Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

BELAJAR BAHASA AL QUR'AN "Metode Belajar Aktif Terjemah Perkata"

Written By Rudianto on Senin, 30 September 2013 | 11.25


"Belajar Bahasa AlQuran Metode Belajar Aktif Lewat Intra/Internet"
Alquran berformat HTML yang diberi judul "Belajar Bahasa AlQuran Metode Belajar Aktif Lewat Intra/Internet". Panjang sekali ya ? Ini Alquran luar biasa, dia terjemahkan ke Bahasa Indonesia perkata. Dia potong gambar huruf arabnya dan disususn perkata. Luar biasa. Tidak bisa kami bayangkan. Jika gambar disentuh kursor, maka dia akan mengeluarkan artinya. Dan jika yang disentuh angka ayatnya maka akan keluar terjemahan satu ayat.


Belajar Bahasa Al-Qur'an dengan metode ini akan membantu anda didalam mengetahui tarjamah baik per kata maupun secara global.


Setiap kata yang ada pada website ini dapat diklik untuk diuraikan secara rinci analisa tatabahasanya berikut makna serta kata-kata terkaitnya. Masing-masing kata dapat ditunjuk untuk ditampilkan artinya secara global.
Untuk lebih jelasnya silahkan anda klik dibawah ini................

KLIK QUR'AN PERKATA ONLINE


Atau Pesan Segera Versi Offlinenya

1. Infaq CD: Rp 50.000,- /keping (sudah termasuk ongkos kirim)
2. Uang pembelian ditransfer ke rekening di bawah ini:

Bank Muamalat Indonesia Cabang Jakarta
Nomor Rekening: 916.92866.99
atas nama: Rudianto

4. Bila transfer via ATM, kode Bank Muamalat Indonesia: 147
5. Setelah transfer dilakukan, segera beritahukan kepada kami ke email: akhrudianto@yahoo.com atau SMS ke nomor handphone: 085716863625 dengan mencantumkan tanggal dan nominal transfer serta identitas (nama dan alamat lengkap) anda.
6. CD/DVD akan kami kirim via paket pos kilat khusus ke alamat anda.

Sebagaimana yang diamanahkan pembuatnya, Seluruh keuntungan dari produk ini untuk pembiayaan operasional Radio Dakwah Nurisfm.
11.25 | 0 komentar

Film Keluarga "HAYAT"

Written By Rudianto on Jumat, 20 September 2013 | 08.13

Apa jadinya jika anda seorang pelajar yang sebentar lagi akan menempuh ujian tiba-tiba disibukkan oleh hal lain yang juga tidak boleh ditinggalkan? Apakah anda akan tetap ikut ujian sekolah dan mengabaikan urusan rumah tangga ataukah tetap mematuhi perintah orang tua menjaga adik bayi yang masih kecil dengan konsekuensi tidak mengikuti ujian sekolah? Padahal kedua hal itu sama-sama penting.

hayat1Inilah yang dipikirkan oleh Hayat, seorang gadis kecil yang tiba-tiba saja diserahi tugas mengurus rumah tangga oleh ibunya gara-gara sang ayah mendadak masuk rumah sakit. Padahal hari itu, ada satu yang tak kalah pentingnya yakni mengikuti ujian negara yang menentukan apakah ia akan lulus sekolah atau mengulangnya tahun depan. Sungguh pilihan yang sulit, bukan?

Kisah ini saya ambil dari sebuah film Iran dengan judul yang sama. Sebuah kisah dengan tema sederhana (bahkan terkesan sepele), tetapi sungguh memukai perhatian saya untuk tidak melewatkan setiap adegan yang ditampilkan dalam film yang disutradarai oleh Gholam Reza Ramezani ini. Menyaksikan film ini kita akan dibawa pada suasana capek dan lelah (hehehe…) namun penuh kelucuan yang tidak dibuat-buat.

Alkisah, hari itu adalah hari yang paling sibuk bagi Hayat. Bagaimana tidak, ia harus menghadapi ujian sekolah tetapi tiba-tiba saja ia disuruh menggantikan ibunya mengurus rumah tangga. Padahal ia belum belajar apapun untuk mempersiapkan ujian sekolahnya. Hatinya bergejolak, apakah ia akan bisa mengikuti ujian sekolah hari itu? Namun, semangatnya begitu tinggi untuk tetap mengikuti ujian bagaimanapun caranya. Terlebih lagi ada ucapan salah satu temannya yang mengejek bahwa ia tidak akan lulus sekolah gara-gara tidak mengikuti ujian. Jalan satu-satunya adalah bergerak cepat untuk menyelesaikan tugas rumah tangga yang menumpuk agar bisa mengikuti ujian sekolah.

hayat3Maka mulailah ia untuk mengerjakannya satu persatu: mengambil air dari sumur, memerah susu sapi, mengantarkan susu pada salah seorang tetangga. Semuanya ia jalani sambil tak lepas menjaga si bayi. Tak jarang ia terlibat adu mulut dengan adik keduanya yang agak susah disuruh menjaga adik bungsunya, walaupun akhirnya mau juga (walaupun setengah-setengah). Waktu ujian sekolah hampir tiba. Belajar dari buku sudah tidak akan sempat lagi dilakukan. Namun beruntung Hayat dianugerahi otak yang cerdas. Setiap kejadian yang ia lakukan, ia hubungkan dengan materi pelajaran. Seperti misalnya menghitung jumlah kaleng susu sapi dengan kaidah perkalian. Dari sini, ia sudah belajar pelajaran matematika meski tanpa sadar.

Setelah semua pekerjaan rumah tangga hampir selesai dilakukan dengan sangat berat, tinggal satu permasalahan lagi. Menjaga si adik bayi. Berulang kali ia memohon pada pihak sekolah agar mengizinkanya ujian sambil membawa adik bayinya. Namun, pihak sekolah melarang dengan alasan akan membuat keributan. Mereka menyarankan agar si adik bayi dititipkan. Terlihatlah adegan yang memperlihatkan betapa repotnya Hayat menitipkan adik bayi kepada salah seorang tetangga dan saudaranya. Namun sepertinya mereka sibuk masing-masing. Wal hasil, adik bayi masih tetap dalam gendongannya. Ia terus berpikir keras, bagaimana caranya. Sementara itu waktu terus berjalan mendekati waktu ujian tiba.

hayat2Ia sempet nekat meninggalkan bayi di rumah dalam keadaan terkunci, tetapi akhirnya tidak tega membiarkan adiknya ditinggal sendirian. Sekali lagi, ia meminta pihak sekolah untuk memberinya keringanan tentang hal ini. Namun tetap tidak bisa. Ujian telah dimulai. Semua siswa mengerjakan soal-soalnya masing-masing. Sementara itu, Hayat masih disibukkan memikirkan cara bagaimana menjaga adik sambil tetap mengikuti ujian. Hingga akhirnya sebuah ide muncul seketika yang membuat aku tergelak lucu.

Meskipun telat, akhirnya Hayat pun diperbolehkan mengikuti ujian oleh pengawas. Teman bangku di depannya disuruh menarik sebuah tali yang sengaja dia persiapkan. Ternyata tali itu adalah tali kekang sebuah ayunan yang berisi adik yang ia tempatkan pada halaman belakang sekolah. Sang teman ternyata disuruhnya mengayun bayi. Hehehe… Hebat kan idenya? Semua aman terkendali.

Namun, kejadian ini tidak berlangsung lama. Ternyata adiknya menangis. Hayat pun akhirnya pasrah dengan semua hal yang sudah ia lakukan. Ia merasa lelah menjalani semua dianggapnya sia-sia. Dalam benaknya, ia rela dikeluarkan dari ruang ujian akibat tindakan nekatnya dan mengulang ujian tahun depan. Namun sikap bijak pengawas sekolah akhirnya menyelamatkannya. Si pengawas lah yang akhirnya menjaga si adik bayi agar tidak menangis. Dan hayat pun melanjutkan tugasnya mengerjakan soal-soal ujian sekolah meskipun dengan waktu yang tinggal sedikit. Setidaknya, ia tidak akan mengulangnya tahun depan. Syukurlah, semua bernafas lega…

Huihh… menurutku film ini kereen banget. TOP BGT dah! Bagaimana tidak, sebuah kisah sederhana yang akhirnya membuat saya berfikir lebih jauh. Film ini seakan memberi pesan moral bahwa ujian bukan hanya ada di sekolah, tetapi juga ada dalam kehidupan. Seperti yang dialami Hayat (= artinya ‘Hidup’), ia baru saja menjalani ujian dua kali: ujian sekolah dan ujian di keluarganya. Dengan semangat dan kerja keras yang tinggi, Hayat telah membuktikan bahwa ia pun bisa lulus dari kedua ujian tersebut. Kepasrahan menjadi jalan terakhir yang menyelamatkannya untuk tetap menjadi pemenang setelah gigih berusaha sekuat tenaga. Sungguh, saya sangat terinspirasi. Sebuah kisah sangat sederhana (kalo tidak boleh disebut sepele), tetapi sungguh sangat menggugah. Anda harus nonton!

Sumber Review
08.13 | 2 komentar

Lebih Mulia dari Bidadari Syurga

Written By Rudianto on Kamis, 12 September 2013 | 04.45

Bidadari surga, digambarkan-dalam ayat dan hadist-sebagai sosok yang memiliki kecantikan, kemolekan dan keindahanfisik yang sempurna. Selain itu, bidadari surga juga memiliki sifat-sifat karakter yang baik dan mulia, sehingga berpadulah kecantikan fisik
dan akhlak para bidadari surga. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta'ala, "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik parasnya." (ar-Rahman: 70). Mengenai ayat tersebut, dijelaskan bahwa berkumpullah kecantikan lahir dan batin pada bidadari atau wanita surga itu. (Taisir al-Karimir Rahman hlm. 832)

Allah Ta'ala berfirman, "Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan." (QS. Ar-Rahman: 58). AI-Hasan dan mayoritas ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan. Allah juga berfirman, "Seakan-akan mereka
adalah telur yang tersimpan dengan baik." (QS. Ash-Shaffat: 49). lbnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Yaitu mutiara-mutiara putih yang tersimpan." (lihal Ad-Dur Al-Mantsuur 8917).

Hal ini menunjukkan bagaimana sempurnanya putih para bidadari, karena putihnya mereka adalah putih yang terjaga dari segala sentuhan. lbarat mutiara-mutiara yang putih yang tersimpan kokoh dalam cangkangnya, terjaga dari segala sentuhan, terjaga dari sinar matahari, terjaga dari segala sesuatu yang bisa merusak kemurniannya dan bersihnya warna putih tersebut. Demikian pula para bidadari, putih tubuh mereka
sempurna.

Saking cantiknya para bidadari surga, sampai-sampai "Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi, serta memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang
harum semerbak. Sungguh kerudung salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari & Muslim).

Wanita tercantik di dunia ini, sama sekali tak sepadan jika dibandingkan dengan kecantikan para bidadari surga. Namun, secantik-cantik bidadari surga, wanita dunia ternyata bisa lebih mulia dan utama daripada
bidadari surga. Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadist yang berasal dari Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW ia berkata,Aku bertanya kepada Rasulullah mengenai firman Allah, 'Dan (di dalam surga itu) ada bidadari yang bermata jeli (hurun'in)' (QS. Al-Waaqi' ah:22).

Beliau lalu bersabda, 'Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jelidan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung Nasar.'Aku bertanya Iagi tentang makna ayat, 'Laksana mutiara yang tersimpan baik' (QS. Al-Waaqi'ah: 23). Beliau pun bersabda, 'Maksudnya, bersihnya mereka seperti bersihnya mutiara yang berada dalam cangkangnya, yang belum pernah tersentuh tangan manusia.'

Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, beritahu pula aku tentang makna firman Allah, 'Di dalan surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik" (QS. Ar-Rahmaan: 70). Beliau bersabda,
Akhlaknya baik (khairat) dan wajahnya cantik.'

Aku bertanya lagi, 'Terangkan pula tentang firman Allah, 'seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik' (QS. Ash-Shaaffat: 49). Beliau bersabda, 'Kelembutan kulit mereka seperti lembutnya kulit telur bagian dalam yang kamu lihat, yang tertutup oleh cangkang telur.'

Aku bertanya lagi, 'Terangkan pula tentang firman Allah, 'Penuh cinta ('uruban) lagi sebaya umurnya (atraban)' (QS. AI-Waaq i'ah : 37). Beliau bersabda, 'Mereka adalah para wanita yang telah wafat di dunia dalam keadaan tua renta, matanya sudah rabun dan beruban rambutnya. Setelah itu Allah kembali
menciptakan mereka, dan menjadikan mereka perawan lagi.'Uruban artinya penuh cinta dan kasih sayang. Sedangkan atraban bermakna mereka lahir dalam satu waktu (usia mereka semua sama).'

Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, mana yang lebih utama: wanita dunia atau bidadari?' Beliau menjawab,'Wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari, seperti kelebihan apa yang tampak dari apa yang
tidak tampak.'

Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, mengapa demikian?' Beliau bersabda, 'Karena shalat mereka, puasa mereka, dan ibadah mereka karena Allah. Allah Ta'ala memberi cahaya di wajah mereka. Mereka
mengenakan sutra di tubuhnya. Warna kulit mereka putih, pakaian mereka hijau, perhiasan mereka kuning, pedupan mereka mutiara, dan sisir mereka adalah emas. Mereka mengatakan: kami adalah perempuan-
perempuan abadi yang takkan mati. Kami adalah perempuan-perempuan bahagia yang takkan pernah miskin. Kami adalah perempuan-perempuan penduduk tetap yang takkan pindah selamanya. Ketahuilah, kami adalah perempuan-perempuan yang ridha dan takkan marah selamanya. Berbahagialah
orang yang memiliki kami dan kami menjadi miliknya.'

Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, di antara kami ada yang menikah dua kali, tiga kali, dan empat kali, kemudian ia wafat dan masuk surga. Sedangkan para suami itu juga masuk surga bersamanya. Lalu, pria mana yang akan menjadi suaminya di surga kelak?' Beliau menjawab, 'Hai Ummu Salamah, nanti dia akan memilih/ mana yang paling baik akhlaknya. Wanita itu nanti akan berkata: "Ya Rabb, laki-laki itu paling baik
akhlaknya kepadaku di antara lainnya saat hidup bersama di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya." Maka, wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan membawa kebaikan di dunia dan akhirat.'" (HR. Ath-Thabrani).

Dengan demikian, sebagai wanita penduduk dunia, kita bisa melampaui kemuliaan dan kehebatan bidadari surga dengan ibadah dan ketakwaan kita. Karena ibadah, ketaatan dan ketakwaanlah yang bisa menjadikan wanita dunia lebih unggul, lebih mulia, lebih utama, bahkan lebih cantik dari bidadari surga. Bahkan, para wanita dunia yang shalehah yang kelak menjadi penghuni surga, akan dinobatkan sebagai sayyidatul
khura' (ratu para bidadari) yang bertahta di istana-istana surga nan mewah.
04.45 | 0 komentar

Muslimah Bersih, Muslimah Rapi, Forever

Written By Rudianto on Senin, 09 September 2013 | 22.07

Muslimah, mestinya terdepan dalam masalah kebersihan. Bersih diri, menjaga kuku jari jemari tangan dan kaki dalam setiap kesempatan, memberi perhatian pada gigi geligi seperti yang disarankan, dua kali dalam
sehari menyikatnya bahkan Rasulullah SAW menganjurkan setiap akan melaksanakan sholat. Rambut juga tak luput dari perhatian. Bukan hanya membasahinya dua hari sekali, karena membasahi rambut atau yang biasa disebut keramas pun ada aturannya, agar hasil yang didapat tak mengecewakan. Memperhatikan bau badan, untuk menjaga wibawa.

Tentu tak ada yang ingin mendengar bisik-bisik, " penampilan sih..islami tapi baunya, dalam radius beberapa meter sudah tercium!?!"(bau disini tentu bau yang kurang sedap). Atau bisikan lain tentang betapa gigi
f ulanah yang " berantakan"("si katan ga' sih?. " ), apalagi bila sampai ketahuan rambutnya ternyata berpenghuni (baca : berkutu) hii...

Mungkin ada yang menyangkal bahwa hal-hal yang tersebut diatas, tak mungkin terjadi pada diri seorang muslimah. Tapi faktanya ..tak perlu menutup mata. Banyak komentar miring tentang kurang pedulinya
muslimah dalam menjaga penampilan. Penampilan bukan sebatas mengoleksi warna baju dari hijau, kuning, kelabu, hingga merah muda dan biru, juga bukan hanya "sibuk" memburu berbagai model dari yang sulam pita, renda, bordir tabur, hingga  bunga-bunga. Tapi, lebih kepada menjaga bagian-bagian tubuh agar tetap bersih terawat seperti yang dibahas dalam materi fiqih sunanulfitroh.

Selain menjaga penampilan diri, keluargapun prioritas utama. Acapkali, bila diamati, anak-anak yang ikut dalam  pertemuan, kuku jari jemari ciliknya panjang dan kotor. Padahal sangat mungkin ia akan
mengambil, memegang dan memakan cemilan yang dibelikan atau dihidangkan dalam pertemuan itu. selain mengganggu pemandangan, dari kuku yang kotor itu juga bisa memberi kesan, bahwa bunda sikecil
kurang memperhatikan khususnya kuku jari tangan sikecil. kalau untuk kuku saja luput perhatian bagaimana dengan yang lain? Bukankah memotong kukunya dikala harus dipotong itu hanya masalah ringan? Muslimah mestinya terdepan dalam masalah kebersihan.

Bersih lingkungan. Menjaga rumahnya tetap bersih. Dari depan hingga belakang. Mulai dari lancar bersihnya selokan rumah, Membuang sampah ditempatnya, mengutamakan kebersihan kamar mandi dan dapur (karena berdasar penelitian dua tempat itulah yang paling banyak kuman dan bakterinya), rutin menjemur bantal dan kasur, mengganti seprai dan sarungnya, dan banyak lagi yang harus dilakukan demi bersihnya
lingkungan tempat tinggal. Jangan sepelekan!

Ketika menghadiri pertemuanpun patut diperhatikan, masalah sampah dan makanan yang bersisa. Bila setiap bunda sigap mengumpulkan sampahnya sendiri dan juga sampah anak-anaknya, tidak membiarkan makanan yang disajikan tercecer dan tersisa,sebab membiarkan makanan sisa terbuang sia-sia adalah mubadzir, tak perlu ada panitia bagian "bersih-bersih". Bila adapun tugasnya jadi ringan, karena setiap yang hadir mengumpulkan dan membuang sampah pada tempatnya, sendiri-sendiri. Tak ada sampah beftebaran, tak ada sisa makanan tertinggal dan terbuang.

Muslimah bersih, muslimah rapi, forever.
22.07 | 2 komentar

Pak Guru

Written By Rudianto on Kamis, 05 September 2013 | 11.31

Bulan ini 48 tahun yang lalu, seorang guru yang sedang demam tinggi diseret ke penjara. Dua kali jatuh pingsan tak menghentikan kebengisan aparat terhadapnya. Siksaan fisik aparat kemudian mewarnai hari-hari sang guru.

Tuduhan pada dia berat. Berkomplot untuk membunuh presiden dan makar terhadap pemerintah. Maknanya ia ditahbiskan menjadi musuh kekuasaan. Sebuah posisi yang paling berat resikonya di antara seluruh
pesakitan.

Ia juga dituduh merencanakan pembunuhan terhadap seorang penyanyi terkenal. Perempuan yang lengkingan
suaranya menyihir kebanyakan penduduk negeri. Dengan tuduhan itu, pak guru malang itu ditahbiskan jadi musuh bangsanya.

Sidang pengadilan kehilangan kata adil. Betapa tidak, pak guru itu dihakimi oleh panel hakim beranggota para perwira rejim. Salah satunya bahkan kelak menjadi pengganti sang presiden yang zhalim ketika ia tutup usia.

Bukti-bukti yang digelar untuk memberatkan tuduhan pada pak guru itu dinukil dari buku yang ia tulis. Tepatnya ia tulis dalam penjara ketika tuduhan sama menimpanya beberapa tahun sebelumnya.

Sikaan bahkan lebih beratdi saattuduhan pertama menimpa. Pak guru disiksa dalam sel, digigiti kakinya oleh anjing terlatih yang sengaja dikerahkan untuk menyakitinya raga dan jiwa. Badannya sakit oleh luka gigitan,
jiwanya sakit karena sebagai Muslim ia dihinakan dengan najis mughallazhah.

Tapi jiwa tauhid pak guru tadi tak sudi patah. Ia terus melawan kezhaliman dengan pikiran dan tulisan. Pena dan kertas menjadi senjatanya yang tak sanggup ditandingi lawan dengan pasukan dan senjata.
Ia mengguratkan "petunjuk jalan," panduan melawan penguasa tiran dengan kekuatan jiwa dan penolakan total pada kesyirikan.

Karena sakit, dan karena seorang presiden negeri tetangga memintakan keringanan hukuman, ia kemudian dibebaskan. Tapi hanya setahun kemudian, ia kembali dijebloskan ke bui karena menulis Petunjuk Jalan.

Ribuan kopi bukunya disita dan dibakar. Bahkan orang yang memiliki, menyimpan atau membawa bukunya ditangkap dan dipenjarakan. Penguasa betul-betul takut pada pengaruh tulisan pak guru ringkih itu.

Sidang berlangsung efektif dan efisien, secepat di laksanakannya peri ntah komandan pada prajurit. Pak guru tadi dihukum gantung, ia tak terbukti berkomplot membunuh presiden dan penyanyi. Tapi ia terbukti
"membunuh" raja zhalim dan penyihir wanitanya dengan tulisannya.

Tulisannya menyeru manusia untuk berlepas diri dari thaghut dan sistemnya. Dus, membunuh sang presiden. Tulisannya juga menyeru manusia untuk meninggalkan segala bentuk budaya jahiliah. Dus, membunuh
sang penyihir wanita yang membius manusia dengan lagu-lagu merdunya.

Pak guru itu adalah Sayid Quthb. Presidennya adalah Gamal Abdul Nasser. Hakimnya adalah Anwar Sadat. Penyanyinya adalah Ummu Kultsum. Kisah ini terjadi di Mesir, negeri pentas para thaghut besar
sejak era Fir'aun hingga Mubarak. Terngiang kembali saat aktifis Islam kembali dibunuh dan ditangkapi setelah kudeta Mursi.
11.31 | 0 komentar
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al-Baqarah:261)

DONASI

TEBAR DAKWAH FILM ISLAM

Teknik Support Streaming

DJ ONLINE

IP

Visitor

free counters

TAFSIR IBNU KATSIR

NURIS TV

AGENDA TV

STREAMING RADIO RUQO FM

STREAMING RADIO RUQO FM
Radio Dakwah Ruqyah Syariyyah

RUQO FM

Server Luar Negeri

Dengarkan Nurisfm Disini

Total Tayangan Halaman

Pengunjung