Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Buku SEMBUH DENGAN RUQYAH "Cara Sunnah Atasi Gangguan Jin,Sihir dan Ain"

Written By Rudianto on Kamis, 26 November 2015 | 16.46

Buku SEMBUH DENGAN RUQYAH "Cara Sunnah Atasi Gangguan Jin,Sihir dan Ain"

Buku dihadapan pembaca ini ditulis berdasarkan literatur - literatur ilmiah dan pengalaman penulis sendiri selama lebih dari 10 tahun dalam dunia Ruqyah. Banyak kisah nyata yang unik dan pasien yang semhuh dengan terapi Ruqyah diungkap didalamnya. Semoga buku ini menjadi inspirasi dan pengayaan khazanah ilmiah para pembaca dan para terapis Ruqyah lainnya.

Benerapa tema utama dalam buku ini adalah :
# Cara-cara meruqyah yang keliru
# Doa dan ayat Ruqyah lengkap
# Amalan penangkal gangguan jin, kesurupan dan santet
# Mengatasi Serangan balik jin kepada Peruqyah


Tebal buku 450 halaman.

Untuk lebih lengkap dafar isi buku ini kami lampirkan sebagai berikut:

Daftar Isi

PENGANTAR PENERBIT 4
DAFTAR ISI 5
MUQADDIMAH   11

BAB I: MENGENAL ALAM JIN

APAKAH JIN ITU? SEPERTI APA MEREKA? 15
Membedakan Jin, Setan, dan Iblis   17

MACAM-MACAM JIN 20

DAPATKAH MANUSIA MELIHAT JIN? 21

PRINSIP-PRINSIP ISLAM MENGENAI JIN DAN SETAN 23
1. Di antara dasar akidah Islam adalah beriman kepada yang ghaib.   23
2. Islam menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai sumber rujukan dalam mengenal masalah ghaib 26
3. Allah menciptakan jin dan manusia untuk satu tujuan yakni mengabdi kepada Allah 26
4. Jin diciptakan dari percikan api neraka sebelum manusia diciptakan 27
5. Jin juga makan dan minum seperti halnya manusia.   28
6. Jin laki-laki dan perempuan 29
7. Jin juga menikah dan memiliki keturunan 30
8. Setan mempunyai tanduk 31
9. Jin, sama seperti manusia dalam masalah Akidah   31
10. Jin takut kepada manusia   32
11. Iblis adalah keturunan jin yang membangkang dari perintah Allah,
dan bukan dari golongan malaikat 33
12. Setan adalah sebutan bagi pembangkang dari golongan jin dan manusia,
sebagai musuh dari setiap orang beriman. 34
13. Jin bisa melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat jin.   35
14. Jin tidak dapat menampakkan diri kepada manusia dalam bentuk
aslinya, tetapi jin bisa melakukan penyerupaan ke dalam bentuk tertentu sehingga is dapat memperlihatkan dirinya dalam bentuk tersebut,
bukan dalam bentuk aslinya 36
15. Sebagian binatang dapat melihat setan 36
15. Setiap manusia diikuti oleh dua qarin dari jin dan dari malaikat. Qarin
dari malaikat selalu membisikkan kebaikan, sebaliknya qarin dari jin se-
lalu membisikkan kejelekan dan kejahatan. Sedangkan qarin dari jin
yang mendampingi Rasulullah A telah masuk Islam. 37
16. Jin mencuri dengar dari langit 38
17. Setan lad ketika mendengar adzan dikumandangkan 38
18. Memohon perlindungan kepada jin adalah haram, seperti minta perlindungan terhadap diri, kesehatan, keselamatan, harta, rumah, kantor, kebun, kendaraan, jabatan, usaha, agama, dan Iainnya 39
19. Jin bisa merasuk ke dalam jasad manusia dan mengalir dalam tubuh
manusia melalui aliran darah. Sebagaimana Sabda Rasulullah 41
20. Setan atau jin pembangkang tidak akan mampu menguasai orang
yang beriman dan selalu bertawakal kepada Allah 41
21. Setan berjanji akan menggelincirkan seluruh manusia kecuali
orang-orang yang ikhlas   41
22. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka
dengan syirik, mereka mendapat jaminan keamanan dan jaminan
petunjuk dari Allah.   42
23. His memiliki bala tentara yang dibekali keterampilan khusus dan
ditugasi pekerjaan yang khusus pula, di antaranya  42

TEMPATTINGGAL JIN 46
1. Di Pasar 46
2. Tempat-tempat Buang Hajat 46
3. Bersama dengan unta dan di kandang-kandangnya 47
4. Di rumah-rumah 47
5. Di Lautan   48
6. Di Lubang-lubang dan belahan-belahan tanah   49
7. Di padang pasir, lembah, lorong, dan tempat-tempat yang ditinggalkan oleh penghuninya 49

DAPATKAH MANUSIA MENUNDUKKAN JIN? 51

AL-QUR'AN DIGUNAKAN UNTUK MENUNDUKKAN JIN? 53

MEMINTA BANTUAN JIN 54

KAPAN PERMUSUHAN SETAN KEPADA MANUSIA DIMULAI? 56
A. Awal Mula Benih Kedengkian Tumbuh 56
B. Akhir Permusuhan 59

PERMUSUHAN SETAN DI AKHIRAT 62

KAPAN JIN MASUK KETUBUH MANUSIA? 65
1. Ketika marah                         65
2. Ketika lalai dari Allah            68
3. Ketika hawa nafsu bergejolak 68
4. Ketika takut yang berlebihan 68
Pembuka Pintu Setan                 69
Macam-macam Gangguan Jin   70

TUJUAN SETAN MEMPERDAYA MANUSIA 71
1. Memasukkan Mereka Ke Dalam Neraka 71
2. Membuat Orang Mukmin Bersedih 74
3. Menebarkan Permusuhan Dan Kebencian Di Antara Orang-Orang Mukmin 75
4. Menghalangi Dari Mengingat Allah Dan Melaksanakan Shalat 77

TARGET SETAN 80
Target Jangka Panjang 80
Target Pencapaian Setan Jangka Pendek 80

TANDA-TANDA ORANG YANG KENA SIHIR DAN JIN 88

BAB II : SIHIR
DEFINISI SIHIR 93
a. Bahasa   93
b. Istilah 95

DALIL-DALIL YANG MENUJUKAN ADANYA SIHIR 99
Dalil Al-Qur'an   99
Kedua: Dalil-Dalil As-Sunnah 102

BAGAIMANA MENGENALI DUKUN ATAU TUKANG SIHIR? 108

SIFAT-SIFAT TUKANG SIHIR 112

BAGAIMANA TUKANG SIHIR MENGHADIRKAN SETAN? 114
Apakah dukun dapat memanggil jin? 114

HUKUM MEMPELAJARI DAN MENGAJARKAN ILMU SIHIR 124
Bolehkah seseorang belajar ilmu sihir?   124

STATUS HUKUM TUKANG SIHIR DALAM SYARIAT ISLAM 132

PERBEDAAN KAROMAH DENGAN SIHIR 136
Karomah dari Allah, sedangkan sihir dari setan   136
Karomah tidak dapat dipelajari, sedangkan sihir dapat dipelajari.   137
Karomah tidak dapat ditransfer, sedangkan sihir dapat ditransfer 138
Karomah tidak dapat diwariskan sedangkan sihir bisa diwariskan 138
Karomah tidak dapat didemonstrasikan (dipertontonkan), sedangkan
sihir dapat didemonstrasikan 138
Karomah tidak dapat diprediksi kedatangannya, sedangkan sihir dapat
diatur sesuai keinginan 139
Karomah terjadi tidak berulang-ulang, sedangkan sihir dapat terjadi
berulang kali 139
Karomah hanya dimiliki orang saleh, sedangkan sihir dimiliki
orang munafik, fasik dan kafir 139
Karomah tidak dapat diperjualbelikan, sedangkan sihir dapat
diperjualbelikan.   140

MACAM-MACAM SIHIR 141
1. Sihir perasaan / kejiwaan 141
2. Sihir kekuatan ghaib 141
3. Sihir pandangan mata atau sulap tanpa menggunakan ketangkasan,gerak.   145
4. Sihir gangguan pada bagian anggota tubuh.   146
5. Sihir penyakit medis yang parah dengan banyak kejanggalan dan keanehan 151
6. Sihir permusuhan dan perceraian   155
7. Sihir ramalan-Naasib   155

APA TUJUAN SIHIR? 156
1. Untuk memisahkan hubungan suami-istri (Tafriq)   156
2. Sihir Cinta (Al-Mahabbah). 159
3. Sihir khayalan /hipnotis (Takhyil) 161
4. Sihir Junun (kegilaan) atau Khumul (Stres) 174
5. Sihir Penyakit (Tamridh) 176

MENGOBATI SIHIR 178
A. Preventif   178
B. Mencari di mana sihir itu ditanam 179
C. PENGOBATAN DENGAN RUQYAH 180

KIAT MEMBENTENGI DIRI DARI SETAN 185
1. Isti'adzah (memohon perlindungan) kepada Allah darinya.   185
2. Membaca Mu'awidzatain:   186
3. Membaca Ayat Kursi 187
4. Membaca Surat Al-Baciarah 188
5. Membaca akhir surah Al-Baqarah   189
6. Membaca awal Hamim surah AI-Mukmin hingga firman-Nya 189
7. Hendaknya kita mengucapkan: 190
8. Banyak berzikir kepada Allah 191
9. Wudhu dan shalat 192
10. Menahan diri dari memandang, berbicara, makan dan bergaul
dengan sembarang orang secara berlebihan 192

BAB III : MATA JAHAT (SIHIR AIN] PANDANGAN MATA YANG MEMATIKAN

HAKIKAT SIHIR 'AIN 197

AIN MENURUT SALAF 201

DALIL TENTANG PENGARUH'AIN 203

PERKATAAN ULAMATENTANG PENGARUH'AIN 206

MANUSIA TERKENA 'AIN DARI JIN ATAU SEBALIKNYA 210
1. Orang kafir juga bisa terkena 'ain   211
2. Menangkal Penyakit 'Ain   211
3. Cara menangkal Penyakit 'Ain   211

CARA MENYEMBUHKAN PENYAKIT 'AIN 218
Tata Cara mandi untuk berobat dari Ain 218

MENGASAPI BADAN DENGAN ASAP PEMBAKARAN BATU TAWAS DAN TUMBUH-TUMBUHAN UNTUK TUJUAN BEROBAT DARI PENYAKIT'AIN 226

KAPAN ORANG MUDAH DISERANG PENYAKIT AIN 227
Ciri-ciri orang terkena penyakit Ain 227

BEBERAPA PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGARUH 'AIN 229
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI PELAKU 'AIN? 230

APABILA ANDATAKUT MENYEBABKAN 'AIN UNTUK ORANG LAIN 233

BAB IV : KESURUPAN

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KESURUPAN? 239

DALIL-DALIL SYAR'I ADANYA KESURU PAN 241
1. Dalil-dalil dari Al-Qur'an 241
2. Dalil-dalil dari As-Sunnah 243
3. Dalil Aqli (Akal) 249

TANDA-TANDA ORANG YANG TERKENA GANGGUAN JIN ATAU SIHIR 252
1. Waktu Tidak Sadar ( Tidur ) seperti:   252
2. Waktu Sadar ( Tidak Tidur ) 253
Tanda-tanda sihir yang terlihat di rumah 254

MENGAPA SETAN BISA MENGUASAI MAN USIA? 256
1.Kekufuran dan Syirik 257
2. Melupakan Zikir Kepada Allah   260
3. Berlindung Kepada )in dan Keturunannya 262
4. Menjadikannya Sebagai Wali (Penolong dan Pembantu) 264
5. Taat Kepadanya dan Mengikuti Langkah-Langkahnya 265
6. Hati yang Keras dan Berpenyakit 267
7. Melakukan Perbuatan Dosa 269

BAB V : AMALAN PENANGKAL GANGGUAN JIN DAN SANTET

AMALAN PENANGKAL GANGGUAN JIN DAN SANTET 273
1. Memurnikan tauhid, meyakini tidak ada yang dapat memberikan bahaya kepada manusia melainkan atas izin Allah   273
2. Menghadiri Majelis Ilmu (Menuntut Ilmu) 274
3. Meminta perlindungan kepada Allah dari Kejahatan Setan (Al-Istia'dzah). 275
4. Bertakwa kepada Allah  menjaga perintah dan larangan Allah 276
5. Tawakal kepada Allah, berpegang teguh hanya kepada-Nya, ini termasuk cara yang paling kuat untuk menolak sihir dan segala bentuk keburukan 277
6. Sedekah 277
7. Qiyamul Lail   279
8. Membaca Al-Qur'an, Terutama Ayat-ayat Pilihan 282
9. Menjaga zikir-zikir harian, pagi sore, tidur, bangun tidur dan doa-doa perlindungan lainnya dari Qur'an dan Sunnah. 290
10. Tidak menyerupai perilaku setan dalam makan dan minum, suka bertindak mubazir, dan tergesa-gesa 306
11. Membentengi rumah Membersihkan rumah (musik, lonceng, gambar dan patung, salib, tangkal, anjing) 310
12. Membentengi keluarga, anak-anak dan harta benda 322
13. Melaksanakan ibadah sunnah di rumah (shalat sunnah, tilawah) 324
14. Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir 326

BAB VI :RUQYAH SYAR'IYYAH

APA ITU RUQYAH?   331
Definisi Ruqyah 331
Makna Ruqyah Syar'iyah 331

MENGAPA HARUS RUQYAH SYAR'IYYAH? 333

DALIL-DALIL YANG MELEGALKAN RUQYAH 336

SYARAT-SYARAT RUQYAH SYAR'IYYAH 339

BOLEHKAH MEMINTA DIRUQYAH? 341

SIFAT- SIFAT YANG HARUS DIMILIKI PERUQYAH 349

BEBERAPA HAL YANG DAPAT MEMBANTU KORBAN SIHIR CEPAT SEMBUH   353

BEROBAT DENGAN AL-QUR'AN 356

CARA PENGOBATAN DARI JIN DAN SANTET   362
Tahapan Pertama: Tahapan Sebelum Pengobatan 362
Tahapan Kedua: Pengobatan 365
Tahapan Ketiga: Tahapan Setelah Pengobatan 369

PERINGATAN BAGI PERUQYAH 371

SETAN MENYERANG FISIK MANUSIA 378

BAB VII : SERANGAN RALIK SETAN KEPADA PARA PERUQYAH

TALBIS IBLIS KEPADA PARA PERUQYAH 387
1. Senang pujian 387
2. Riya' dan sum'ah 388
3. Ujub dan takabbur 389
4. Tujuan materi 390
5. Wanita 391
6. Lalai   392
7. Hasad   393

RUQYAH YANG KELIRU 395
1. Mengajak jin untuk berkomunikasi dan percaya pada ocehannya 395
2. Terlalu Bergantung pada Pengalaman 396
3. Berprofesi Sebagai Pembaca Ruqyah   397
4. Meminta Upah Dengan Berbagai Cara 398
5. Membuat tempat ruqyah 400
6. Berduaan dengan wanita bukan mahram 402
7. Menyerupai Cara Dukun 403
8. Meruqyah dengan tenaga dalam 404

BAB VIII : DOA DAN AYAT-AYAT RUQYAH LENGKAP UNTUK MENGORATI PENYAKIT 'AIN, SIHIR, KESURUPAN DAN PENYAKIT FISIK

DOA-DOA RUQYAH DARI SUNNAH 407

AYAT-AYAT RUQYAH 409

PENUTUP 441

REFERENSI   442

Miliki Buku SEMBUH DENGAN RUQYAH "Cara Sunnah Atasi Gangguan Jin,Sihir dan Ain". Berminat hubungi di Telp/SMS 085716863625 WA +62 895-1589-1183.

Pesan Segera Bukunya nya: 
1. Harga Rp. 85.000 (belum termasuk ongkos kirim) free Ongkos Kirim untuk JABODETABEK
2. Uang pembelian ditransfer ke rekening  Bank Muamalat Indonesia  Nomor Rekening: 3280004282 atas nama: Rudianto 
3. Bila transfer via ATM, kode Bank Muamalat Indonesia: 147 
4. Setelah transfer dilakukan, segera beritahukan kepada kami ke email: akhrudianto@gmail.com atau SMS ke nomor handphone: 085716863625 WA +62 895-1589-1183.  dengan mencantumkan tanggal dan nominal transfer serta identitas (nama dan alamat lengkap) anda. 

16.46 | 0 komentar

PELATIHAN RUQYAH SYAR’IYYAH GRATIS DI PERIUK– TANGERANG

Written By Rudianto on Senin, 09 November 2015 | 19.36



INSYAA ALLAH PELATIHAN RUQYAH SYAR’IYYAH
GRATIS
PERIUK– TANGERANG
Pemateri: Muhammad Hafidz dan komunitas cinta ruqyah.
MATERI :
– mengenali perbedaan ruqyah syar’iyah dan ruqyah syirkiyah
– mengenali perbedaan karomah dan sihir
– mengenali ciri gangguan jjn
– mengenali ciri sihir
– mengenali tentang penyakit ‘ain dan pengobatannya
– praktek ruqyah mandiri
– praktek ruqyah berpasangan
– praktek ruqyah berkelompok
– praktek peserta meruqyah peserta lain yg terkena gangguan jin/sihir
GRATIS
Insyaallah akan di adakan pada :
Hari / Tanggal : Minggu / Ahad 15 NOVEMBER 2015
pukul 08.30 WIB – SELESAI
Tempat : Musholah AL-MUHAJIRIN
Alamat : Perumahan keroncong permai, jl. Mawar 2, RT/Rw, 04/03, kel.Gebang Raya Kec.periuk ,Tangerang.
bawa keluarga anda yang terkena gangguan jin atau teridikasi gangguan terkena mahluk halus.
Satu Masjid satu peruqyah , satu keluarga satu peruqyah , jadilah peruqyah untuk keluarga anda ,
Tonton terus khazanah trans 7 setiap hari pukul 05.30 pagi.
Tonton terus Ruqyah trans 7 setiap sabtu pukul 21.00 malam WIB
Jangan lupa bawa jimat anda
Dengarkan radio ruqyah nurish fm
Tv islam kajian dan ruqyah nuristv.com
Pendaftaran :
Athur 083890154656
Hafidz 0898 475 4048
Abu azqa 085716863625
NB : mohon maaf panitia tidak menyediakan makan siang.
sebar dan beri manfaat untuk kerabat dan teman anda, barakallahu fiikum
19.36 | 2 komentar

Murotal Al Qur'an dilengkapi suara Terjemahnya

Written By Rudianto on Selasa, 03 November 2015 | 09.59





Miliki DVD MUROTTAL DAN TERJEMAH dengan pilihan Qari yang tidak asing lagi yaitu Syaikh Misyari Rasyid, Syaikh Abdurrahman As Sudais dan Syaikh Saad Al Ghamidi masing-masing dilengkapi degan suara terjemah oleh Abdullah Al Jufri lengkap 30 Juz. Cocok untuk disimpan di flash disk dan diputarkan dalam menemani perjalanan Anda. Berminat hubungi di Telp/SMS 085716863625
09.59 | 2 komentar

PROJECT GO ROQI (DATA PERUQYAH SELURUH INDONESIA)

Written By Rudianto on Rabu, 30 September 2015 | 08.16

Bismillah, Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT kami akan segera launching GO ROQI. GO ROQI adalah sarana bagi ummat untuk mencari data para Peruqyah Syar'i di seluruh Indonesia yang di fasilitasi oleh Komunitas Cinta Ruqyah (KCR Tangerang). Web ini masih dalam terus update data peruqyah. Insya Allah. Silahkan kunjungi di http://goroqi.ga/m/




08.16 | 1 komentar

Film Kartun Islami "Sultan Muhammad Al Fatih" (edisi Revisi)

Written By Rudianto on Sabtu, 12 September 2015 | 14.27



Salah satu sejarah besar dunia adalah taklukknya Konstantinopel (TURKI) ke tangan khalifah Islam (Khilafah Utsmaniyah) melalui jihad yang dilakukan sultan Muhammadd 2 atau llebih dikendengan nama Sultan Muhammad AL Fatih.

Sebuah episode sejarah manusia yang dikenang baik di Timur maupun di Barat. Yang pada masa itu dapat dilihat dengan jelas kebesaran Islam, kedahsyatan dan kekuatannya, kecanggihan teknologinya dan keagungan peradabannya.

Banyak produser film yang mencoba melukiskan momen bersejarah tersebut melalui film layar lebar baik yang animasi atau diperankanlangsung oleh para aktor film. Diantaranya, Fetih 1453, the Fall of Constantineople, dan Conquest of Constantinople.
Rasulullah SAW bersabda, "Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya. (HR Ahmad dalam musnadnya)

Meski sudah ada berita gembira bahwa konstantinopel akan jatuh ke tangan umat Islam, pada kenyataannya sampai generasi shahabat sudah meninggal semua, kota itu belum jatuh juga ke tangan umat Islam. Bahkan generasi tabi’in telah lewat, atba’ut-tabi’in juga demikian, janji itu tidak datang-datang juga.

Barulah akhirnya di masa Sultan Muhammad Al-Fatih, akhirnya kota itu jatuh juga ke tangan umat Islam, sebagai pembuktian bahwa hadits nabi SAW di atas benar adanya. Tepat pada Fajar, Selasa 20 Jumadil Ula tahun 857 H bertepatan tahun 1453 M.

Film Animasi kartun ini menceritakan tentang kisah heroik par Mujahid dalam merebut Konstantinopel, Sebuah sejarah yang sangat berharga, yang spirit perjuangannya wajib kita miliki, Allahu Akbar....!

edisi Revisi Film Kartun Islami "Sultan Muhammad Al Fatih"
bahasa Arab teks Indonesia durasi 2 jam
14.27 | 1 komentar

PELATIHAN RUQYAH SYAR’IYYAH GRATIS DAN HIJAMAH ODT

Written By Rudianto on Rabu, 19 Agustus 2015 | 11.11

INSYAA ALLAH PELATIHAN RUQYAH SYAR’IYYAH GRATIS DAN HIJAMAH ODT
Pemateri: Muhammad Hafidz dan tim Komunitas Cinta Ruqyah
MATERI :
- senjata terkuat dalam ruqyah
- mengenali perbedaan ruqyah syar'iyah dan ruqyah syirkiyah
- mengenali tentang jin keturunan dan cara analisanya
- mengenali cara bekerja jin amalan dan beberapa akibatnya
- mengenali 'ain, ciri 'ain, dan penanggulangannya 
- contoh kasus 'ain + praktek
- mengenali gangguan jin yg menunggangi penyakit psikis 
yg menyebabkan sakit medis berkepanjangan 
- praktek ruqyah khusus 'ain yg mudah dengan tehnik ittiham
- praktek ruqyah mandiri
- praktek ruqyah berpasangan
- praktek ruqyah berkelompok
- praktek ruqyah Meruqyah langsung peserta dengan peserta lainnya
- Pendaftaran Bekam ODT silahkan hubungi rudi Rudi 089515891183 ( khusus bekam ada infaq )
Insyaallah akan di adakan pada :
Hari / Tanggal : Ahad, 23 Agustus 2015
pukul 08.00 WIB – SELESAI
Tempat : Musola Al Ikhlas 
Alamat : Jl. Inpress XI rt 05, rw 08 , Kel larangan Utara, Kec Larangan Kota tangerang
CP :
Rudi 089515891183
hafidz 08984754048
bawa keluarga anda yang terkena gangguan jin atau teridikasi gangguan terkena mahluk halus.
Satu Masjid satu peruqyah , satu keluarga satu peruqyah , jadilah peruqyah untuk keluarga anda ,
Tonton terus khazanah trans 7 setiap hari pukul 05.30 pagi.
Tonton terus Ruqyah trans 7 setiap sabtu pukul 21.00 malam WIB
Jangan lupa bawa jimat anda
Tv islam kajian dan ruqyah nuristv.com danrumahsunnah.com
NB : mohon maaf panitia tidak menyediakan makan siang.
sebar dan beri manfaat untuk kerabat dan teman anda, barakallahu fiikum.
11.11 | 5 komentar

Serial Film Sholahuddin Al Ayyubi (2001)

Written By Rudianto on Selasa, 04 Agustus 2015 | 09.58

SYRIAN ART PRODUCTION  MEMPERSEMBAHKAN:
 FILM  SHALAHUDDIN AL AYYUBI
PENULIS CERITA: 
WALID SAIF 
SUTRADARA: HATEM ALI 
WAKIL SUTRADARA:  AL MUTSANNA SHABH
SKENARIO DAN DIALOG:
SAMIR BARQAWI
PENGATUR GAMBAR & FOTOGRAFI : 
AHMAD IBRAHIM PENATA SUARA MAMR ABAZA

DIBINTANGI OLEH
Jamal Sulaiman SHOLAHUDDIN AL AYYUBI Aman Armad SHOLAHUDDIN MUDA- Bassem Yakhour NURUDDIN MAHMUD- Muhammad Miftah ASADUDDIN SYIRKUH -  Saad Ostan IZUDDIN JARDIK
Najah Safkouni NAJMUDDIN AYYUB Abdurrahman Al Taburkan IMADUDDIN ZANKI – Kifa Al Khous SHIHABUDDIN MAHMUD - Aladdin Kukes MUINUDDIN NUR - Ghasan Massoud AL QADIL FADHIL
Wael Ramadhan RENAUD DE CHATILLON -  Mustafa Khani BALDWIN IV - Radwan Jamus FULK IV – Nadirah Imran RAJA EMERALD – Ramez Atoillah REYMOND – Muhammad Al Taburkan  RAJA HENRY
Samir Imran RAJA PRANCIS LOUIS VIII – Yasin Arnout KOMANDAN BIZANTIUM – Walid Alaili GUY DE LUSIGNON - Muhammad el Thayab RAJA JERMAN CONRAD III -  Maher Saliby ALMARIC I - Qays Syeikh Najib SHAHAN SYAH -Tim Hasan KHALIFAH AL UBAIDI - Mahmud Khalili TURAN SHAH- Ahmad Mansur KAMALUDDIN AL SYAHUWZURI -Osma Sayid Yusuf SAADUDDIN MASUD
Nasser Rdiagn SAADUDDIN KOMTEKHIN – Fadi Sabih THOBIB SFIUDDIN -Ali Mardati QUTHBUDDIN – Nijar Abu Hajar SYEIKH SHOLAHUDDIN , Dan Masih Banyak lagi. 

Terima Kasih kepada MNCTV yang sudah menyiarkan film ini di Ramadhan 1436 H. 

SINOPSIS CERITA: 

Sholahuddin kecil bersama ayahnya, Najmuddin Ayyub, dan pamannya Asaduddin Syirkuh  bergabung denganImaduddin Zanki, Gubernur Mousul.

Mereka bersama kaumMuslimin membendung Pasukan Salib dengan satu cita-cita pembebasan Baitul Maqdis (Masjid AL Aqsha ) di Al-Quds (Jerussalem).

Imadudddin Zanki wafat, perjuangan dilanjutkan putranya, Nuruddin Zanki. Bersama Sholahuddin Al Ayyubi dan Asaduddin Syirkuh, Syam dan Mesir bersatu. 

Pecah Perang besar, di Hitthin. Pasukan Salib akhirnya menyerah. Baitul Maqdis kembali ke pangkuan Umat Islam, pada Jum’at, 27 Rajab 583 H atau bertepatan dengan 2 Oktober 1187.

Inilah pembebsan Baitul Maqdis kedua, setelah dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khottob.
Kini Al Quds kembali dalam cengkaram para penhajah. Tugas Syam lah untuk menjaga dan mempertahannkannya dan tentunya kita semua kaum Muslimin. Dan Pahala serta hasil, akan sesuai dengan letih...dan usaha kita, Insya Allah.

Bagi yang Ingin Menyaksikan nya secara online bisa dilihat di Youtube MNCTV Official.


































09.58 | 8 komentar

Sebuah Kata Mengubah Hidup Laila - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 10

Written By Rudianto on Minggu, 19 Juli 2015 | 11.41

Episode 10 : Laila. Saat ia diejek krn mengenakan Hijab di Musim Panas ia menjawab: "Sesungguhnya Neraka Jahannam lebih panas". Dapatkah hati yg bersih & jernih mengantarkan manusia kepada Islam meski dengan sedikit ilmu ? Di Swedia jumlah Umat Islam diperkirakan sekitar 450,000 orang. Yaitu 5 % dari seluruh penduduk Swedia. Dan disini Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen. Laila Pirshon, berumur 62 tahun. berasal dr sebuah desa di utara Swedia. memiliki Ijasah Guru bagi Sekolah Luar Biasa bagi anak-anak cacat. Laila adalah org Swedia. Dia masuk Islam pada masa-masa kritis. Dialah org pertama yg memakai Hijab di daerahnya. Laila dibesarkan dalam keluarga Kristen yg taat sekali. Nenek nya khususnya sangat beragama. mengunjungi keluarga-keluarga lain di rumah mereka. Nenek nya sangat memperhatikan kehidupan beragama, ia membawa laila ke sekolah minggu dan pesta-pesta serta tempat-tempat bermain. Dia mengajari laila kecil agar mengikuti 10 Perintah Allah diantaranya tidak berbohong, tidak mencuri dan agar menjadi orang-orang baik. Laila dibesarkan di lingkungan beragama. Itu membuatnya dekat dengan Allah.
11.41 | 1 komentar

Daniel dari Swedia Beriman karena sebuah Hadist-Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 9

Episode 9 : Daniel dari Swedia. Beriman karena sebuah Hadist: "Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan". Pemuda berbudaya berjuang perjalanan panjang untuk mencari kebenaran. Membaca seluruh Quran sebelum masuk Islam agar sepenuhnya yakin Saat ini model peran yang baik bagi umat Islam dalam pendidikan dan industri perbankan Cincin layak untuk mengatakan itu adalah yang terbaik. Apakah pendidikan & kebudayaan merupakan pintu dlm memahami keagungan Al Quran ?. Daniel berasal dari Stockholm dan bekerja sbg kepala Sekolah. Di Universitas Stockholm saya belajar Ekonomi selain Filsafat, Agama dan Bahasa. Ia masuk Islam 15 tahun yg lalu. Sekarang ia tinggal di kota Stockholm bersama istri nya. Daniel gemar membaca, suka membaca buku-buku kuno. Itu disebabkan krn Ibu nya bekerja di perpustakaan. Selain membaca Al Quran dan buku-buku agama, juga suka membaca buku-buku sejarah, syair, drama dan buku-buku klasik. Dia menyukai kebudayaan dan gemar membaca. Ibunya memiliki peran penting dlm hal itu. Dia pernah mendengar pada waktu kecil bahwa Islam adalah agamanya org-org Fakir. Maka ia putuskan untuk mencari tahu kebenarannya. Daniel adl pengagum keindahan dan itu ia dapatkan di dalam agama Islam. Sehingga kemudian ia mengumumkan keislamannya.
11.33 | 1 komentar

Saifuddin, dari seorang Pengedar narkoba menjadi Kepala Islamic Centre di Belanda - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 8

Episode 8 : Saifuddin, dari seorang Drug Dealer ke Kepala Islamic Centre di Belanda. Dari Pengedar narkoba Belanda, Saifuddin menjadi kepala pusat Islam Cerita yang sangat menarik yang mengungkapkan secara rinci oleh Sheikh Fahad Al-Kandari Pindah dari perdagangan obat menjadi berdagang dengan Allah setelah masuk Islam.
08.34 | 0 komentar

Abdul Kareem Menceritakan Kisahnya bersama Islam - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 7

Abdul Kareem, satu diantara sekian banyak Muslim Jepang Ini adalah kisah yang mengubah Semua hidupnya. Kisahnya fantastis dengan rincian menarik bersama Syeikh Fahad Al Kandari di episode 7 ini....
08.28 | 0 komentar

Bersama Shakir dari Perancis-Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 6

Written By Rudianto on Sabtu, 18 Juli 2015 | 16.18

Episode 6 : Bersama Shakir dari Perancis. Ada nasehat dari Muallaf satu ini buat belajar Bahasa Arab sebagai penghargaan terhadap Al Quran. Dan beberapa lembar setelah itu. Malaikat bertanya kpd Allah: "apakah akan Engkau ciptakan makhluk hdp yg akan menghancurkan bumi ?". Maka Allah menjawab: "Aku lebih tahu apa yg kalian tdk ketahui". Saya terkejut bahwa Al Quran berbicara ttg masalah ini.Saat saya bersujud dan meletakkan dahi saya ke tanah untuk pertama kalinya, saya merasa seluruh permasalahan saya berpindah ke belakang. Nama saya Shakir, saya org Perancis. Umur saya 25 thn. Saya masuk Islam 4 thn silam. Saya masuk Islam waktu berumur 21 thn, pd waktu itu saya berada di Mesir. Saya mengambil Master dlm bidang Civil Politic di Fisipol di Paris selama 2 thn. Saat ini saya sedang mengambil Master yg lain dlm bidang Peradaban di Istanbul. Shakir adl seorang Peneliti Akademis yg dahulu tdk beriman kepada Agama apapun. Dia tahu bhw org yg mendirikan Sholat 5 waktu dan menyesuaikan perilakunya dgn Sholat maka tdk akan ditimpa ketakutan. Ia masuk Islam sejak 4 thn yg lalu. Dan melanjutkan penelitian ilmiahnya dgn pandangan yg baru. Saya ingin mengenal seorang Shakir sebelum keislamannya. Seperti apakah kehidupannya ?. Sulit...berat krn sebelum Islam saya hdp tanpa lentera yg memberi petunjuk jalan dan juga tanpa norma. Selengkapnya di Episode ke-6 ini...
16.18 | 0 komentar

Madlyn Menderita Karena mempertahankan Hijab - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 5

Episode 5 : Madlyn muslimah Swedia yg mempertahankan Hijabnya meski kekerasan fisik yg ia derita. Seorang tauladan yang baik dlm memegang teguh agama. Dalam mempertahankan Hijabnya. Madlyn adalah putri dari seorang Businessman di Swedia. Ia harus melawan banyak perlakuan tdk baik dari org-org eksklusifis di sekitarnya. Hingga kekerasan fisik.Dia masuk Islam karena sebuah ayat yg agung di dlm surat Al Imran. Rincian peristiwa indah dan mengharukan yang Anda menonton di episode ini. Sheikh Fahad Al-Kandari menceritakan keapda kita di episode ini.
15.16 | 0 komentar

Arnoud van Doorn Distributor Film FITNA yang menjadi Muslim - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 4

Episode ke 4 adalah kisah keislaman : ARNOUD VAN DOORN.Silahkan baca sedikit tentangnya: Arnoud van Doorn adalah seorang mantan politikus sayap kanan Belanda terkemuka yang berasal dari Partai Kebebasan (PVV) milik Geert Wilders. Van Doorn dikenal dunia ketika menjadi produser dan pembuat film anti-Islam berjudul Fitna yang kontroversial bersama sahabat dekatnya Geert Wilders, sebelum akhirnya memutuskan menjadi seorang muslim beberapa tahun kemudian setelah lebih mendalami ajaran Islam. Kini ia menjabat sebagai anggota Dewan Kota Den Haag dari partai PvdE, Presiden Yayasan Dakwah Eropa, Duta Besar dari Hubungan Pesohor untuk Asosiasi Dawah Kanada di Eropa. Arnoud membuat kejutan bagi masyarakat dan Geert Wilders secara khusus ketika mengumumkan keislamannya pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan ia adalah wakil ketua dalam partai anti-Islam Belanda, juga andilnya dalam produksi film Fitna yang memicu kontroversi di berbagai belahan dunia. Dalam laman twitternya ia menyatakannya sebagai memulai langkah baru. Segera ia melakukan ibadah Haji ke Arab Saudi dan mengunjungi Masjid Nabi untuk menyampaikan permohonan maaf dan penyesalannya dihadapan para ulama disana atas keterlibatannya dalam usaha menyebarkan kebencian atas Islam. Dia mengatakan bahwa reaksi umat muslim di seluruh dunia terhadap filmnya, membuatnya tertarik belajar lebih dalam yang berujung dengan keputusannya memeluk agama Islam. Ia menyatakan, “Sampai sekarang saya masih sangat menyesal karena telah mendistribusikan film (Fitna) itu. Saya merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan di masa lalu." Langkahnya ini diikuti putra tertuanya yang memeluk Islam pada 2014 setelah melihat perubahan ayahnya semenjak memeluk Islam. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Arnoud_van_Doorn
15.07 | 0 komentar

Ahmad Maino dari Seorang Budha menjadi Muslim - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 3

Pada Episode ke-3  "Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2" bersama orang Jepang bernama Maino Naoki. Nama Hijrahnya Ahmad Maino. Sedangkan nama julukannya adalah Abu Hakim. Sebelumnya dia memeluk agama Budha dan pendeta Budha di Jepang. Pindah dari agama Budha ke Islam setelah perjalanan panjang dari pencarian dari agama satu ke agama yang lain. Padahal kita tahu orang Jepang  adalah orang-orang yang terbiasa hidup dalam keteraturan. Kisahnya memiliki banyak sikap dan acara menarik. Kisah Indah dari Jepang. Kisah Maino Naoki (Ahmad) yang menyentuh hati tapi juga rada kocak. Sheikh Fahad Al-Kandari membawa kita untuk tahu di episode ini.


Arabic to Indonesian translator: Dian Setio Budi
14.54 | 0 komentar

Abu Hurayra dari Komunis menjadi Muslim - Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2 Episode 2


Pada Episode ke-2 bersama Abu Hurairah berkebangsaan Spanyol.
Sebelum memeluk Islam, ia menderita kekacauan dan kekosongan spiritual selama bertahun-tahun lamanya.
Menganut komunisme dan melakukan yoga.
Melaksanakan Yoga dan Yoga tak mampu sedikitpun menghilangkan keragu raguan yang ia rasakan dalam dirinya. Disampaikan oleh Sheikh Fahad Al-Kandari di episode ini.


Arabic to Indonesian translator: Dian Setio Budi

 
14.37 | 0 komentar

Guided through the Quran 2 Sheikh Fahd Al Kandari - Program Ramadhan 2015

Guided through the Quran 2 Sheikh Fahd Alkandari atau
بالقرآن اهتديت٢ الشيخ فهد االكندري
adalah perjalanan Sheikh Fahd Al Kandary keliling Dunia mencari teladan dari orang-orang yang memeluk agama Islam karena sebab Al Quran. Oleh karenya program TVnya bernama "Aku mendapatkan Hidayah dengan Al Quran 2" ini merupakan program lanjutan dari program tahun lalu.

Bahasa Arab Subtitle bahasa Indonesia oleh : Dian Setio Budi

14.17 | 1 komentar

Blog Tafsir Ibnu Katsir Online

Written By Rudianto on Kamis, 02 Juli 2015 | 23.03

http://ibnukatsironline.blogspot.com

  بسم الله الرّحمن الرّحيم

Syekh Imam Al-Hafiz, Imaduddin Abul Fida Ismail ibnul Khatib Abu Hafs Umar ibnu Kasir —semoga Allah melimpahkan rahmat dan rida-Nya kepada dia— mengatakan, "Segala puji bagi Allah yang telah membuka kitab-Nya dengan firman-Nya:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ. الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. مالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
'Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan.' (Al-Fatihah: 2-4)."
Allah Swt. berfirman:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلى عَبْدِهِ الْكِتابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجاً. قَيِّماً لِيُنْذِرَ بَأْساً شَدِيداً مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْراً حَسَناً ماكِثِينَ فِيهِ أَبَداً. وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَداً. مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلا لِآبائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْواهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِباً
Segala puji milik Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak" Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. (Al-Kahfi: 1-5)
Allah memulai penciptaan-Nya dengan pujian. Untuk itu, Dia berfirman:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُماتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Segala piiji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (Al-An'am: 1)
Allah mengakhiri penciptaan-Nya dengan pujian pula. Maka sesudah menceritakan tempat ahli surga dan tempat ahli neraka, Dia berfirman:
وَتَرَى الْمَلائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Dan kamu akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling Arsy bertasbih seraya memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan, "Segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. (Az-Zumar: 75)
وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولى وَالْآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dan Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat. dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu sekalian dikembalikan. (Al-Qashash: 70)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّماواتِ وَما فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Saba: 1)
Hanya milik Allah-lah segala puji di dunia dan di akhirat, yakni dalam semua yang telah diciptakan-Nya dan yang sedang diciptakan-Nya. Dia-lah Yang Maha Terpuji dalam semua itu, sebagaimana yang telah dikatakan oleh seseorang dalam salatnya, yaitu:
"اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ"
Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah bumi dan langit.
Oleh sebab itu, Dia mengilhamkan kepada penduduk surga untuk bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Dengan kata lain, mereka bertasbih dan bertahmid kepada-Nya sebanyak bilangan napas mereka, karena mereka merasakan kebesaran nikmat Allah yang terlimpah kepada mereka, kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebesaran pengaruh-Nya, dan anugerah-anugerah-Nya yang terus-menerus serta kebaikan-Nya yang kekal terlimpah kepada mereka. sebagaimana disebutkan di dalam firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمانِهِمْ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ. دَعْواهُمْ فِيها سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيها سَلامٌ وَآخِرُ دَعْواهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya; di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah.”Subhanakallahumma" (Mahasuci Engkau, ya Allah) dan salam penghormatan mereka ialah "Salam." Dan penutup doa mereka ialah, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Yunus: 9-10)
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رُسُلَهُ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ
Segala puji bagi Allah yang mengutus rasul-rasul-Nya dengan membawa berita gembira dan memberi peringatan supaya tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah sesudah diutus-Nya rasul-rasul itu. (An-Nisa : 165)
Dia mengakhiri mereka (para rasul) dengan nabi yang ummi dari Arab, berasal dari Mekah, sebagai pemberi petunjuk ke jalan yang paling jelas. Allah telah mengutusnya kepada segenap makhluk-Nya dari kalangan umat manusia dan jin, mulai dari pengangkatannya sebagai rasul hingga hari kiamat nanti, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ يُحيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِماتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah, dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya); dan ikutilah dia supaya kalian mendapat petunjuk " (Al-A'raf: 158)
Firman Allah Swt. dalam ayat lainnya:

لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ
agar dengan dia (Al-Qur'an) aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al-An'am: 19)
Barang siapa yang sampai kepadanya Al-Qur'an, baik dia sebagai orang Arab ataupun orang Ajam, orang yang berkulit hitam ataupun merah, manusia ataupun jin. maka Al-Qur'an itu merupakan peringatan baginya. Karena itu, di dalam firman-Nya disebutkan:
وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ
Dan barang siapa di antara mereka dari kalangan golongan yang bersekutu kafir kepada Al-Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17)
Barang siapa dari kalangan mereka yang telah kami sebut kafir (ingkar) kepada Al-Qur'an, maka neraka adalah tempat yang diancamkan baginya berdasarkan nas dari Allah Swt. Pengertiannya sama dengan firman lainnya, yaitu:
فَذَرْنِي وَمَنْ يُكَذِّبُ بِهذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ وَأُمْلِي لَهُمْ
Maka serahkanlah kepada-Ku orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. (Al-Qalam: 44)
Rasulullah Saw. bersabda:
"بُعِثتُ إِلَى الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ"
Aku diutus kepada kulit merah dan kulit hitam.
Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah umat manusia dan jin. Beliau diutus kepada dua jenis makhluk tersebut untuk menyampaikan kepada mereka apa yang telah diwahyukan oleh Allah kepadanya dari Kitab Al-Qur'an yang mulia ini, yang tidak datang kepadanya kebatilan —baik dari depan maupun dari belakangnya—, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha bijaksana lagi Maha Terpuji.
Nabi Saw. telah memberitahukan kepada mereka di dalam Al-Qur'an, bahwa Allah Swt. telah menganjurkan mereka untuk memahami Al-Qur'an melalui firman-Nya:
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافاً كَثِيراً
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an, Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya. (An-Nisa: 82)
Allah Swt. berfirman:
كِتابٌ أَنْزَلْناهُ إِلَيْكَ مُبارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آياتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُوا الْأَلْبابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (Shad: 29)
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلى قُلُوبٍ أَقْفالُها
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an. ataukah hati mereka terkunci? (Muhammad: 24)
Kewajiban yang terpikul di pundak para ulama ialah menyelidiki makna-makna Kalamullah dan menafsirkannya, menggali dari sumber-sumbernya serta mempelajari hal tersebut dan mengajarkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَراءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَناً قَلِيلًا فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), "Hendaklah kamu sekalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu sekalian menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima. (Ali Imran: 187)
Allah Swt. berfirman pula:
 إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمانِهِمْ ثَمَناً قَلِيلًا أُولئِكَ لَا خَلاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit. mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka hanyalah azab yang pedih. (Ali Imran: 77)
Allah Swt. mencela sikap kaum ahli kitab sebelum kita, karena mereka berpaling dari Kitabullah yang diturunkan kepada mereka. mengejar keduniawian serta menghimpunnya, dan sibuk dengan semua hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. melalui kitab-Nya.
Maka sudah menjadi kewajiban bagi kita kaum muslim menghentikan semua perbuatan yang menyebabkan mereka (kaum ahli kitab) dicela oleh Allah Swt., dan kita wajib pula mengerjakan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah Swt., yaitu mempelajari Kitabullah yang diturunkan kepada kita, mengajarkannya. memahaminya, dan memberikan pengertian tentangnya.
Allah Swt. berfirman:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَما نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ مِنْ قَبْلُ فَطالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فاسِقُونَ. اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يُحْيِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِها قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآياتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepada-nya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah oleh kamu sekalian. bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah mati-nya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kamu sekalian  tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kalian memikirkannya. (Al-Hadid: 16-17)
Allah Swt. menyebutkan ayat terakhir ini sebelum ayat pertama, untuk mengingatkan bahwa sebagaimana Allah Swt. menghidupkan bumi sesudah matinya, demikian pula cara Dia melunakkan hati dengan iman dan hidayah sesudah keras dan kesat karena pengaruh dosa dan maksiat. Hanya kepada Allah-lah memohon harapan dan bimbingan, semoga Dia melakukan hal tersebut kepada kita; sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
Jika ada seseorang mengatakan, "Cara apakah yang paling baik untuk menafsirkan Al-Qur'an?" Jawabannya, cara yang paling sahih ialah menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an lagi. Dengan kata lain, sesuatu yang disebutkan secara global dalam satu tempat adakalanya diketengahkan pada tempat yang lain dengan pembahasan yang terinci. Jika mengalami kesulitan dalam menafsirkannya dari Al-Qur'an lagi, hendaklah merujuk kepada sunnah, karena sunnah itu berkedudukan sebagai penjelas dan penjabar Al-Qur'an. Bahkan Imam Abu Abdullah, Muhammad ibnu Idris Asy-Syafii rahimahullah berkata bahwa setiap hukum yang diputuskan oleh Rasulullah Saw. berasal dari apa yang dipahaminya dari Al-Qur'an.
Allah Swt. berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنا إِلَيْكَ الْكِتابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِما أَراكَ اللَّهُ وَلا تَكُنْ لِلْخائِنِينَ خَصِيماً
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tak bersalah) karena (membela) orang-orang yang khianat. (An-Nisa: 105)
وَما أَنْزَلْنا عَلَيْكَ الْكِتابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدىً وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An-Nahl: 64)
وَأَنْزَلْنا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (An-Nahl: 44)
Karena itulah Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"أَلَا إِنِّي أُوتِيتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ"
Ingatlah, sesungguhnya aku telah diberi Al-Qur'an dan hal yang semisal bersamanya.
Makna yang dimaksud ialah sunnah.
Sunnah pun diturunkan kepada Nabi Saw. melalui wahyu seperti Al-Qur'an, hanya saja sunnah tidak dibaca sebagaimana Al-Qur'an dibaca. Imam Syafii dan lain-lainnya dari kalangan para imam menyimpulkan pendapat ini dari dalil yang cukup banyak, pembahasannya bukan dalam kitab ini.
Maksud pembahasan ini ialah, dalam menafsirkan Al-Qur'an kita dituntut mencarinya dari Al-Qur'an juga. Jika tidak menjumpainya, maka dari sunnah, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah Saw. ketika Mu'az r.a. ke negeri Yaman. yaitu:
"بِمَ تَحْكُمُ؟ ". قَالَ: بِكِتَابِ اللَّهِ. قَالَ: "فَإِنْ لَمْ تَجِدْ؟ ". قَالَ: بِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ. قَالَ: "فَإِنْ لَمْ تَجِدْ؟ ". قَالَ: أَجْتَهِدُ بِرَأْيِي. قَالَ: فَضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَدْرِهِ، وَقَالَ: "الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وفَّق رَسُولَ رسولِ اللَّهِ لِمَا يَرْضَى رَسُولُ اللَّهِ"
"Dengan apakah kamu memutuskan hukum?" Mu'az menjawab, "Memakai Kitabullah." Beliau bertanya, "Jika kamu tidak menemukannya?" Mu'az menjawab, "Memakai sunnah Rasulullah." Beliau bertanya lagi, "Jika kamu tidak menemukannya pula?" Mu'az menjawab, "Aku akan berijtihad dengan ra’yu-ku (pendapatku) sendiri." Perawi melanjutkan kisahnya, "Maka Rasulullah Saw. mengelus dadanya seraya bersabda, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufik kepada utusan Rasul-Nya untuk melakukan apa yang diridai oleh Rasulullah'."
Hadis ini terdapat di dalam kitab Musnad dan kitab Sunnah dengan sanad jayyid, seperti yang ditetapkan dalam pembahasannya.
Bermula dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika kita tidak menemukan tafsir di dalam Al-Qur'an, tidak pula di dalam sunnah, maka kita harus merujuk kepada pendapat para sahabat. Mereka lebih mengetahui hal tersebut karena mereka menyaksikan semua kejadian dan mengalami keadaan yang khusus bersama Nabi Saw. dengan bekal yang ada pada diri mereka, yaitu pemahaman yang sempurna, ilmu yang benar, dan amal yang saleh. Terlebih lagi para ulama dan para sahabat terkemuka, misalnya empat orang Khalifah Rasyidin dan para imam yang mendapat petunjuk serta dapat dijadikan sebagai rujukan, khususnya Abdullah ibnu Mas'ud r.a.
Imam Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, Jabir ibnu Nuh, dan Al-A'masy, dari Abud Duha, dari Masruq yang menceritakan bahwa Abdullah —yakni Ibnu Mas'ud— pernah mengatakan, "Demi Tuhan yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak sekali-kali ada suatu ayat dari Kitabullah diturunkan kecuali aku mengetahui berkenaan dengan siapa ayat tersebut diturunkan dan di mana diturunkan. Seandainya aku mengetahui ada seseorang yang lebih alim tentang Kitabullah daripada diriku yang tempatnya dapat terjangkau oleh unta kendaraan, niscaya aku akan mendatanginya."
Al-A'masy meriwayatkan pula dari Abu Wail, dari Ibnu Mas'ud yang pernah mengatakan, "Apabila seseorang di antara kami (para sahabat) belajar menghafal sepuluh ayat, dia tidak berani melewatkannya sebelum mengetahui maknanya dan mengamalkannya."
Abu Abdur Rahman As-Sulami mengatakan, telah menceritakan kepada kami orang-orang yang mengajarkan Al-Qur'an kepada kami, bahwa mereka belajar Al-Qur'an langsung dari Nabi Saw. Apabila mereka belajar sepuluh ayat, mereka tidak berani melewatkannya sebelum mengamalkan pengamalan yang terkandung di dalamnya. Karena itu, mereka belajar Al-Qur'an dan sekaligus mengamalkannya. Di antara mereka ialah Abdullah ibnu Abbas, saudara sepupu Rasulullah Saw., yang dijuluki sebagai juru terjemah Al-Qur'an berkat doa Rasulullah Saw. untuknya. Beliau Saw. pernah mendoakannya:
"اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ"
Ya Allah, berilah dia pengertian dalam agama dan ajarkanlah kepadanya takwil (Al-Qur'an).
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, Waki', dan Sufyan, dari Al-A'masy, dari Muslim —demikian menurutnya— bahwa Abdullah ibnu Mas'ud mengatakan, "Sebaik-baik juru terjemah Al-Qur'an ialah Ibnu Abbas."
Kemudian Jarir meriwayatkannya pula dari Yahya ibnu Daud, dari Ishaq Al-Azraq. dari Sufyan. dari Al-A'masy, dari Muslim ibnu Sabih. dari Abud Duha, dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud r.a. yang mengatakan, "Sebaik-baik juru terjemah Al-Qur'an adalah Ibnu Abbas."
Selanjutnya Ibnu Jarir meriwayatkannya pula dari Bandar, dari Ja'far ibnu Aun, dari Al-A'masy dengan teks yang sama. Sanad riwayat ini sampai kepada Ibnu Mas'ud berpredikat sahih, mengingat Ibnu Mas'ud sendiri yang mengatakan ungkapan ini dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Mas'ud r.a. wafat pada tahun 32 Hijriah, menurut pendapat yang sahih; sedangkan Ibnu Abbas r.a. masih hidup sesudahnya selama 36 tahun. Dengan demikian, dapat dibayangkan ilmu-ilmu yang diperolehnya sesudah Ibnu Mas'ud r.a. meninggal dunia.
Al-A'masy meriwayatkan dari Abu Wail, bahwa Khalifah Ali k.w. mengangkat Abdullah ibnu Abbas sebagai pejabat di musim haji, lalu Ibnu Abbas berkhotbah kepada para jamaah haji. Dalam khotbahnya ia membaca surat Al-Baqarah, tetapi menurut riwayat lain adalah surat An-Nur; lalu dia menafsirkannya dengan penafsiran yang seandainya terdengar oleh orang-orang Romawi. Turki. dan Dailam. niscaya mereka semuanya masuk Islam.
Karena itu, kebanyakan riwayat yang dikemukakan oleh Ismail ibnu Abdur Rahman As-Saddiyyul Kabir di dalam kitab Tafsir-nya bersumber dari kedua orang tersebut, yakni Ibnu Mas'ud r.a. dan Ibnu Abbas r.a. Tetapi adakalanya As-Sadiyyul Kabir menukil dari para sahabat hal yang mereka ceritakan dari kisah-kisah ahli kitab yang diperbolehkan oleh Rasulullah Saw., seperti yang diungkapkan melalui salah satu sabdanya:
"بَلِّغوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً، وحَدِّثوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَج، وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ"
Sampaikanlah dariku, sekalipun hanya satu ayat. Dan berceritalah kalian dari kaum Bani Israil, tidak ada dosa (bagi kalian). Barang siapa berdusta terhadapku dengan sengaja, hendaklah ia bersiap-siap mengambil tempat duduknya di neraka. (Riwayat Bukhari melalui Abdullah ibnu Amr)
Abdullah ibnu Amr r.a. pernah mendapat dua buah kitab dari kalangan kaum ahli kitab sebagai hasil ganimah dalam Perang Yarmuk, dan dia sering bercerita dari kedua kitab tersebut berdalilkan izin yang dia pahami dari hadis ini.
Akan tetapi, kisah israiliyat ini diceritakan hanya untuk kesaksian saja, bukan untuk dijadikan sandaran penguat hukum. Kisah israiliyat terdiri atas tiga bagian:

  • Pertama, apa yang kita ketahui kesahihannya melalui kitab yang ada di tangan kita (Al-Qur'an), mengingat di dalam Al-Qur'an dipersaksikan bahwa hal itu benar. Maka kelompok ini dikatakan sahih.
  • Kedua, apa yang kita ketahui kedustaannya melalui apa yang ada di tangan kita karena bertentangan dengannya.
  • Ketiga. apa yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an. Dengan kata lain, bukan termasuk kelompok pertama, bukan pula termasuk kelompok kedua. Terhadap kelompok ini kita tidak usah percaya, tidak usah pula mendustakannya; tetapi boleh diceritakan karena alasan yang disebutkan di atas tadi. Hanya, kelompok ini kebanyakan tidak memberikan faedah yang bersangkutan dengan masalah agama.
    Karena itu, ulama ahli kitab banyak berselisih pendapat mengenai masalah yang termasuk kelompok ketiga ini, dan disebutkan bahwa adanya perselisihan pendapat dari kalangan ahli tafsir disebabkan oleh hal tersebut. Misalnya mengenai apa yang mereka ketengahkan dalam masalah yang menyangkut nama-nama ashabul kahfi, warna anjing mereka, bilangan mereka, tongkat Nabi Musa terbuat dari pohon apa, nama-nama burung yang dihidupkan oleh Allah untuk Nabi Ibrahim; sebagian dari mereka ada yang menentukan jenis sapi betina yang digunakan untuk memukul si terbunuh (agar hidup kembali, di zaman Nabi Musa), jenis pohon yang digunakan oleh Allah Swt. untuk berfirman kepada Nabi Musa, serta masalah-masalah lain yang tidak disebutkan dengan jelas di dalam Al-Qur'an karena tidak ada faedah dalam menentukan penyebutannya yang berkaitan dengan orang-orang mukallaf dalam urusan agama dan keduniawian mereka. Akan tetapi, menukil adanya perselisihan pendapat dari mereka hukumnya boleh. seperti yang diterangkan di dalam firman Allah Swt.:
    {سَيَقُولُونَ ثَلاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلا قَلِيلٌ فَلا تُمَارِ فِيهِمْ إِلا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا}
    Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang, yang keempatnya adalah anjingnya. Dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) adalah lima orang, yang keenam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap barang yang gaib. Dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya." Katakanlah.”Tuhan kami lebih mengetahut jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu, janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka kecuali pertengkaran lahir saja, dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka. (Al-Kahfi: 22)
    Ayat yang mulia ini mengandung etika dalam menanggapi masalah seperti ini dan mengajarkan kepada kita sikap yang sebaiknya dilakukan dalam menghadapinya. Allah Swt. menceritakan pendapat-pendapat mereka yang terdiri atas tiga pendapat; kedua pendapat pertama dianggap lemah, tetapi Dia tidak menanggapi pendapat yang ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat yang ketiga ini benar; sebab seandainya batil, niscaya Allah menyangkalnya. sebagaimana yang Dia lakukan terhadap kedua pendapat sebelumnya. Kemudian Allah memberikan petunjuk bahwa tidak ada faedahnya mengetahui bilangan mereka (pemuda-pemuda yang tinggal di gua tersebut). Untuk menanggapi masalah seperti ini Allah Swt. berfirman:
    {قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ}
    Katakanlah,  "Tuhanku   lebih   mengetahui   jumlah   mereka." (Al-Kahfi: 22)
    Sesungguhnya tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali hanya sedikit, yaitu hanya orang-orang yang diperlihatkan oleh Allah Swt. hal tersebut. Maka ditegaskan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
    {فَلا تُمَارِ فِيهِمْ إِلا مِرَاءً ظَاهِرًا}
    Karena itu, janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka kecuali pertengkaran lahir saja. (Al-Kahfi: 22)
    Dengan kata lain, janganlah kamu menyusahkan dirimu untuk hal-hal yang tidak ada faedahnya; jangan pula kamu menanyakan kepada mereka masalah tersebut, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui hal itu melainkan hanya terkaan terhadap barang yang gaib (tidak kelihatan).
    Hal ini merupakan metode yang paling baik untuk mengisahkan masalah yang diperselisihkan, yaitu hendaknya kita bersikap menampung semua pendapat yang dikemukakan dalam masalah yang dimaksud, tetapi hendaknya pula bersikap jeli dalam menilai pendapat yang sahih di antara semua pendapat yang dikemukakan. bersikap tegas terhadap pendapat yang batil, dan memperingatkan akibat dari perselisihan agar persengketaan tidak berkelanjutan dan tidak terjebak ke dalam perselisihan yang sama sekali tak berfaedah hingga banyak pekerjaan penting yang terbengkalai.
    Orang yang menceritakan suatu masalah yang diperselisihkan tanpa menampung semua pendapat pihak yang bersangkutan di dalamnya, maka informasi yang dikemukakannya itu kurang lengkap, mengingat adakalanya pendapat yang benar berada pada pihak yang tidak disebutkannya. Atau dia menceritakan suatu perselisihan secara apa adanya tanpa menggarisbawahi pendapat yang benar di antara semua pendapat yang ada. maka informasi yang diajukannya terbilang kurang pula. Jika dia membenarkan pendapat yang keliru dengan sengaja, berarti dia melakukan suatu kedustaan secara sengaja. Atau jika dia tidak mengerti, berarti dia telah melakukan suatu kekeliruan. Demikian pula halnya orang yang melibatkan dirinya dalam suatu perselisihan tentang masalah yang sama sekali tidak berguna, atau dia menceritakan berbagai pendapat secara teks, padahal kesimpulan dari semua pendapat tersebut dapat diringkas menjadi satu atau dua pendapat, berarti dia menyia-nyiakan waktu yang berharga dan memperbanyak hal-hal yang tidak benar. Perihalnya sama dengan seseorang yang berdusta ditinjau dari sisi mana pun. Hanya kepada Allah jualah memohon taufik ke jalan yang benar.
    Jika kita tidak menemukan tafsir di dalam Al-Qur'an, tidak pula di dalam sunnah serta riwayat dari kalangan para sahabat, hendaklah merujuk kepada pendapat para tabi'in, sebagaimana yang diajukan oleh kebanyakan para imam, antara lain Mujahid ibnu Jabar; karena sesungguhnya dia merupakan seorang pentolan dalam tafsir. menurut Muhammad ibnu Ishaq.
    Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aban ibnu Saleh, dari Mujahid yang pernah berkata, "Aku pernah memaparkan Al-Qur'an kepada Ibnu Abbas sebanyak tiga kali bacaan, mulai dari pembukaan hingga khatam. Aku menghentikan bacaanku pada tiap-tiap ayat dari Al-Qur'an, lalu bertanya kepadanya mengenai penafsirannya."
    Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah bercerita kepada kami Abu Kuraib dan Talq ibnu Ganam, dari Usman Al-Makki, dari Ibnu Abu Mulaikah yang pernah mengatakan, "Aku pernah melihat Mujahid bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai tafsir Al-Qur'an, sedangkan Muj'ahid memegang mushaf-nya." lalu Ibnu Abbas berkata kepadanya, "Tulislah!", hingga Mujahid menanyakan kepadanya tentang tafsir secara keseluruhan. Karena itu, Sufyan As-Sauri mengatakan, "Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu."
    Yang dapat dijadikan rujukan lagi ialah seperti Sa'id ibnu Jubair, ikrimah maula Ibnu Abbas, Ata ibnu Abu Rabah, Al-Hasan Al-Basri, Masruq ibnul Ajda', Sa'id ibnul Musayyab, Abul Aliyah, Ar-Rabi' ibnu Anas. Qatadah, Dahhak ibnu Muzahim. dan lain-lainnya dari kalangan para tabi'in dan para pengikut mereka.
    Manakala kita menyebutkan pendapat-pendapat mereka dalam suatu ayat. tampak sekilas dalam ungkapan mereka perbedaan yang oleh orang yang tidak mengerti akan diduga sebagai suatu perselisihan, pada akhirnya dia menceritakannya dalam berbagai pendapat. Padahal kenyataannya tidaklah demikian, karena di antara mereka ada seseorang yang mengungkapkan sesuatu melalui hal-hal yang berkaitan dengannya atau persamaannya saja. Di antara mereka ada yang menanyakan sesuatu masalah seperti apa adanya, tetapi pada kebanyakan kasus sebenarnya pendapat mereka sama. Maka hal seperti ini harap diperhatikan oleh orang yang berakal cerdas. dan Allah-lah yang memberi petunjuk.
    Syu'bah ibnul Hajjaj dan lain-lainnya pernah mengatakan bahwa pendapat para tabi'in dalam masalah furu’ (cabang) bukan merupakan suatu hujah, maka bagaimana pendapat mereka dalam tafsir dapat dijadikan sebagai hujah? Dengan kata lain, pendapat mereka tidak dapat dijadikan sebagai hujah terhadap selain mereka yang berpendapat berbeda, dan memang pendapat ini benar. Akan tetapi, jika mereka sepakat atas sesuatu hal, tidak diragukan lagi kesepakatan mereka itu merupakan suatu hujah. Jika mereka berselisih pendapat, maka pendapat sebagian dari mereka tidak dapat dijadikan sebagai hujah atas yang lainnya, tidak pula atas orang-orang sesudah mereka. Sebagai jalan keluarnya ialah merujuk kepada bahasa Al-Qur'an, atau sunnah, atau bahasa Arab secara umum, atau pendapat para sahabat.
    Mengenai menafsirkan Al-Qur'an berdasarkan rasio belaka, hukumnya haram menurut riwayat Muhammad ibnu Jarir. Dia mengatakan bahwa:
    حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى، هُوَ ابْنُ عَامِرٍ الثَّعْلَبِيُّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ، أَوْ بِمَا لَا يَعْلَمُ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ "
    telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, Yahya ibnu Sa'id, Sufyan; dan telah menceritakan kepadaku Abdul A’la, yaitu Ibnu Amir As-Sa'labi, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw. yang bersabda: Barang siapa yang menafsirkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri atau dengan apa yang tidak ia ketahui, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka.
    Demikianlah menurut yang diketengahkan oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai melalui berbagai jalur dari Sufyan As-Sauri. Hadis yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Abu Daud, dari Musaddad, dari Abu Awanah, dari Abdul A’la secara marfu’. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Yahya ibnu Talhah Al-Yarbu'i, dari Syarik, dari Abdul A’la secara marfu’. Tetapi hadis ini diriwayatkan pula oleh Muhammad ibnu Hummad ibnu Humaid, dari Al-Hakam ibnu Basyir, dari Amr ibnu Qais Al-Malai, dari Abdul A’la, dari Sa'id, dari Ibnu Abbas secara mauquf. Juga dari Muhammad ibnu Humaid, dari Jarir, dari Lais, dari Bakr, dari Said ibnu Jubair, dari ibnu Abbas, dianggap sebagai perkataaan Ibnu Abbas sendiri (mauquf).
    قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ العَنْبَرِي، حَدَّثَنَا حَبَّان بْنُ هِلَالٍ، حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ أَخُو حَزْمٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الجَوْني، عَنْ جُنْدب؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: " مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَقَدْ أَخْطَأَ "
    Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnu Abdul Azim Al-Anbari, Hayyan ibnu Hilal. Sahl (saudara Hazm), dan Abu Imran Al-Juni, dari Jundub, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang mengartikan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, sesungguhnya dia telah keliru.
    Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai, dari hadis Sahl ibnu Abu Hazm Al-Qutai'i. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat garib karena ada sebagian ahlul 'ilmi membicarakan tentang diri Suhail. Menurut lafaz hadis lainnya —dari mereka juga— disebutkan seperti berikut:
    "مَنْ قَالَ فِي كِتَابِ اللَّهِ بِرَأْيِهِ، فَأَصَابَ، فَقَدْ أَخْطَأَ"
    Barang siapa yang mengartikan Kitabullah dengan pendapatnya sendiri dan ternyata benar, maka sesungguhnya dia keliru.
    Dengan kata lain, dia telah memaksakan diri melakukan hal yang tiada pengetahuan baginya tentang hal itu, dan dia telah menempuh jalan selain dari apa yang diperintahkan kepadanya. Seandainya dia benar dalam mengupas makna sesuai dengan apa yang dimaksud, ia masih tetap tergolong keliru karena jalur yang dilaluinya bukan yang semestinya. Perihalnya sama dengan orang yang memutuskan hukum di antara manusia tanpa pengetahuan, maka dia masuk neraka, sekalipun hukum yang diputuskannya sesuai dengan kebenaran yang dimaksud, hanya saja dosanya lebih ringan daripada dosa orang yang keliru.
    Allah Swt. menamakan orang-orang yang menuduh orang lain berbuat zina sebagai orang-orang pendusta, seperti yang disebutkan di dalam firman -Nya:
    فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَداءِ فَأُولئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكاذِبُونَ
    Mengingat mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang berdusta. (An-Nur: 13)
    Orang yang menuduh berzina adalah pendusta, sekalipun dia menuduh orang yang benar-benar berbuat zina, karena dia telah menceritakan hal yang tidak dihalalkan baginya mengemukakannya, sekalipun dia memang menceritakan apa yang dia ketahui dengan mata kepala sendiri, mengingat dia memaksakan diri melakukan hal yang tiada pengetahuan baginya tentang hal itu.
    Segolongan ulama Salaf merasa keberatan menafsirkan sesuatu yang tiada pengetahuan bagi mereka tentang hal itu. Sehubungan dengan hal ini Syu'bah telah meriwayatkan dari Sulaiman, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Abu Ma-mar, bahwa Abu Bakar r.a. pernah mengatakan, "Bumi siapakah tempat aku berpijak, langit siapakah yang menaungiku jika aku mengatakan dalam Kitabullah hal-hal yang tidak aku ketahui?"
    Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yazid, dari Al-Awwam ibnu Hausyah, dari Ibrahim At-Taimi, bahwa Abu Bakar r.a. pernah ditanya mengenai makna firman-Nya:
    وَفاكِهَةً وَأَبًّا
    Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. (Abasa: 31)
    Abu Bakar menjawab, "Bumi siapakah tempat aku berpijak, langit siapakah yang menaungiku jika aku mengatakan dalam Kitabullah hal-hal yang tidak ku ketahui?" Asar ini berpredikat munqati'.
    Abu Ubaid mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Yazid, dari Humaid, dari Anas, bahwa Khalifah Umar r.a. pernah membacakan ayat berikut di atas mimbar: Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. (Abasa: 31) Lalu ia mengatakan, "Kalau buah-buahan ini kami telah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan al-ab ?" Kemudian Umar berkata kepada dirinya sendiri, "Hai Umar, sesungguhnya apa yang kamu lakukan itu benar-benar suatu perbuatan memaksakan diri."
    Muhammad ibnu Sa'd mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Harb, Hammad ibnu Zaid, dari Sabit, dari Anas yang mengatakan, "Suatu ketika kami berada di dekat Khalifah Umar r.a., dia memakai baju yang ada empat buah tambalan, lalu dia membacakan firman-Nya, 'Dan buah-buahan serta rumput-rumputan' (Abasa: 31). Lalu dia berkata, 'Apakah al-ab itu?' Dia menjawab sendiri pertanyaannya, 'Ini hal yang dipaksakan, tiada dosa bagimu bila tidak mengetahuinya'."
    Semua riwayat di atas diinterpretasikan bahwa sesungguhnya kedua sahabat tersebut (Abu Bakar r.a. dan Umar r.a.) hanya ingin mengetahui rahasia yang terkandung di dalam al-ab ini, mengingat pengertian lahiriahnya yang menunjukkan bahwa al-ab adalah suatu jenis tumbuh-tumbuhan bumi sudah jelas dan tidak samar lagi, seperti dalam firman lainnya, yaitu:
    فَأَنْبَتْنا فِيها حَبًّا وَعِنَباً
    Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu dan anggur. (Abasa: 27)
    Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim dan Ibnu Ulayyah, dari Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah, bahwa Ibnu Abbas pernah ditanya mengenai makna suatu ayat 'seandainya seseorang di antara kalian ditanya mengenainya, niscaya dia akan menjawabnya'. Akan tetapi, Ibnu Abbas menolak dan tidak mau menjawabnya. Asar ini berpredikat sahih.
    Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ibrahim, dari Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah yang menceritakan, "Seorang lelaki bertanya kepada Ibnu Abbas tentang pengertian suatu hari yang lamanya seribu tahun." Tetapi Ibnu Abbas r.a. balik bertanya, "Apakah yang dimaksud dengan suatu hari yang lamanya lima puluh ribu tahun?" Lelaki tersebut berkata, "Sesungguhnya aku bertanya kepadamu agar kamu menceritakan jawabannya kepadaku." Lalu Ibnu Abbas berkata, "Keduanya merupakan dua hari yang disebut oleh Allah di dalam Kitab-Nya. Allah lebih mengetahui tentang keduanya." Ternyata Ibnu Abbas menolak  untuk mengatakan sesuatu dalam Kitabullah hal-hal yang tidak ia ketahui.
    Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadaku Ya'qub (yakni Ibnu Ibrahim), telah menceritakan kepada mereka Ibnu Ulayyah. dari Mahdi ibnu Maimun. dari Al-Walid ibnu Muslim yang menceritakan bahwa Talq ibnu Habib pernah datang kepada Jundub ibnu Abdullah, lalu bertanya kepadanya tentang makna sebuah ayat dari Al-Qur'an. Maka Jundub ibnu Abdullah berkata.”Aku merasa berdosa bila kamu mau mendengarkannya dariku dan tidak mau beranjak dariku." Atau dia mengatakan, "Aku merasa berdosa bila kamu mau duduk denganku."
    Malik meriwayatkan dari Yahya ibnu Sa'id, dari Sa'id ibnul Musayyab, bahwa dia pernah ditanya mengenai tafsir suatu ayat Al-Qur-'an, lalu dia menjawab.”Sesungguhnya kami tidak pernah mengatakan suatu pendapat pun dari diri kami sendiri dalam Al-Qur'an."
    Al-Lais meriwayatkan dari Yahya ibnu Sa'id, dari Sa'id ibnu Musayyab, bahwa dia tidak pernah berbicara mengenai Al-Qur'an kecuali hal-hal yang telah dimakluminya.
    Syu'bah meriwayatkan dari Amr ibnu Murrah yang pernah bercerita bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Sa'id ibnul Musayyab tentang makna suatu ayat dari Al-Qur'an. Maka Sa'id ibnul Musayyab menjawab, "Janganlah kamu bertanya kepadaku mengenai Al-Qur'an, tetapi bertanyalah kepada orang yang menduga bahwa baginya tiada sesuatu pun dari Al-Qur'an yang samar." Yang dia maksudkan adalah Ikrimah.
    Ibnu Syauzab mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Abu Yazid yang pernah mengatakan bahwa kami pernah bertanya kepada Sa'id ibnul Musayyab mengenai masalah halal dan haram, dia adalah orang yang paling alim mengenainya. Akan tetapi. bila kami bertanya kepadanya tentang tafsir suatu ayat dari Al-Qur'an, maka ia diam, seakan-akan tidak mendengar pertanyaan kami.
    Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Abdah Ad-Dabbi, Hammad ibnu Zaid, Ubaidillah ibnu Umar yang pernah mengatakan, "Aku menjumpai para ahli fiqih kota Madinah, dan ternyata mereka menganggap dosa besar orang yang menafsirkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri. Di antara mereka ialah Salim ibnu Abdullah, Al-Qasim ibnu Muhammad. Sa'id ibnul Musayyab, dan Nafi'."
    Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh. dari Lais, dari Hisyam ibnu Urwah yang pernah mengatakan, "Aku belum pernah mendengar ayahku menakwilkan suatu ayat pun dari Kitabullah."
    Ayyub dan Ibnu Aun serta Hisyam Ad-Dustuwai telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Sirin yang pernah mengatakan bahwa dia pernah bertanya kepada Ubaidah (yakni As-Salmani) tentang makna suatu ayat dari Al-Qur'an, maka As-Salmani menjawab, "Orang-orang yang mengetahui latar belakang Al-Qur'an diturunkan telah tiada, maka bertakwalah kepada Allah dan tetaplah kamu pada jalan yang lurus."
    Abu Ubaid mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Mu'az, dari Ibnu Aun, dari Abdullah ibnu Muslim ibnu Yasar, dari ayahnya yang menceritakan,"Apabila kamu berbicara mengenai suatu Kalamullah, maka berhentilah sebelum kamu melihat pembicaraan yang sebelum dan sesudahnya."
    Telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Mugirah, dari Ibrahim yang pernah mengatakan, "Teman-teman kami selalu menghindari tafsir dan merasa takut terhadapnya."
    Syu'bah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Abus Safar, bahwa Asy-Sya'bi pernah mengatakan, "Demi Allah, tiada suatu ayat pun melainkan aku pernah menanyakan tentang maknanya. Akan tetapi, jawabannya merupakan riwayat dari Allah Swt."
    Abu Ubaid pernah mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hasyim. Amr ibnu Abu Zaidah. dari Asy-Sya'bi. dari Masruq yang telah berkata, "Hindarilah tafsir oleh kalian, karena sesungguhnya tafsir itu tiada lain merupakan riwayat dari Allah" (yakni dengan Al-Qur'an lagi).
    Asar-asar yang sahih ini dan lainnya yang sejenis dari para imam ulama Salaf mengandung makna yang menyatakan bahwa mereka merasa keberatan berbicara tentang tafsir tanpa ada pengetahuan pada mereka. Adapun orang yang membicarakan tentang tafsir yang dia ketahui makna lugawi dan syar'i-nya, tidak ada dosa baginya. Telah diriwayatkan dari mereka dan yang lainnya berbagai pendapat mengenai tafsir, tetapi tidak ada pertentangan karena mereka berbicara tentang apa yang mereka ketahui, dan mereka diam tidak membicarakan hal-hal yang tidak mereka ketahui. Hal seperti inilah yang wajib dilakukan oleh setiap orang, sebagaimana diwajibkan atas seseorang untuk diam tidak membicarakan hal yang tidak ia ketahui, maka diwajibkan pula baginya menjawab pertanyaan apa yang dia ketahui, karena ada firman Allah Swt. yang mengatakan:
    لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلا تَكْتُمُونَهُ
    Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya. (Ali Imran: 187)
    Dalam   sebuah  hadis   yang   diriwayatkan  melalui   berbagai jalur disebutkan:
    "مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ، ألْجِم يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ"
    Barang siapa ditanya mengenai suatu ilmu, lalu dia menyembunyikannya, niscaya mulutnya akan disumbat dengan kendali dari api di hari kiamat nanti.
    Mengenai hadis yang diriwayatkan Abu Ja'far ibnu Jarir, bahwa:
    حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَثْمة، حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الزُّبَيْرِيِّ، حَدَّثَنِي هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفَسِّرُ شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ إِلَّا آيًا تُعد، عَلَّمَهُنَّ إيَّاه جِبْرِيلُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ.
    telah menceritakan kepada kami Abbas ibnu Abdul Azim, Muhammad ibnu Khalid ibnu Asamah, Abu Ja'far ibnu Muhammad Az-Zubairi, telah menceritakan kepadaku Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah yang mengatakan, "Nabi Saw. tidak pernah menafsirkan sesuatu dari Al-Qur'an kecuali hanya beberapa bilangan ayat saja yang pernah diajarkan oleh Malaikat Jibril kepadanya."
    Kemudian Abu Ja'far meriwayatkannya pula dari Abu Bakar Muhammad ibnu Yazid At-Tartusi, dari Ma'an ibnu Isa, dari Ja'far ibnu Khalid, dari Hisyam dengan lafaz yang sama. Maka kedua hadis tersebut berpredikat munkar lagi garib.
    Ja'far yang disebutkan di atas adalah Ibnu Muhammad ibnu Khalid ibnuz Zubair ibnu Awwam Al-Qurasyi Az-Zubairi. Menurut Imam Bukhari, hadisnya itu tidak terpakai: sedangkan menurut penilaian Al-Hafiz Abul Fath Al-Azdi, hadisnya berpredikat munkar.
    Akan tetapi, Al-Imam Abu Ja'far memberikan komentar yang kesimpulannya mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut termasuk hal-hal yang tidak dapat diketahui kecuali berdasarkan pemberitahuan dari Allah Swt. yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepadanya. Pendapat ini merupakan takwil yang benar seandainya hadis yang dimaksud berpredikat sahih. Karena sesungguhnya ada sebagian dari Al-Qur'an yang maknanya hanya diketahui oleh Allah saja. sebagian hanya diketahui oleh ulama, sebagian dapat diketahui oleh orang Arab melalui bahasa mereka, dan sebagian tidak dimaafkan bagi seseorang bila tidak mengetahuinya, seperti yang telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas dalam riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Jarir.
    Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar. telah menceritakan kepada kami Muammal, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abuz Zanad, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan, "Tafsir itu ada empat macam, yaitu tafsir yang diketahui oleh orang Arab melalui bahasanya, tafsir yang tidak dimaafkan bagi seseorang bila tidak mengetahuinya, tafsir yang hanya diketahui oleh ulama, dan tafsir yang tiada seorang pun mengetahui maknanya kecuali hanya Allah."
    Ibnu Jarir mengatakan, "Hadis seperti itu telah diriwayatkan pula, hanya di dalam sanadnya masih ada sesuatu yang perlu dipertimbangkan." Hadis tersebut adalah seperti berikut:
    حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّدَفِيُّ، أَنْبَأَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْحَارِثِ يُحَدِّثُ عَنِ الْكَلْبِيِّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم قَالَ: "أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَحْرُفٍ: حَلَالٌ وَحَرَامٌ، لَا يُعْذَرُ أَحَدٌ بِالْجَهَالَةِ بِهِ. وَتَفْسِيرٌ تفسره [العرب، وتفسير تُفَسِّرُهُ] الْعُلَمَاءُ. وَمُتَشَابِهٌ لَا يَعْلَمُهُ إِلَّا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، وَمَنِ ادَّعَى عِلْمَهُ سِوَى اللَّهِ فَهُوَ كَاذِبٌ"
    Telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A’la As-Sadfi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb. bahwa ia pernah mendengar Amr ibnul Hars menceri-akan sebuah hadis dari Al-Kalbi, dari Abu Saleh maula Ummu Hani', dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda,  "Al-Qur'an diturunkan terdiri atas empat kelompok, yaitu halal dan haram yang tidak dapat dimaafkan bagi seseorang bila tidak mengetahuinya, tafsir yang dapat diketahui oleh orang Arab. tafsir yang hanya diketahui oleh ulama, dan mutasyabih yang tidak diketahui kecuali hanya oleh Allah Swt. Barang siapa mengakui mengetahui yang mutasyabih —selain Allah—, dia adalah dusta."
    Pertimbangan yang diisyaratkan Ibnu Jarir sehubungan dengan sanadnya ialah dari segi Muhammad ibnus Saib Al-Kalbi, karena sesungguhnya dia adalah orang yang matruk (tidak terpakai) hadisnya. Akan tetapi, adakalanya dia memang matruk, hanya hadis ini diduga marfu, dan barangkali hadis ini adalah perkataan Ibnu Abbas sendiri, seperti yang telah disebutkan di atas tadi.
Selengkapnya silahkan Kunjungi di http://ibnukatsironline.blogspot.com/
23.03 | 0 komentar
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al-Baqarah:261)

DONASI

TEBAR DAKWAH FILM ISLAM

Teknik Support Streaming

DJ ONLINE

IP

Visitor

free counters

TAFSIR IBNU KATSIR

NURIS TV

AGENDA TV

STREAMING RADIO RUQO FM

STREAMING RADIO RUQO FM
Radio Dakwah Ruqyah Syariyyah

RUQO FM

Server Luar Negeri

Dengarkan Nurisfm Disini

Total Tayangan Halaman

Pengunjung