Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

WARISAN KAUS KAKI ROBEK

Written By Rudianto on Minggu, 17 November 2019 | 21.31

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*

*WARISAN KAUS KAKI ROBEK*

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Bakar bin Amru bin Hazm ia mendengar Anas bin Malik menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda: 
*"Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya."*
(HR. Bukhari no. 6033, Muslim no. 5260)

Alkisah seorang kaya raya sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anak tercintanya.

Beliau berwasiat:
Anak-anakku, jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian:

"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan ayah walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur nanti."

Singkat cerita, akhirnya sang ayah wafat. Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak-anaknya minta ke pak modin untuk memakaikan kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi pak modin menolaknya:
"Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat."

Terjadi perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yang juga ustad yang melarangnya.

Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus notaris keluarga tersebut.

Beliau menyampaikan: "Sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka bersama-sama siapa tahu ada petunjuk."

Maka dibukalah surat wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang di titipkan kepada notaris tersebut.

Ini bunyinya:
"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki robek kepada mayat ayah"

"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah dimana-mana, rumah mewah banyak, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati."

"Bahkan kaos kaki robek saja tidak boleh dibawa mati."

"Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yang ikhlas."

"Anak-anakku, inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang sementara."

"Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju ridho Allah."

********

*MUTIARA HIKMAH:*
1. Kehidupan dunia adalah ujian bagi setiap diri yang menjalani ya.
2. Bekal yang akan dibawa mati, hanyalah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━
21.31 | 0 komentar

KISAH SALAF TENTANG NAFSU TERSEMBUNYI

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*


*KISAH SALAF TENTANG NAFSU TERSEMBUNYI*

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ الْقَعْقَاعِ حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Umarah banal Qa'qa' telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan berkata,: *"Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan".* ( HR. Bukhari no. 1330) 

Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Menuturkan lembaran episode hidupnya Ahmad bin Miskin pernah bercerita. Berikut ceritanya. 

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami. Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan,” kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu. Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

"Terus?”, tanyaku keheranan.

Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.  Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.

Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya: Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal shalih.

Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang. Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.

Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain. Aku juga lihat, badan mereka membesar.

Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya. Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal. 

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan. Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.

Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa. Aku yakin aku akan binasa. Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya. Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah ku sedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya. Habis sudah harapanku... Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan. Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.

Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, ternyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.

Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku. Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

***

*Mutiara Hikmah*

1. Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat oleh orang lain pada ibadah dan amal-amal kita?

2.Jangan pernah bersandar pada amal yang telah kau lakukan, sebab dari ketertipuan ini adalah sikap bersandar kepada amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan, riya dan akhlak buruk kepada Allah Ta'ala.

3. Orang yang melakukan amal ibadah tidak akan pernah tahu apakah amalnya diterima atau tidak. Mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tidak.

4. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba-hamba Nya. Dia Maha Kaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya. Wallahu ta'ala a'lam...

5. Teruslah mengerjakan Amal sholeh sebanyak-banyaknya tapi jangan merasa diri paling sholeh, sebab amal belum cukup mengantarkan kita kesurga tanpa rahmat dan kasih sayang dari Allah ﷻ.

_Barakallah fiikum. Astaghfirullahal azhiim... Ampunilah kami ya Allah jika di hati kami masih ada rasa bangga diri trhdp amal2 kami... Aamiin ya Rabbal Alamiin…_

(Ar-Rafi’i dalam Wahyul Qalam, 2/153-160) 

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━

 
08.40 | 0 komentar

KISAH SEORANG TUKANG KAYU

Written By Rudianto on Sabtu, 16 November 2019 | 06.22

*┏•⊰✿🌹🌻✿⊱﷽⊰✿🌻🌹✿⊱•┓*

💎 *_Mutiara Hikmah_* 💎
         ☘🍁🌿
*••●═❁═◎✾☆﷽☆✾◎═❁═●••*


*KISAH SEORANG TUKANG KAYU*

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارِ بْنِ عُثْمَانَ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سُلَيْمَانَ وَهُوَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا تَقَرَّبَ عَبْدِي مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا أَوْ بُوعًا وَإِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الْقَيْسِيُّ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ إِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin 'Utsman Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Ibnu 'Adi dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda: 'Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: '

_Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di tengah orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.'_

 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Al Qaisi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya dengan sanad ini dan tidak menyebutkan kalimat; _'Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.'_
(HR. Muslim no. 4850)

Al kisah. Salah seorang raja menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang tukang kayu yang tidak jelas kesalahannya apa. Berita tentang keputusan itu bocor kepada si tukang kayu sebelum pengumuman resmi keluar. Akibatnya ia tidak bisa memejamkan mata untuk tidur di malam itu. Istrinya menasehati: "Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari suatu masalah sangat banyak". Kalimat yang menentramkan itu tepat masuk ke dalam hatinya, hingga ia bisa menenangkan diri, dan ia pun bisa tidur di malam itu. 

Ia baru terbangun di pagi hari ketika pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang prajurit. Wajahnya langsung menjadi pucat. Ia melihat kepada istrinya dengan pandangan putus asa, menyesal, dan sedih karena telah mempercayai kata-katanya semalam.

Ia membuka pintu dengan kedua tangan menggigil. Ia ulurkan tangannya ke arah pengawal supaya diikat. Para pengawal yang datang itu berkata kepadanya penuh keheranan: "Raja sudah wafat, kami meminta kamu untuk membuatkan sebuah peti mati untuk baginda". Waktu itu juga wajahnya berubah menjadi ceria. Kemudian ia melemparkan pandangan tanda mohon maaf ke arah istrinya. Istrinya tersenyum.

Begitulah, kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir tentang masalahnya tanpa ingat Allah, padahal Allah yang memiliki semua rencana dan aturan. Siapa yang merasa hebat karena jabatan, hendaklah ia mengingat Fir'aun. Siapa yang merasa hebat karena harta, hendaklah ia mengingat Qarun. Siapa yang merasa hebat karena keturunan, hendaklah ia mengingat Abu Lahab.

Kehebatan, kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah satu-satunya.Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia cabut dari siapa yang Dia kehendaki juga. Jangan hukum masa depanmu dengan kondisi hari ini, Allah Maha Kuasa merubahnya dalam waktu sekejap. Tugas kita hanya berusaha dan terus berdo'a, dan yakin pertolongan Allah akan datang. Yakin... usaha.... 

*Mutiara Hikmah:*
1. Balasan kebahagian bagi orang-orang yang senantiasa menjadikan Allah ﷻ tempat bergantung dan bersandar dari berbagai persoalan hidupnya.

2. Kehebatan dan kekuasaan dalam kehidupan ini hanya milik Allah.

3. Manusia berkewajiaban berusaha, berdoa dan yakin atas pertolongan Allah ﷻ.

•┈┈◎❅❀❦|| *🌹* ||❦❀❅◎┈┈•

_"Kuatkan Aqidah Teguhkan Iman dan Islam sampai akhir hayat."_

🖥 Wag Mutiara Kata
https://chat.whatsapp.com/BPy6m4uP3rQ6PI5Brz2R9t
🤳 Rudi Abu Azka 
📱+62 857 1686 3625.
━━*⊰✿🌺🌻🌻🌻🌺✿⊱•*━━
06.22 | 0 komentar

Sembuh Dengan Thibb Qur'ani dan Thibb Nabawi

Written By Rudianto on Jumat, 08 November 2019 | 20.18



Buku ini adalah ringkasan dari buku Syaikh Abu al-Barro’ Usamah ibn Yasin al-Ma’aniy yang berjudul Al-Fawaakih ad-Dawaaniy li ath-Thibb an-Nabawiy wa al-Qur’aniy, jilid ke 10 dari Serial Ilmiyah Ensiklopedi Ilmu Ruqyah (Silsilah Ilmiyah Nahwa Mausu’ah Syar’iyyah fi Ilm ar-Ruqa). Edisi lengkap ini diupayakan untuk diterjemahkan dalam waktu dekat ini. Ringkasan ini sebenarnya belum memadai untuk menjelaskan keseluruhan kandungan buku karena sifatnya merupakan garis-garis besar (gambaran global) yang memang pantas untuk dijadikan sebagai modul / materi dauroh yang akan dilaksanakan dibeberapa tempat, baik di Indonesia dan Malaysia, maupun dinegara lain.



DAFTAR ISI


PENGANTAR PENERJEMAH_____v
DAFTAR ISI_____vii

Mengapa Dauroh ini Penting ?____9
Defenisi Sakit Dan Berobat_____13
Defenisi Pengobatan (At-Thibb)_____15
Jenis-jenis Pengobatan_____15

Bagian Pertama
THIBB NABAWI DENGAN RUQYAH SYAR’IYYAH_____17
A. Beberapa Perkara Yang Perlu Diperhatikan Seorang Peruqyah _____17
B. Kepedulian Seorang Roqy Mengobati Gangguan Ruhiyah_____17
C. Cara Diagnosa Gangguan Penyakit Ruhiyah_____19
Tahapan-Tahapan Diagnosa_____19
Program Penyembuhan Dengan Ruqyah Syar’iyyah _____20
Penggunaan Air Ruqyah, Minyak Zaitun, Susu Lembu, Madu dan Habbatus Sauda’ Dalam Terapi dan Pengobatan, Mengapa?_____25
A. Minum dan Mandi Air Ruqyah_____25
B. Mengoleskan Minyak Zaitun_____28
C. Susu Lembu_____30
D. Minum Madu_____31
E. Habbatus Sauda’_____33
F. Air Zam-zam_____35
Catatan Penting Pengobatan Lain _____37
Pertama : Penggunaan Tinta Yang Mubah _____37
Kedua : Terapi Gangguan Sihir Termakan (As-Sihr al-Ma’kul) atau Terminum (As-Sihr al-Masyrub)_____38

Bagian Kedua
PENGOBATAN NABI (al-‘Ilaaj an-Nabawi)_____41
1. Cara Mengatasi Waswas_____41
2. Cara Mengatasi Demam_____43
3. Cara Mengatasi Sakit Mata_____43
4. Cara Mengobati Irqun Nasa (Linu Panggul)_____45
5. Cara Mengobati Luka, Terbakar, Bengkak dan Pening_____45
6. Cara Mengobati Problema Kehamilan dan Keguguran_____46
7. Cara Mengatasi Kesulitan Saat Melahirkan_____48
8. Cara Mengobati Luka_____49
9. Berobat Dengan Susu dan Kencing Unta_____49
10. Cara Mengobati Sakit Tenggorokan dan Sakit Kepala_____50
11. Cara Mengobati Istihadhah dan Pendarahan_____50
12. Cara Mengobati Dengan Sana_____51
13. Terapi Bagi Orang Sakit dan Orang Yang Sedih._____52
14. Berobat Dengan Bekam_____53
15. Berobat Dengan Kay (Sundutan Besi Panas)_____60
16. Metode Mengobati Flu / Selesma_____62
Sedekah dan Pengaruhnya Terhadap Penyakit Fisik, Psikis dan Ruhiyah_____64

Bagian Ketiga
PENGOBATAN DENGAN OBAT ALAMI
(Al-Adwiyah ath-Thobi’iyah)_____65
Penggunaan Bahan Alami Yang Bermanfaat Dengan Izin Allah_____66
1. Untuk Mengatasi Penyakit Secara Umum_____66
2. Untuk Mengatasi Penyakit Sendi dan Penyakit Fisik Lainnya._____121
3. Untuk Mengobati Luka dan Penyakit Kulit_____70
4. Mengatasi Penyakit Waswas dan Hati Sempit_____70
5. Obat Kanker, Kolon dan Penyakit Lain _____71
    Kisah Nyata Tentang Al-Qur’an Sebagai Obat_____74
    Kisah Pertama :Hindun Menderita Kanker Ganas_____74
    Kisah Kedua :  Penderita Kanker Dari Kawasan Am’a_____76
    Kisah Ketiga:Seorang Anak Menderita Kanker Selama 10 Tahun_____76
    Kisah Keempat:Wanita Penderita Kanker Kulit_____77
    Sebab-sebab Penyakit Kanker_____78
    Cara Efektif Mengatasi Kanker_____79
6. Mengatasi Pusing Kepala dan Migren_____80
7. Mengobati Sakit Gigi_____80
8. Mengatasi Batu Ginjal dan Hipertensi_____80
9. Mengobati Pembekuan Darah di Otak Bagi Lansia_____81
10. Mengatasi Batuk Menahun dan Flu_____81
11. Mengobati Sakit Gula (Diabetes)_____82
12. Mengobati Kemandulan_____83
13. Mengobati Sakit Persendian_____84
14. Mengatasi Mules dan Sakit Perut_____84
15. Mengatasi Luka Lambung_____84
16. Mengatasi Gangguan Wasir_____84
17. Mengatasi Alopesia (Kurap)_____85
18. Resep Menguatkan Rambut_____85
19. Resep Mengatasi Kutil dan Tompel_____85
20. Resep Mengatasi Jerawat_____86
21. Resep Mengatasi Ngompol Malam Bagi Anak Kecil_____86
22. Resep Mengatasi Cacingan_____86
23. Mengobati Sakit Vitiligo_____87
24. Mengobati Bellpalsy_____88
25. Mengatasi Kolestrol dan Kandungan Minyak Dalam Darah_____89
26. Mengatasi Penyakit Mimisan / Epistaksis (Hidung Berdarah)_____90
Menyamakan Persepsi Ulama dan Cendekiawan Tentang Madu, Habbatus Sauda’ dan Lain-lain_____91
IKHTITAM_____95



20.18 | 0 komentar
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al-Baqarah:261)

DONASI

TEBAR DAKWAH FILM ISLAM

Teknik Support Streaming

DJ ONLINE

IP

Visitor

free counters

TAFSIR IBNU KATSIR

NURIS TV

AGENDA TV

STREAMING RADIO RUQO FM

STREAMING RADIO RUQO FM
Radio Dakwah Ruqyah Syariyyah

RUQO FM

Server Luar Negeri

Dengarkan Nurisfm Disini

Total Tayangan Halaman

Pengunjung