๐ Kajian dari Kitab
"Ruqyah dalam Shahih Bukhari"
๐ *Beriman Kepada Yang
Ghaib*
════ ❁✿❁ ════
๐Akhir-akhir ini, sangat
banyak kita jumpai orang-orang yang mengaku dirinya sebagai dukun, tukang
ramal, orang pintar, atau kyai yang mampu mengobati berbagai macam penyakit.
Mereka menyembuhkan penyakit dengan jalan sihir atau perdukunan, mereka mengaku
dirinya sebagai thabib. Masyarakat awam tidak menyadari bahwa dirinya sudah
menjadi budak setan dan bersama-sama mencemari aqidah secara lembut, tersamar,
'dan' perlahan namun pasti. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ternyata
banyak juga korban dari orang-orang yang kesehariannya menjalani ibadah secara
tertib.
⚠Sungguh keadaan ini merupakan
bencana dan bahaya yang besar bagi Islam dan umat lslam. Ketergantungan kepada
Allah tergantikan dengan ketergantungan kepada selain Allah.
๐ Berobat - mencari
kesembuhan atas penyakit-diperintahkan oleh Islam. Seorang yang sakit hendaknya
berusaha mendatangi seseorang yang ahli untuk diperiksa penyakit apa yang
dideritanya dan diobati sesuai dengan obat-obatan yang diperbolehkan syara'
sebagaimana dikenal dalam ilmu kedokteran (untuk gangguan medis) , ilmu
psikologi (untuk gangguan psikis), dan ilmu ruqyah untuk gangguan
sihir dan sejenisnya.
Sesungguhnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menurunkan
penyakit dan pasti menurunkan pula obatnya. Namun, Allah tidak memberikan obat
dari sesuatu yang telah diharamkan kepada ummatNya.
❌๐Oleh karena itu, tidak
dibenarkan bagi orang-orang yang sakit mendatangi dukun-dukun yang mengaku
dirinya dapat mengetahui perkara yang ghaib -yang dengannya ia dapat mengatakan
apa sakit yang dideritanya. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau
membenarkan apa yang mereka katakan. Sebab, semua yang mereka katakan tentang
perkara yang ghaib sesungguhnya hanya didasarkan pada prasangka, perkiraan
belaka, atau dengan cara mendatangkan jin dan meminta pertolongan jin-jin
tersebut tentang sesuatu yang mereka kehendaki. Dengan cara demikian,
dukun-dukun tersebut telah melakukan kekufuran dan penyesatan.
๐Dari Amran bin Hushein ra
yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
_"Bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib
sial dan untung berdasarkan tanda-tanda benda, burung dan lain-lain, yang
bertanya dan yang menyampaikannya, yang bertanya pada dukun atau yang
mendukuninya, yang menyihir atau yang meminta sihir untuknya, dan barangsiapa
yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakan, maka sesungguhnya ia
telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu'alaihi wa
sallam."_ (HR Al-Bazaar)
☝Oleh karena itu, setiap orang wajib menjauhi praktek
praktek perdukunan dan mencegah orang-orang mendatanginya. Hendaknya tidak
boleh tertipu pengakuan segelintir orang yang membenarkan apa yang
dilakukan para dukun. Sebab, sesungguhnya orang tersebut tidak mengetahui
tentang perkara yang dijalankan dalam perdukunan. Bahkan, kebanyakan mereka
adalah orang-orang awam yang tidak mengerti tentang hukum dan larangan-larangan
yang harus mereka pegang.
✍๐ปAgar terhindar dari
keburukan, orang harus mengenali keburukan itu.
๐Hudzaifah Bin Yunan
berkata, *orang-orang yang bertanya tentang kebaikan, Sedangkan aku, aku tanya
tentang keburukan, takut terjerumus kedalamnya. Setan adalah musuh nyata
manusia, pengetahuan tentangnya diperlukan agar kita dapat menghindari tipu
daya makar, konspirasi, dan jerat-jeratnya.*
Sumber :
๐ Ruqyah Syar'iyyah wa
Thibu wa 'Ilaju Mashur min Shahih Bukhari wa Fathul Bari
๐ M. H Muhammad Hasan
Ismail
✍๐ป๐ฎ Rudi Abu Azka
0 komentar:
Posting Komentar