tercintanya.

Beliau berwasiat:
Anak-anakku, jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian:

"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan ayah walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur nanti."

Singkat cerita, akhirnya sang ayah wafat. Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi pak modin menolaknya:
"Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat."

Terjadi perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yang juga ustad yang melarangnya.

Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus notaris keluarga tersebut.

Beliau menyampaikan: "Sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka bersama-sama siapa tahu ada petunjuk."

Maka dibukalah surat wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang di titipkan kepada notaris tersebut.

Ini bunyinya:
"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki robek kepada mayat ayah"

"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah dimana-mana, rumah mewah banyak, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati."

"Bahkan kaos kaki robek saja tidak boleh dibawa mati."

"Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yang ikhlas."

"Anak-anakku, inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang sementara."

"Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju ridho Allah."

********

*MUTIARA HIKMAH:*
1. Kehidupan dunia adalah ujian bagi setiap diri yang menjalani ya.
2. Bekal yang akan dibawa mati, hanyalah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━
21.31 | 0 komentar

KISAH SALAF TENTANG NAFSU TERSEMBUNYI

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*


*KISAH SALAF TENTANG NAFSU TERSEMBUNYI*

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ الْقَعْقَاعِ حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Umarah banal Qa'qa' telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: *"Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan".* ( HR. Bukhari no. 1330) 

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Menuturkan lembaran episode hidupnya Ahmad bin Miskin pernah bercerita. Berikut ceritanya. 

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami. Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan,” kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu. Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

"Terus?”, tanyaku keheranan.

Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.  Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.

Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya: Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal shalih.

Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang. Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.

Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain. Aku juga lihat, badan mereka membesar.

Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya. Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal. 

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan. Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.

Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa. Aku yakin aku akan binasa. Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah ku sedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya. Habis sudah harapanku... Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan. Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.

Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, ternyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.

Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku. Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

***

*Mutiara Hikmah*

1. Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat oleh orang lain pada ibadah dan amal-amal kita?

2.Jangan pernah bersandar pada amal yang telah kau lakukan, sebab dari ketertipuan ini adalah sikap bersandar kepada amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan, riya dan akhlak buruk kepada Allah Ta'ala.

3. Orang yang melakukan amal ibadah tidak akan pernah tahu apakah amalnya diterima atau tidak. Mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tidak.

4. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba-hamba Nya. Dia Maha Kaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya. Wallahu ta'ala a'lam...

5. Teruslah mengerjakan Amal sholeh sebanyak-banyaknya tapi jangan merasa diri paling sholeh, sebab amal belum cukup mengantarkan kita kesurga tanpa rahmat dan kasih sayang dari Allah ﷻ.

_Barakallah fiikum. Astaghfirullahal azhiim... Ampunilah kami ya Allah jika di hati kami masih ada rasa bangga diri trhdp amal2 kami... Aamiin ya Rabbal Alamiin…_

(Ar-Rafi’i dalam Wahyul Qalam, 2/153-160) 

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━

 
08.40 | 0 komentar

KISAH SEORANG TUKANG KAYU

Written By Rudianto on Sabtu, 16 November 2019 | 06.22

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*


*KISAH SEORANG TUKANG KAYU*

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارِ بْنِ عُثْمَانَ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سُلَيْمَانَ وَهُوَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا تَقَرَّبَ عَبْدِي مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا أَوْ بُوعًا وَإِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الْقَيْسِيُّ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ إِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin 'Utsman Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Ibnu 'Adi dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda: 'Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: '

_Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di tengah orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.'_

 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Al Qaisi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya dengan sanad ini dan tidak menyebutkan kalimat; _'Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.'_
(HR. Muslim no. 4850)

Al kisah. Salah seorang raja menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang tukang kayu yang tidak jelas kesalahannya apa. Berita tentang keputusan itu bocor kepada si tukang kayu sebelum pengumuman resmi keluar. Akibatnya ia tidak bisa memejamkan mata untuk tidur di malam itu. Istrinya menasehati: "Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari suatu masalah sangat banyak". Kalimat yang menentramkan itu tepat masuk ke dalam hatinya, hingga ia bisa menenangkan diri, dan ia pun bisa tidur di malam itu. 

Ia baru terbangun di pagi hari ketika pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang prajurit. Wajahnya langsung menjadi pucat. Ia melihat kepada istrinya dengan pandangan putus asa, menyesal, dan sedih karena telah mempercayai kata-katanya semalam.

Ia membuka pintu dengan kedua tangan menggigil. Ia ulurkan tangannya ke arah pengawal supaya diikat. Para pengawal yang datang itu berkata kepadanya penuh keheranan: "Raja sudah wafat, kami meminta kamu untuk membuatkan sebuah peti mati untuk baginda". Waktu itu juga wajahnya berubah menjadi ceria. Kemudian ia melemparkan pandangan tanda mohon maaf ke arah istrinya. Istrinya tersenyum.

Begitulah, kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir tentang masalahnya tanpa ingat Allah, padahal Allah yang memiliki semua rencana dan aturan. Siapa yang merasa hebat karena jabatan, hendaklah ia mengingat Fir'aun. Siapa yang merasa hebat karena harta, hendaklah ia mengingat Qarun. Siapa yang merasa hebat karena keturunan, hendaklah ia mengingat Abu Lahab.

Kehebatan, kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah satu-satunya.Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia cabut dari siapa yang Dia kehendaki juga. Jangan hukum masa depanmu dengan kondisi hari ini, Allah Maha Kuasa merubahnya dalam waktu sekejap. Tugas kita hanya berusaha dan terus berdo'a, dan yakin pertolongan Allah akan datang. Yakin... usaha.... 

*Mutiara Hikmah:*
1. Balasan kebahagian bagi orang-orang yang senantiasa menjadikan Allah ﷻ tempat bergantung dan bersandar dari berbagai persoalan hidupnya.

2. Kehebatan dan kekuasaan dalam kehidupan ini hanya milik Allah.

3. Manusia berkewajiaban berusaha, berdoa dan yakin atas pertolongan Allah ﷻ.

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
https://chat.whatsapp.com/BPy6m4uP3rQ6PI5Brz2R9t
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━
06.22 | 0 komentar

Sembuh Dengan Thibb Qur'ani dan Thibb Nabawi

Written By Rudianto on Jumat, 08 November 2019 | 20.18



Buku ini adalah ringkasan dari buku Syaikh Abu al-Barro’ Usamah ibn Yasin al-Ma’aniy yang berjudul Al-Fawaakih ad-Dawaaniy li ath-Thibb an-Nabawiy wa al-Qur’aniy, jilid ke 10 dari Serial Ilmiyah Ensiklopedi Ilmu Ruqyah (Silsilah Ilmiyah Nahwa Mausu’ah Syar’iyyah fi Ilm ar-Ruqa). Edisi lengkap ini diupayakan untuk diterjemahkan dalam waktu dekat ini. Ringkasan ini sebenarnya belum memadai untuk menjelaskan keseluruhan kandungan buku karena sifatnya merupakan garis-garis besar (gambaran global) yang memang pantas untuk dijadikan sebagai modul / materi dauroh yang akan dilaksanakan dibeberapa tempat, baik di Indonesia dan Malaysia, maupun dinegara lain.



DAFTAR ISI


PENGANTAR PENERJEMAH_____v
DAFTAR ISI_____vii

Mengapa Dauroh ini Penting ?____9
Defenisi Sakit Dan Berobat_____13
Defenisi Pengobatan (At-Thibb)_____15
Jenis-jenis Pengobatan_____15

Bagian Pertama
THIBB NABAWI DENGAN RUQYAH SYAR’IYYAH_____17
A. Beberapa Perkara Yang Perlu Diperhatikan Seorang Peruqyah _____17
B. Kepedulian Seorang Roqy Mengobati Gangguan Ruhiyah_____17
C. Cara Diagnosa Gangguan Penyakit Ruhiyah_____19
Tahapan-Tahapan Diagnosa_____19
Program Penyembuhan Dengan Ruqyah Syar’iyyah _____20
Penggunaan Air Ruqyah, Minyak Zaitun, Susu Lembu, Madu dan Habbatus Sauda’ Dalam Terapi dan Pengobatan, Mengapa?_____25
A. Minum dan Mandi Air Ruqyah_____25
B. Mengoleskan Minyak Zaitun_____28
C. Susu Lembu_____30
D. Minum Madu_____31
E. Habbatus Sauda’_____33
F. Air Zam-zam_____35
Catatan Penting Pengobatan Lain _____37
Pertama : Penggunaan Tinta Yang Mubah _____37
Kedua : Terapi Gangguan Sihir Termakan (As-Sihr al-Ma’kul) atau Terminum (As-Sihr al-Masyrub)_____38

Bagian Kedua
PENGOBATAN NABI (al-‘Ilaaj an-Nabawi)_____41
1. Cara Mengatasi Waswas_____41
2. Cara Mengatasi Demam_____43
3. Cara Mengatasi Sakit Mata_____43
4. Cara Mengobati Irqun Nasa (Linu Panggul)_____45
5. Cara Mengobati Luka, Terbakar, Bengkak dan Pening_____45
6. Cara Mengobati Problema Kehamilan dan Keguguran_____46
7. Cara Mengatasi Kesulitan Saat Melahirkan_____48
8. Cara Mengobati Luka_____49
9. Berobat Dengan Susu dan Kencing Unta_____49
10. Cara Mengobati Sakit Tenggorokan dan Sakit Kepala_____50
11. Cara Mengobati Istihadhah dan Pendarahan_____50
12. Cara Mengobati Dengan Sana_____51
13. Terapi Bagi Orang Sakit dan Orang Yang Sedih._____52
14. Berobat Dengan Bekam_____53
15. Berobat Dengan Kay (Sundutan Besi Panas)_____60
16. Metode Mengobati Flu / Selesma_____62
Sedekah dan Pengaruhnya Terhadap Penyakit Fisik, Psikis dan Ruhiyah_____64

Bagian Ketiga
PENGOBATAN DENGAN OBAT ALAMI
(Al-Adwiyah ath-Thobi’iyah)_____65
Penggunaan Bahan Alami Yang Bermanfaat Dengan Izin Allah_____66
1. Untuk Mengatasi Penyakit Secara Umum_____66
2. Untuk Mengatasi Penyakit Sendi dan Penyakit Fisik Lainnya._____121
3. Untuk Mengobati Luka dan Penyakit Kulit_____70
4. Mengatasi Penyakit Waswas dan Hati Sempit_____70
5. Obat Kanker, Kolon dan Penyakit Lain _____71
    Kisah Nyata Tentang Al-Qur’an Sebagai Obat_____74
    Kisah Pertama :Hindun Menderita Kanker Ganas_____74
    Kisah Kedua :  Penderita Kanker Dari Kawasan Am’a_____76
    Kisah Ketiga:Seorang Anak Menderita Kanker Selama 10 Tahun_____76
    Kisah Keempat:Wanita Penderita Kanker Kulit_____77
    Sebab-sebab Penyakit Kanker_____78
    Cara Efektif Mengatasi Kanker_____79
6. Mengatasi Pusing Kepala dan Migren_____80
7. Mengobati Sakit Gigi_____80
8. Mengatasi Batu Ginjal dan Hipertensi_____80
9. Mengobati Pembekuan Darah di Otak Bagi Lansia_____81
10. Mengatasi Batuk Menahun dan Flu_____81
11. Mengobati Sakit Gula (Diabetes)_____82
12. Mengobati Kemandulan_____83
13. Mengobati Sakit Persendian_____84
14. Mengatasi Mules dan Sakit Perut_____84
15. Mengatasi Luka Lambung_____84
16. Mengatasi Gangguan Wasir_____84
17. Mengatasi Alopesia (Kurap)_____85
18. Resep Menguatkan Rambut_____85
19. Resep Mengatasi Kutil dan Tompel_____85
20. Resep Mengatasi Jerawat_____86
21. Resep Mengatasi Ngompol Malam Bagi Anak Kecil_____86
22. Resep Mengatasi Cacingan_____86
23. Mengobati Sakit Vitiligo_____87
24. Mengobati Bellpalsy_____88
25. Mengatasi Kolestrol dan Kandungan Minyak Dalam Darah_____89
26. Mengatasi Penyakit Mimisan / Epistaksis (Hidung Berdarah)_____90
Menyamakan Persepsi Ulama dan Cendekiawan Tentang Madu, Habbatus Sauda’ dan Lain-lain_____91
IKHTITAM_____95



20.18 | 0 komentar

Melatih Diri

Written By Rudianto on Senin, 21 Oktober 2019 | 13.33

*SEHAT ITU FITRAH,* sementara sakit itu “petaka” yang muncul tiba-tiba. Setiap manusia dilahirkan dengan fitrah ini. Jadi, riyadhah atau melatih diri hanya bisa dilakukan ketika kondisi sedang normal. Tak ada gunanya melatih diri yang sedang liar”. Binatang buas, bagaimanapun sudah dididik pada waktu kecil, setelah besar tetaplah buas. (Baca cerita berjudul “Siapa yang Memberitahu kalau Bapakmu Srigala”).
Dalam diri setiap manusia terpendam tiga potensi atau kekuatan: *nalar, nafsu dan amarah.* Orang yang diberi anugerah kemuliaan ilmu oleh Allah tentu berusaha untuk mengembangkan potensi nalarnya hingga ke titik sempurna. Sebab, potensi inilah yang menjadikan manusia lebih utama dalam pandangan Allah dibandingkan dengan binatang, sekaligus lebih
menyerupai malaikat.
Di samping itu, potensi ini juga menjadi pengendali bagi dua potensi lainnya, yakni *potensi nafsu dan potensi amarah.* Kedudukannya dalam diri manusia ibarat penunggang kuda. Karena itu, ia harus mampu mengendalikan kuda itu ke arah mana yang
ia inginkan. Bahkan, jika perlu, ia bisa memberinya pelajaran. Begitulah, potensi nalar mesti mengunggu potensi lainnya, menggunakan dan menahan sesuai kehendaknya. Inilah tipe manusia sejati, *manusia sebenar-benar manusia.*
*“Manusia sejati adalah manusia yang menjadikan potensi nalarnya sebagai potensi dominan.”* Artinya, jika potensi nafsu yang melampaui, berarti ia telah keluar dari watak kemanusiaannya, turun ke watak kebinatangan. Barang siapa melepas hawa nafsunya di padang gembala, lalu membuka kendalinya, berarti ia telah lepas dari jati dirinya, dus, lebih rendah kedudukannya dibanding binatang. Sebab, watak kebinatangan yang sejatinya ia lawan, malah dijadikan wataknya.
Demikian pula, apabila manusia dikuasai potensi amarah, ia akan menjadi hewan buas atau pemangsa yang kelaparan. Karena itu, *setiap manusia mesti melatih diri untuk memerangi potensi nafsu, menaklukkan potensi amarah, mengikuti potensi nalar, sehingga ia mendekati malaikat, terbebas dari perbudakan potensi nafsu maupun amarah*
Bersambung......
🌹🥀🌹🥀🌹🌹
📚 Thibur Ruhani
 Ibnu Jauzy
📮 ditulis/edit ulang dan publish by Abu Azka
13.33 | 0 komentar

Bagaimana Terapi Ruqyah Syar'iyyah Terhadap Kasus Bullying?

Gangguan Jin Terhadap Korban Bullying
(Kajian Ruqyah Syar'iyyah Tematik)
Oleh :Ustadz Arifuddin S. AG. M. Pd. I

Bagaimana Terapi Ruqyah Syar'iyyah Terhadap Kasus Bullying?
Proses terapi ruqyah syar"|yah terhadap kasus bullying ini harus memperhatikan beberapa hal, agar hasil terapi bisa maksimal. biidzinillah.
Pertama, harus merujuk kepada jenis bullying (fisik, verbal emosional, seksual, dan lain-lain) Berdasarkan jenis bullying inilah kita akan tahu sejauh mana kejiwaan dan mentalnya terganggu. Selanjutnya kita beri porsi tausiyah yang tepat, dengan penuh kesabaran memahami benar apa yang dirasakan anak tersebut. Kita harus bisa menjadi bagian dari anak korban bullying itu, agar anak ini bisa bercerita apa yang dialami dan apa yang dirasakan, selanjutnya kita luruskai cara berpikirnya yang salah dalam menghadapi masalah ini.
Kedua, merujuk pada potensi gangguan akibat bullying yang sudah dijelaskan di atas (depresi, kegelisahan, gangguan tidur, psikosomatik, dan lain-Iain). Ibaratnya ini adalah buah dari akibat bullying, atau dampak bullying. Gejala-gejala gangguan yang muncul akibat bullying harus didata satu persatu untuk mempermudah proses terapi.
Ketiga, merujuk pada intensitas bullying. Seberapa lama anak ini terkena bullying atau berapi kali anak Ini mengalami tindakan kekerasan. Dari intensitas inilah kita akan lebih tahu seberapa parahnya traumatik yang diderita oleh anak korban bullying.
Keempat, biasanya jin tersembunyi di semua kenangan “trauma" bullying, dalam memori persepsinya. Anak korban bullying akan mengalami gangguan berdasarkan tingkat traumatiknya. Jin itu akan bersembunyi di bawah alam sadarnya. Pada gangguan yang parah mendengar nama orang yang membully sudah bereaksi, disuruh mengingat wajah orang yang membully tidak akan mau. Cara pendekatan terapinya harus dipahamkan ke anak tersebut mulianya memaafkan, harusnya kita memaklumi semua orang, dibalik apa yang sudah terjadi ada kehendak Ailah ﷻ dan kekuasaan-Nya, dan seterusnya. Sampai anak ini bisa menerima apa yang kita jelaskan, dan berusaha untuk menjalankan apa yang kita sarankan. Meskipun itu masih sulit, tidak mengapa semuanya butuh proses.Tetapi kalau anak ini sudah ada keinginan untuk memaafkan, insyaAllah ruqyahnya akan lebih mudah.
Kelima, adanya jin yang menggangu dengan wajah yang membully. Seperti yang sudah dijelaskan pada point keempat, hal ini adalah efek dari trauma.
Keenam, tempatnya jin ada hati, Dersepsi. memori. dan di mata. Bagian tubuh yang menjadi tempat Jln adalah bagian tubuh yang terpapar ketika anak tersebut kena bully. Dari mata, awal mulai anak melihat dan mengalami kejadian kekerasan, selanjutnya masuk dalam memori membentuk persepsi, berikutnya akan tersimpan di hati. Oleh karena itu waktu terapi bisa dibantu di pegang bagian-bagian organ tersebut.
Ketujuh, tempat jin ada pada bagian tubuh yang di bully. Ketika terjadi pembullyan dengan kekerasan fisik, maka pada bagian tubuh yang terkena tindak kekerasan bisa menjadi tempat sarang jin. Waktu ruqyah bisa dibantu memegang pada bagian tubuh yang sakit.
Kedelapan, terapi ruqyahnya bisa dilakukan ruqyah mandiri atau minta bantuan peruqyah (roqi. Untuk tindakan terapinya bisa dilakukan dengan ruqyah mandiri, selama gangguan itu mampu dipahami oleh korban bullying. apalagi anak-anak biasanya masih belum paham dengan apa yang terjadi dan dirasakan. Karena itu ketika tidak mampu melakukan terapi mandiri, bisa minta bantuan peruqyah untuk membantu mengeluarkan gangguan. bildzinillah.

Terapi Lain
Ada model terapi yang lebih mudah, dengan mengedepankan prinsip-prinsip agama kita bahwa
di balik semua yang telah terjadi, baik suka maupun tldak suka, senang maupun tidak senang, enak maupun tidak enak, ada Allah Dzat yang Maha Agung, yang dengan kekuasaan-Nya mudah buatAllah ﷻ mengubah segala sesuatU, dengan kemampuan-Nya mudah buat Allah ﷻ membalikkan segala keadaan. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbas ra yang berbunyi:
"Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu man faat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.' [HR. at-Tlrmidzi, dan ia berkata. 'Hadits ini hasan shahih]
Jadi, dengan mengedepankan kesabaran, prinsip ikhlas, ridha dan syukur ketika Allah . menghadirkan ujian (bullying) maka hati ini akan lebih legowo. Walhasil, efek bully tidak akan banyak berpengaruh pada diri anak Hal inilah yang harus kita pahamkan dan tanamkan kepada diri anak.
Prinsipnya terapi yang lainnya adalah semangat untuk memaafkan. Bagaimana Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita untuk mudah memaafkan, akhlak beliau yang mulia ini harus kita tanamkan ke anak-anak kita sehingga mudah buat anak kita memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain. Lebih mudah memaklumi segala kekurangan dan keterbatasan orang lain. Dengan karakter mudah memaafkan ini juga akan memudahkan proses terapi.
Ada prinsip yang lebih tinggi untuk memudahkan terapi adalah dengan manisnya iman dan kekuatan tauhid.

Pencegahan Bullying Terhadap Anak .

Untuk mengantisipasi terjadi bullying ke anak-anak kita. Agama Islam telah mengajarkan benteng-benteng perlindungan, yaitu antara lain:
Pertama, dengan Doa dan Sunnah Yaumiyyah. Seorang pendidik harus menanamkan kepada anak didiknya untuk senantiasa terhubung dengan Allah ﷻ, salah satu caranya dengan mengajarkan doa-doa yaumiyyah (harian). Doa inilah benteng kita dari berbagai gangguan, baik dari jenis jin maupun manusia. Anak-anak juga harus ditunjukkan adab-adab sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.
Kedua, mencegah tindak kekerasan dalam ke|uarga. Memberikan pendidian Islami dalam keluarga sama saja dengan mencegah terjadinya bullying (mencegah menjadi korban bullying maupun pelaku bullying). Karena dari keluarga inilah ponda: pendidikan anak-anak kita, mau dibawa kemana anak-anak kita tergantung kedua orang tuanya. Dengan memberikan contoh pendidikan Islami, mencontoh Rasulullah ﷺ dalam mendidik anak-anak, insya Allah anak-anak kita akan terselamatkan dari bullying.
Ketiga, orang tua harus taat. Ibaratnya buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Kalau orang tua ingin anak-anaknya sholeh sholehah, maka orang tua harus sholeh terlebih dahulu. Jangan sampai anak disuruh sholeh, tetapi orang tua berbuat semaunya sendiri. Seperti orang tua yang mengirim anak-anaknya ke pondok pesantren, sementara orang tua sendiri tidak memperbaiki dirinya untuk lebih taat kepada Allah ﷻ. Akibatnya anak-anaknya yang di pesantren mengalami berbagai gangguan, bisa saja salah satunya bullying.
Dengan mengembalikan semuanya pada hakekat penghambaan, insyaAllah Kita semua akan selamat dari tipu daya jin dan manusia. Inilah sekelumit keilmuan yang penulis pahami selama terjun di dunia ruqyah, khususnya dalam menangani gangguan bullying pada anak-anak Mudah-mudahan dengan sedikit penjabaran ini bisa menambah wawasan kita, terutama dalam memahami kasus bullying sampai dengan terapinya dengan metode ruqyah sya r'iyyah. Wallahu a'lam bish-showab. [*]
📚Sumber : Majalah Al Umm edisi 9
📮Diedit ulang dan publish oleh Rudi Abu Azka
13.26 | 0 komentar

Pandangan Islam terhadap Bullying

Gangguan Jin Terhadap Korban Bullying
(Kajian Ruqyah Syar'iyyah Tematik)
Oleh :Ustadz Arifuddin S. AG. M. Pd. I

Lanjutan....
Pandangan Islam terhadap Bullying
Islam adalah agama yg sempurna, Islam mengajarkan kepada penganutnya nilai-nilai kemuliaan. Bullying dalam Islam merupakan suatu kezaliman. Islam melarang perilaku kekerasan sebagaimana firman Allah dalam suratAI-Hujurat ayat 11:

(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا یَسۡخَرۡ قَوۡمࣱ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰۤ أَن یَكُونُوا۟ خَیۡرࣰا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَاۤءࣱ مِّن نِّسَاۤءٍ عَسَىٰۤ أَن یَكُنَّ خَیۡرࣰا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوۤا۟ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلۡأَلۡقَـٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِیمَـٰنِۚ وَمَن لَّمۡ یَتُبۡ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ)
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu Iebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndah kan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Pandangan Ruqyah Terhadap Bullying
Berdasarkan pengalaman penulis selama menerapi kasus bullying terhadap anak sekolah/ pesantren ditemukan beberapa model gejala gangguan anak korban bullying, antara lain:
1. Anak mengalami trauma berkepanjangan.
Gangguan trauma ini adalah gangguan terbesar yang sering dialami oleh anak korban bullying. Trauma mendengar teriakan, langsung histeris ketika mendengar suara orang yang membuIIy-nya, trauma bertemu dengan orang yang membuIIy-nya, dan lain-lain.
2. Dapat menimbulkan kemarahan yang tersembunyi
Kebanyakan anak yang mengalami bullying menyimpan amarah dan dendam. Kalau amarah yang tersimpan ini berlebihan bisa menyebabkan jin masuk dalam tubuh. Kebanyakan kasus ganngguan jin pada anak dibuka dari pintu amarah ini.
3. Trauma menjadi salah satu penyebab gangguan jin
Dari trauma yang berkepanjangan atau berat, atau trauma yang menumpuk bisa meniadi sebab jin masuk dalam tubuh anak. Kasus ini sering kita jumpai di lapangan. Bagaimana seorang anak sekolah menengah kesurupan karena ada jin yang masuk ketika dibully di sekolah dasar. Ada juga orang dewasa yang terkena gangguan jin, akibat dibully keluarganya sewaktu masih kecil, dan lain-lain.
4. Apabila reaksi trauma dibully memunculkan kepribadian yang lebih jahat berarti ada penguasaan jin yang masuk lebih kuat. Reaksi jahat pada anak, akibat bully seperti keinginan membunuh, menyerang, menghancurkan atau berbagai pribadi bengis lainnya menandakan penguasaan jin kuat. Kasus seperti ini harus dilihat terlebih dahulu dari sisi kejiwaan/ psikologis anak.
5. Jika sering terjadi akan memunculkan depresi yang berkepanjangan. Ketika korban bully sudah mengalami depresi, maka gangguan jin sudah meningkat lebih kuat menguasai sisi jiwanya.
6. Dalam banyak kasus, bully bisa menyebabkan seseorang Iebih jahat, keinginan balas dendam yang lebih sadis berdasarkan input dari bisikan, film yang di tontonnya ataupun yang lainnya.
7. Menjadikan perasaan Inferior.
Beberapa kasus bully menyebabkan munculnya perasaan merasa rendah atau kecil dibandingkan yang lainnya, selanjutnya akan muncul sifat minder. Takut berada di kerumunan atau tempat-tempat yang ramai, takut bertemu dengan orang-orang asing dan sebagainya.
8. Apabila pencetus gangguan jin berasal dari gangguan jin nasab yang kontra (sial). Jin bisa berada pada tempat terjadinya bisikan, yaitu telinga, dada, dan kepala. Biasanya korban bully ini lewat bisikan, pikiran atau perasaannya disuruh melakukan sesuatu tinda kan yang negatif. Pada tingkat yang parah, kasus ini sangat berbahaya karena bisa sampai pada tindakan ekstrem, yaitu bunuh diri.
9. Terjadinya bullying menunjukkan fenomena adanya perilaku setan yang terkait dengan tempat yang tidak berkah, penyebaran setan dan setan namimah (mengadu domba).
Tempat-tempat yang tidak islami, banyak dilakukan kemaksiatan, biasanya lebih mudai terjadinya tindakan kekerasan. Termasuk juga waktu-waktu dimana Rasulullah ﷺ mengajarkan sunnah untuk menahan anak-anak keluar rumah saat menjeiang maghrib dan juga sunnah agar menutup pintu-pintu di awal maghrib sambil menyebut nama Allah ﷻ.

Prinsip Bullying
Berdasarkan penjabaran di atas dapat di ambil satu prinsip dari pandangan ruqyah syar'iyyah bahwa bullying adalah kezaliman baik dengan kata, sikap, atau tindakan kekerasan yang dapat menimbulkan traumatik atau kesedihan saat kejadian, atau pun efek sesudahnya. Untuk mengantisipasi gangguan yang lebih berat, sebaiknya segera dilakukan terapi ruqyah mandiri.
Tindakan bulyying bisa dilakukan orang tua terhadap anak, baik dengan kata-kata, sikap ataupun tindakan kekerasan. Demikian juga bisa terjadi antara guru dengan muridnya, ustadz/ ustadzah dengan santrinya, dan seterusnya. Akan tetapi tidak semua tindakan keras orang tua kepada anaknya atau ustadz/ ustadzah kepada santrinya dianggap bullying. Kolaborasi Gangguan Bullying
Gangguan jin akibat bullying terkadang tidak bersendiri, tetapi gangguan jin itu bisa terhubung dengan gangguan jin jenis lainnya membentuk gangguan baru. Antara lain, akibat dibully seorang anak bisa me|ampiaskan perasaan jengkelnya ke bentuk perbuatan
dosa, seperti main game, nonton film, berfantasi/imaginasi, dan Iain-Iain. Maka akan muncul jenis gangguan baru.
Demikian juga gangguan jin akibat bullying ini bisa berpadu dengan gangguan jin akibat sihir. Biasanya tingkat gangg uannya akan lebih parah, karena sifat sihir yang merusak sistem. Mengapa anak korban bullying ini rentan terkena gangg uan jin model yang lainnya? Karena biasanya akibat bullying ini psikis anak sangat rentan sehingga mudah dimasuki jin. Anak yang terkena bullying kecenderungannya akan muncul marah/ jengkel, sedih, dan takut yang sangat berlebihan. lnilah pintu potensial jin itu menguasai dirinya.
Pengaruh pendidikan dalam keluarga juga bisa menjadi penyebab gangguan jin akibat bullying tambah lebih kompleks. Kebiasaan dalam keluarga dengan pendidikan keras, pendidikan dengan bahasa intruksional bukan dialogis, sering menyalahkan anak dibanding-bandingkan dengan saudara yang Iain/ orang lain, pendidikan dengan kata-kata yang meng-down-kan mental, dan sebagainya. Ini juga bisa menjadi pintu besar, jin menguasai tubuh anak. Demikian juga kebiasaan pendidikan sedikit-sedikit dihukum, sedikit-sedikit diancam.
Biasanya gangguan jin akibat bullying ini kalau diruqyah dengan ruqyah konvensional akan terjadi kesurupan dan kecenderungan respon jinnya adalah menangis, karena mengikuti pribadi yang dimasuki, yaitu sedih. Karena jin itu akan menguasai sesuai karakter kita yang lemah, ketika dibully itu sedih maka kecenderungan kalau diruqyah akan menangis. Kalau akibat dibully marah/ jengkel maka reaksinya juga marah, bentak-bentak, dan Iain-lain. Demikian, kalau akibat dibully itu reaksinya takut, maka reaksi jinnya juga ketakutan.
Bersambung.....
Bagaimana Terapi Ruqyah Syar'iyyah Terhadap Kasus Bullying?
📚Sumber : Majalah Al Umm edisi 9
📮Diedit ulang dan publish oleh Rudi Abu Azka
13.25 | 0 komentar

Gangguan Jin Terhadap Korban Bullying

Gangguan Jin Terhadap Korban Bullying
(Kajian Ruqyah Syar'iyyah Tematik)
Oleh :Ustadz Arifuddin S. AG. M. Pd. I
Istilah Bullying berasa| dari bahasa lnggris. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian. Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Bullying berasal dari kata bully, yang dalam kamus Oxford diartikal sebagai 'seseoranq yanq terbiasa berusaha untuk menyakiti atau mengintimidasi mereka yang mereka anggap rentan. Kasus bully bisa terjadi mulai dari anakanak sampai orang dewasa. Data KPAI mencatat, berdasarkan dari jenjang pendidikan, mayoritas kasus bully terjadi dijenjang SDI sederajat yaitu sebanyak 25 kasus atau mencapai 67%, Jenjang SMP/sederajat sebanyak 5 kasus, jenjang SMA/sederajat sebanyak kasus, dan PerguruanTInggi (PT), sebanyak 1 kasus aan tersebar di puiuhan Kabupaten/Kota di seluruh indonesia)
Dampak bullying sangat besar terhadap psikologi anak. terutama pada anak yang memiliki psikologi 'rentan'. Mereka akan mengalami trauma yang luar biasa dengan berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan orang sekitarnya. Ragam bully bermacam-macam, bisa dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual, bahkan ada juga korban kebijakan. Kita sebagai pendidik/orang tua harus memahami gejaIa-gejaia anak didik kita mengalami bully atau tidak, jangan sampai tahu-tahu sudah mengalami dampak yang parah.
Bullying dapat memberikan dampak baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Di antara akibat bagi korban bullying adalah menimbulkan berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur. Masaiah tersebut bisa jadi akan terbawa hingga korban dewasa. Mengalami keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan ketegangan otot. Merasa tidak aman ketika berada di lingkungan sekitar. Mengurangi semangat belajar dan bahkan prestasi menjadi menurun.
Dalam kasus yang langka, korban bullying akan menunjukkan sifat kekerasan, kecemasan, psikosomatis. dan gangguan psikiatri (kejiwaan). Bahkan ada beberapa kasus meragukan keyakinan kepada Allah , seperti pikiran bahwa Allah tidak adil, Allah telah menzalimi dirinya, pada akhirnya meninggalkan ibadah. Ada juga sampai pada tingkat putus asa, karena merasa sendiri dan tidak ada yang bisa menolong, akhirnya amarahnya dilampiaskan dengan melukai diri sendiri. Kejadian-kejadian seperti ini sering kita jumpai pada anak-anak di lingkungan sekolah maupun pesantren.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, penulis sudah beberapa kali menjumpai anak-anak korban bullying dengan berbagai dampak yang telah di sebutkan di atas. Oleh karena itu sudah saatnya kita sebagai pendidik/ orang tua mulai membuka mata guna memahami fakta bullying ini.Termasuk keilmuan pendekatan psikologis kepada anak korban bullying agar dampaknya tidak bertambah parah. Karena sering kali penulis melihat beberapa pendidik/ orang tua kurang memahami menangani anak korban buIying, yang berakibat anak korban bullying ini semakin 'tenggelam' dalam traumanya. Di sini penulis ingin menjabarkan keilmuan dan pengalaman penanganan bullying dari pendekatan ruqyah syar'iyyah.
Bersambung.....
📚Sumber : Majalah Al Umm edisi 9
📮Diedit ulang dan publish oleh Rudi Abu Azka
13.23 | 0 komentar

Mengapa Perlu Terapi Dengan Al Qur'an?


Kehidupan yang kita lalui di rumah maupun di tempat kerja selalu berhadapan dengan masalah. Di rumah tangga kita harus memenuhi kebutuhan keluarga, anak, istri suami, setiap hari. Di tempat kerja kita harus memenuhi kewajiban dan target yang ditetapkan atasan. Hidup kita terus menerus didesak oleh tuntutan kebutuhan. Keadaan ini berlangsung siang dan malam tanpa henti, pikiran kita dipenuhi persoalan hidup, bila kurang waspada kita bisa lupa diri, lupa kepada Allah, lupa akan makna hidup, Akibatnya kita merasa tertekan, stres dan merasa dikejar-kejar.
Tekanan hidup menyebabkan kita lelah dan mudah sakit. Kehidupan manusia diliputi oleh berbagai macam penyakit. Penyakit di dalam diri berupa penyakit psikis (kejiwaan) dan penyakit fisik (raga), keduanya saling mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80 % penyakit fisik diawali oleh gejala-gejala penyakit psikis, Penyakit psikis atau kejiwaan di satu keluarga berubah menjadi penyakit perilaku.
Penyakit ini akan menular kepada anggota keluarga yang lain. Akibatnya kehidupan berkeluarga menjadi
resah gelisah. Penyakit keluarga yang sangat meresahkan ini disebabkan oleh sifat amarah, dendam, cemburu berlebihan, pembohong, egois, masa bodoh dan lain- lain. Penyakit keluarga ini bila dibiarkan meningkat menjadi penyakit masyarakat. Penyakit-penyakit di kehidupan ini terus menghantui
kita. Zaman modern ini sangat berbeda bila dibandingkan masa lampau dimana tingkat kesibukan masih rendah.
Seorang petani di pedesaan memiliki waktu yang cukup untuk istirahat dan lingkungannyapun lebih tenang. Sedangkan orang yang hidup di perkotaan berhadapan dengan kesibukan tinggi dan tekanan hidup yang besar. Tekanan hidup merupakan salah satu sebab timbulnya penyakit. Dalam masyarakat modern sekarang ini kecenderungan pengobatan medis yang menggunakan bahan-bahan kimia sangat diandalkan padahal pengobatan medis ini banyak menimbulkan efek samping.
Selain dampak negatif dari efek samping pengobatan medis ada juga dampak positifnya dan banyak pula orang yang sembuh dari sakitnya melalui pengobatan medis ini. Efek samping pengobatan medis yang sering kali membahayakan kesehatan telah menumbuhkan minat  orang yang sedang sakit untuk mencoba pengobatan alternatif. Salah satu pengobatan alternatif adalah yang bersumber dari ajaran agama, khususnya agama Islam.
Karena itulah orang di perkotaan memerlukan obat stres, salah satunya yang bersumber dari agama.
Pembelajaran agama yang diperlukan adalah yang dirancang khusus tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi juga berfungsi sebagai terapi untuk mengobati jiwa dan raga. Allah menurunkan Al Qur'an yang berfungsi untuk mengobati manusia secara menyeluruh.
(وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَاۤءࣱ وَرَحۡمَةࣱ لِّلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَا یَزِیدُ ٱلظَّـٰلِمِینَ إِلَّا خَسَارࣰا)
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."
[Surat Al-Isra' 82]
Sebagian besar pelajaran Al Qur'an yang diberikan kepada masyarakat saat ini dalam rangka memahami tulisan Arab, diterjemahkan, ditafsirkan atau sekedar untuk bacaan. Pembelajaran seperti ini diperlukan dalam rangka menambah pengetahuan. Sebenarnya Al Qur'an tidak hanya sekedar pengetahuan tetapi ada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu berfungsi sebagai obat kehidupan dan obat berbagai macam penyakit. Untuk mencapai tingkat ini perlu peningkatan proses pembelajarannya.

Ramai saat ini kita menyebutnya Proses Terapi Qur'ani. Istilah Terapi Qur'ani memiliki arti dan makna sebagai berikut :
Terapi adalah melakukan sesuatu secara teratur, terprogram dengan baik dan berulang-ulang untuk
tujuan memperbaiki diri agar menjadi lebih sehat dan memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Terapi Qur'ani adalah melakukan pembelajaran Al Qur'an secara khusus, teratur, terprogram dengan baik untuk tujuan memperbaiki diri pribadi menjadi lebih sehat dan lebih baik secara fisik maupun mental, yang selanjutnya akan berdampak lebih baik bagi keluarga dan masyarakat.
Proses Terapi Qur'ani ini akan bermanfaat bila orang yang menjalani nya memiliki keimanan dan
kesadaran di dalam dirinya. Kesadaran ini menjadi modal utama dalam proses penyembuhan.
📮 Abu Azka
13.22 | 0 komentar
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al-Baqarah:261)

DONASI

TEBAR DAKWAH FILM ISLAM

Teknik Support Streaming

DJ ONLINE

IP

Visitor

free counters

TAFSIR IBNU KATSIR

NURIS TV

AGENDA TV

STREAMING RADIO RUQO FM

STREAMING RADIO RUQO FM
Radio Dakwah Ruqyah Syariyyah

RUQO FM

Server Luar Negeri

Dengarkan Nurisfm Disini

Total Tayangan Halaman

Pengunjung