Kalau kita mengeluh
susah dalam menghadapi hidup ini, bayangkanlah ada orang yang lebih susah
daripada kita. Penderitaan kita terlalu kecil dibandingkan dengan nikmat yang
Allah karuniakan yang begitu banyak yang kita kecapi selama ini. Itupun kita
masih mengeluh dan tidak puas hati. Itu bermakna kita protes akan takdir Allah.
Tetapi tidak salah seandainya kita berusaha mencari penyelesaian, dengan
ujian-ujian Ilahi.... dengan sabar dan ridho.
Wanita... andai tidak
dipimpin dengan ilmu dan iman... mereka inilah yang paling mudah berkeluh
kesah, resah dan bimbang. Bimbang dengan kesusahan dan masalah hidup, bimbang
dengan keperluan yang dirasai seringkali tidak mencukupi dan bimbang dengan
pelbagai perkara lain.
Kesusahan di dunia,
sakit, pening, kekurangan harta, keperluan dan lain-lain, tidak lain dan tidak
bukan, ujian hidup semata. Ujian, latihan dan tarbiyyah dari Allah Ta'ala.
Ujian sebagai tanda kasih sayang Ilahi, sebagai kaffarah dosa-dosa juga sebagai
pengangkat martabat di sisi Ilahi, insyaAllah.
Segalanya ditempuh
dengan ridho dan sabar. Menyerahkan sepenuh harapan dan pergantungan kepadaNya,
moga-moga dibantu oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pejuang-pejuang yang
bersama Rasulullah SAW, hidup mereka susah. Bukan karena tidak inginkan
kemudahan tetapi karena mereka memiliki hati yang zuhud.
Mereka korbankan harta
dan kemewahan demi untuk melihat Islam tegak berdaulat. Dengan sifat inilah
dunia melutut tunduk di bawah pemerintahan baginda Rasulullah dan para sahabat
yang cinta mereka pada akhirat melebihi segala-galanya.
Hanya orang-orang yang
ikhlas karena Allah dalam perjuangan serta tidak memiliki kepentingan apa-apa
saja yang akan terus tetap dan terpilih di atas landasan mujahadah untukNya. Andai
kita lihat sikap sebagian wanita hari ini. Harta dan kemewahan yang menjadi
buruan. Intan, berlian dan emas, kalau tidak bergayut di badan, hati merasa
tidak puas. Seolah-olah tidak lengkap. begitu juga pakaian dan perhiasan lain.
Ya Allah, semoga hati ini dididik untuk tidak memandang dunia, amin.
Kalau semua wanita
sibuk mengumpulkan barang kemas, bagaimana Islam akan membangun? kapan masanya
untuk memperhalusi ibadah? memperhalusi hati dan mendidik akhlak? apalah lagi
menjadi 'abidah-perindu Ilahi?
Seorang wanita yang
ingin menjadi wanita solehah akan mengutamakan kepentingan Islam lebih daripada
kepentingan diri. Hati mereka zuhud dengan dunia. Qanaah - merasa cukup dengan
apa yang diberikan Allah Ta'ala. Ridho dengan setiap ketentuanNya, juga ridho dengan
suaminya.
Mereka mampu
bermujahadah, biarpun secara berangsur-angsur apabila berhadapan dengan
kemewahan dunia. Bahkan senantiasa mencoba menginfaqkan harta dunia.... untuk
saham akhirat. Segalanya demi kepentingan Islam tercinta. Dimana bumi dipijak,
disitu Islam dijunjung. Didaulat dan dimartabatkan. Memanglah di dunia tak
nampak apa-apa keuntungan, karena kerinduan jaminan dan janjiNya di akhirat
kelak.
Apapun, segala-galanya
bertitik-tolak dari hati. Hati yang benar-benar cintakan Allah, Rasul dan cinta
untuk melihat Islam ditegakkan. Demi mardhatillah dan cinta-Nya yang
didambakan.
"Jika kamu
benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah). Niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu. Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
- Ali Imran : 31.
Uang yang bertimbun
akan habis juga akhirnya. Harta, barang kemas yang disayangi pasti ditinggalkan
apabila tiba masanya kelak. Alangkah ruginya kalau banyak menyimpan harta yang
hanya 'beku' walhal ia boleh dijadikan sebagai penyelamat diri di akhirat
kelak.
Orang-orang yang telah
meletakkan cinta Allah sebagai cinta yang utama, juga akan bercita-cita untuk
menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur. Rasulullah pernah bersujud
syukur apabila diberikan sandal yang baru.
Dan nyata hari yang
berlalu sama sekali tidak boleh dilupakan, banyak iktibar yang perlu
diteladani.... kisah Saidatina Khadijah, Rabiatul Adawiyah, Sumaiyyah, Asma
binti Abu Bakar dan tokoh-tokoh mukminah zaman silam.... betapa hebatnya cinta
mereka kepada Allah dan kepada Islam.
Sifat zuhud bisa
membantu Islam berkembang. Terutamanya bagi seorang wanita, apabila
kecintaannya kepada kemewahan, harta dan segalanya dapat disalurkan kepada
perjuangan Islam.
Dan wanita perindu
Allah... itu yang seharusnya menjadi idaman, didambakan. Dunia adalah
perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita solehah. Yang diperlukan
sebagai tiang negara... juga yang bakal menggoncang dunia dengan didikan mereka
terhadap anak-anak generasi dan pemimpin masa depan, InsyaAllah.
Sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidup dan matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam.
0 komentar:
Posting Komentar