Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Pecah

Written By Rudianto on Sabtu, 06 April 2019 | 06.37

💎 *_Mutiara Amal_* 💎

*PECAH*

Saya teringat sebait Syair yang indah....

Seindah sedamai pantai melambai gemalai
Begitulah hati merindu kasih yang padu
Bagaikan pepasir basah di simbah lautan
Begitulah perjuangan ini
Biar basah dengan iman dan ukhwah

Kita ingin segalanya indah
Sebersih pasir pantai memutih
Seindah dan secerah pewarna
Berseri ukhwah dipupuk kasih

Kita ingin segala terlerai
Dengki dan dendam kesumat musnah
Biar keihklasan berbicara
Di dada hati luas saujana

Wahai  hati
Kasih yang abadi padamu Illahi
Perjuangan ini moga diberkati......

Siapa yang mengatakan dan tidak merasakan pecah dan terbelahnya ukhuwah hari ini.
Saat kita berkumpul dengan orang-orang sejalan, seperjuangan, bisa berbagi rasa dan kisah tentang jalan panjang yang tak mungkin ditempuh sendiri. Demi menjaga Islam, membela, dan memperjuangkannya.

Acapkali tanpa disadari muncul gelora dan pekik
kebanggaan pada "kelompok". Mengibarkan kain lusuh setinggi langit tentunya andai saja
mampu. Lantas lahirlah istilah “kami”
dan “mereka” dengan pengertian
khusus. Pada “kami” adalah golongan sang pengusung kebenaran dan “mereka” si salah
pembuat onar dan dusta. Masing masing hanyut pada wajah ego berlipstik "kebenaran".
Berkumpul, bergerak bersama bersenandungkan
perjuangan, namun tersilap untuk apa seluruh perjalanan besar ini dilakukan. Siapa yang
mengatakan dan tidak merasakan pecah dan
terbelahnya ukhuwah hari ini.

Terpecah oleh “kelompok”, terpecah oleh “kibaran kain lusuh” dan terpecah oleh berbagai “zat pewarna”. Salah salah bisa terseret dalam kemusrikan, lantaran “… bangga dengan apa yang ada pada golongan sendiri” Memecah-belah diin hingga tercerai berai. Disini. Di dalam diri ini.

Ada di hari-hari kita. Ada di kantor dan di tempat
kerja. Ada di antara satu sholat dengan sholat
lainnya. Hingga doa pun jadi hambar terasa. Siapa yang mengatakan dan tidak merasakan pecah dan terbelahnya ukhuwah hari ini.

Mari berhati hati agar tidak terseret dalam
larangan yang telah Allah sebutkan dalam Al Quran.
“…dan janganlah kamu termasuk ke
dalam orang-orang musyrikiin,”
    “yaitu orang-orang yang memecah-belah diin mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Ar-Ruum [30] : 31 - 32)

Cubitlah tangan, tarik telinga atau tampar pipi
sendiri. Adakah kita tertidur, bermimpi atau mabuk hilang akal. Siapa yang mengatakan dan tidak merasakan pecah dan terbelahnya ukhuwah hari ini.

Katakanlah: sesungguhnya sholatku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Rabb semesta alam. (QS [6]:162).

🖥 Mutiara Kata
https://chat.whatsapp.com/FjTjsvctCV8B3krXo3H5iN
🤳 Rudi Abu Azka
📱+62 857 1686 3625

0 komentar:

Posting Komentar