Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau
musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika
engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu
sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)
Yang berkuasa tiba-tiba bisa dipenjara. Yang
dibenci bertukar menjadi yang tersayang.
Dulunya terkenal tetapi tiba-tiba terbuang.
Hidup yang gelap tiba-tiba jadi gemerlapan.
Hidup yang gemerlapan, jadi gelap secara tiba-
tiba!
Begitulah, hitam-putih nasib manusia, tidak
dapat dijangkau dengan mata, fikiran dan rasa.
Sebab itu orang tua-tua berpesan, jangan sekali-
kali mendengar guruh di langit, air di tempayan
dicurahkan.
Kekuatan yang bisa membakar daya juang
untuk terus bersemangat pada saat yang sangat
genting dalam perjalanan hidup adalah, Hadapi
kenyataan.
Memanfaatkan masa yang ada dan
terus berkerja dalam waktu-waktu kritis itu
dengan segera. Tidak harus disusah-susahkan
oleh angan-angan tentang masa depan yang jika
dibayangkan pada masa sekarang akan membuat
muram.
Merancang dan bekerja dengan apa yang
sedang ada di tangan, tanpa takut dan bimbang
akan hal-hal yang tidak menentu atau terbayang
dalam kekhawatiran. Yang di tangan itulah realita,
yang ada dalam angan cuma ilusi.
Pengalaman hidup banyak mengajar bahwa
adalah tidak wajar buat mereka-reka atau
mengiraira sesuatu yang tidak pasti pada masa
depan.
Untuk mendapat ketenangan pada saat-
saat kritis dalam hidup ialah: usah dikhawatirkan
hari esok.
Susun jadwal hidup harian dan ikuti
dengan tenang.
Para sahabat Rasulullah S.A.W. adalah
individu yang menggunakan sepenuhnya
kesempatan yang ada di tangan. Hidup tanpa
rasa gundah dengan apa yang telah terjadi
kemarin dan tidak pula bimbang dengan apa yang
bakal terjadi esok.
Tidak terdera dengan ujian dan cobaan dan
tidak melihat masa depan dengan teropong ilusi
yang serba samar. Sikap mereka dibentuk oleh
penghayatan mereka terhadap pesanan
Rasulullah S.A.W.
Para sahabat adalah insan produktif yang
bekerja atas hasil dorongan hati, fikiran dan
fisiknya oleh peringatan Rasulullah S.A.W, jika
berpagi-pagi, jangan menunggu ke waktu petang.
MASA
Written By Rudianto on Sabtu, 01 Desember 2012 | 21.50
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar