Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Kiat Menyikapi Musibah

Written By Rudianto on Kamis, 12 November 2009 | 07.05


Oleh: Ustad. Anwar Anshori Mahdum
Pikirkan, renungkan dan bersegeralah intropeksi diri saat musimbah datang enghampiri. Dan lakukan beberapa usaha agar musibah yang datang tidak menjadi beban keputusasaan, tetapi menjadi inspirasi harapan yang mengagumkan. Diantara
kiat yang bisa harus kita lakukan adalah; Campakan kelemahan, Jernihkan pikiran dengan selalu berbaik sangka, jauhkan keputusasaan. Sebab kita tidak akan bahagia dan terus merasa menderita jika kepala kita di penuhi dengan pikiran kesedihan.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda: “Orang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disenangi Allah dari pada orang mu’min yang lemah…”.(Hr.Muslim 4816)
Syukuri kenikmatan yang sudah di berikan dan sedang kita rasakan. Jangan hanya berkeluh kesah dengan penderitaan yang baru datang. Sebab bila kita bandingkan kenikmatan yang telah kita dapat jauh melebihi penderitaan yang baru datang. Boleh jadi cobaan datang kepada kita kerena kurangnya kita bersyukur.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs.Ibrahim [114]:7)

Kuatkan tekad untuk membasmi keraguan. Bersabar atas setiap keadaan. Karena sabar adalah ruh keimanan dan pangkal kebaikan.

“…dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Qs. Al-Kahfi [18]:17

“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun
berdiri”. Qs. Ath-Thur [52]:48.

Koreksi selalu diri kita yang banyak kelemahan dan teruslah berlatih kesabaran, karena mungkin inilah sesungguhnya yang menjadi pangkal penderitaan. Orang yang cerdas adalah orang selalu menghitung dirinya dan mengetahui apa yang harus dilakukannya.

Rasulullah bersabda:“Barang siapa yang berlatih kesabaran, maka Allah akan menyabarkannya. Dan tidak ada seorang yang mendapat karunia Allah atau lebih
baik dari pada sabar”. (Hr. Bukhari)

Yakinkan diri bahwa Allah tidak akan meninggalkannya selama kita menuju kepada-Nya. Dan bangun keyakinan bahwa Allah selalu memberikan rizqi kepada semua hambaNya. Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Qs. Hud[11]:6

Tingkatkan tawakkal kepada Allah dengan di sertai usaha yang halal. Karena orang bertawakkal akan di cukupkan oleh Allah segala kehidupannya. Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Qs.Ath-Tholaq [65]:3
:
“Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami,dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal”.QS.At-Taubah [9]:51.

Meyakini bahwa sesungguhnya ujian adalah penghapus dosa dan Mohonkan kebaikan kepada Allah saat di timpa musibah. Karena hanya Allah sumber segala kekuatan.Dari Anas Bin Malik ra. Rasulullah bersabda: “Besarnya pahala tergantung besarnya ujian, dan sesungguhnya apabila Allah menyenangi suatu kaum, Dia mengujinya. Barang siapa yang ridho maka Allah ridho, dan barang siapa yang marah, maka Dia marah (Dihasankan oleh Al-Bani, Shoheh Ibnu Majah 2/373)

Tanamkan keyakinan dalam diri bahwa hidup akan berubah jika kita berusaha berubahnya. Karena begitulah hukum sebuah perubahan. Allah berfirman:
“ Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Qs. Ar-Ra’ad [13]:11

Hikmah Di Balik Musibah

Tidaklah sesuatu yang terjadi pada diri kita –betapapun tidak menyenangkan - pasti ada hikmah di balik semua derita, ada rahasia Allah di balik semua nestapa. Kemaha Besaran Allah tak akan bisa dipahami dengan manusia yang lemah. Beberapa
catatan yang di nukil oleh para ulama tentang hikmah di balik musibah yang datang. Di antara adalah:
- Agar keimanan kita bertambah, bahwa yang tidak menimpanya tidak akan mencelakainya, dan apa yang menimpanya tidak akan luput dan bahkan segala sesuatu itu ada ukuran takdirnya.
- Untuk mengembalikan hamba pada Tuhannya dan menambah kedekatan kepada-Nya, agar dia terjauh dari kondisi keterasingan yang di lalui bersama-Nya. Sebagai penegasan terhadap kekuasaan Allah dan penegasan terhadap kelemahan manusia yang pada hakekatnya sangat membutuhkan Allah.
- Untuk menambah kepekaan perasaan terjadap kematian dan sekaligus melihatnya. Kemudian dia di selamatkan darinya seakan-akan dia di lahirkan kembali untuk
mengarungi kehidupan, lalu menggapai apa yang menjadi harapannya.
- Untuk meruntuhkan dominasi keduniaan dengan segala yang ada di dalamnya dari pandangan orang yang di timpa musibah.
- Agar menjadi pelajaran bagi orang yang selalu bergelimang dalam Lumpur kemaksiatan, bahwa Allah Maha Kuasa untuk mengazab kapanpun saat yang di kehendakiNya.

0 komentar:

Posting Komentar