Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

MUHASABAH SAAT DI TIMPA MUSIBAH "Kiat Bertahan dalam Cobaan"

Written By Rudianto on Selasa, 27 Oktober 2009 | 07.41


Oleh: Ustad. Anwar Anshori Mahdum

“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?.” Qs. Al-Ankabut [29]:2.

Rahasia Di Balik Musibah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt. Dialah yang serba Maha. Tidak ada satupun makhluk di bumi ini kecuali Allahlah yang menciptakan-Nya. Tidak ada kekuatan apapun yang mampu menghancurkan apa yang telah di bangun-Nya. Dan tidak ada kekuatan apapun yang mampu membangun apa yang telah dihancurkan-Nya. Allah berkehendak atas semua makhluk yang di ciptakan-Nya. Termasuk musibah atau ujian yang ditimpakan kepada manusia, Allah jualah yang menghendakinya. Ketidak mampuan manusia untuk memahami kehendak Allah sering membuat manusia salah menyikapi ujian-Nya. Ada yang tetap bersyukur dengan menghadirkan husnudzon (berbaik sangka) dan ada pula yang bersifat su’udzon (berburuk sangka) kepada-Nya.

Materi berikut ini mencoba untuk meluruskan salah tafsir dari setiap kehendak Allah, terutama tentang musibah yang kerap melanda manusia. Bahwa sesungguhnya, di balik semua musibah ada rahasia yang kita tidak menghetahuinya. Dan yakinkan satu hal, bahwa Allah ketika menguji kita bukan lantaran Ia benci atau berpalng, tetapi semua itu di lakuakan hanya untuk menguji dan mengetahui siapakah sesungguhnya yang benar dan siapakah yang berdusta.

“ Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” . Qs. Al-Ankabut [29]:1-3

Semoga catatan sederhana ini dapat mengubah paradigma berpikir kita tentang hakekat sebuah musibah. Hanya kepada Allah sajalah kita berharap, agar keistiqomahan tetap terpatri dalam diri. Segala yang benar hanya datang dari Allah Swt, dan segala kekurangan selalu ada pada manusia.

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” .Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Qs. Al-Baqarah [2]:155-157

Hidup tidak akan berkesan jika hanya memiliki satu warna. Warna hidup kita ditentukan dari pilihan-pilihan dan bagaimana cara kita menyikapi hidup. Warna hidup selalu berpariasi dalam
setiap episode. Hidup yang dipenuhi keceriaan pada suatu hari, maka akan datang kedukaan yang panjang pada hari yang lain. Terkadang kita bisa tertawa karena bahagia, kadang juga ada
tangis karena kecewa. Kenikmatan yang sekejap akan datang kesedihan yang panjang. Watak kehidupan tak pernah kita ketahui, karena itu adalah

mutlak milik Allah yang menentukan. Kesulitan hidup yang kita rasakan sesungguhnya adalah cambuk yang paling mujarab, agar kita bergegas untuk merubah keadaan. Karena penderitaan
dan kesulitan inilah seringkali kita mampu menemukan jalan yang terbentang, dan akan terlihat kualitas hidup kita.

“Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal
ihwalmu “.Qs. Muhammad [47]:31

Sahabat, dalam kehidupan yang kita jalani akan sering menemukan empat kenyataan besar, yaitu: Pertama: keadaan ketika sedang mendapat kenikmatan. Kedua: keadaan ketika kita
sedang beristirahat dan menemukan problematika kehidupan, dan ini dirasakan oleh semua golongan manusia. Ketiga; keadaan saat kita tertimpa musibah. Dan keempat; keadaan ketika kita sedang dalam ketaatan yang sempurna.

Seandainya kita bisa memilih, tentu kita akan memilih kebaikan dari pada keburukan, kita akan memilih kebahagiaan dari pada kesulitan. Tetapi lagi-lagi, warna hidup bukan kita yang menetukan. Allah yang Maha tahu atas segala sesuatu. Dan setiap pilihan Allah pastilah yang terbaik untuk manusia.

Ketahuilah, setiap manusia pasti akan menemukan masalah dalam kehidupannya. Masalah adalah bagian dari kehidupan yang tidak terelakkan. Perhatikan lagi ayat Allah;

“….Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. Qs.Al-Anbiya [21]:35

Ayat ini seakan memberi isyarat bahwa permasalahan adalah sunnatullah yang pasti datang dalam bentuk yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang mengatakan; “hidup adalah masalah, jika tidak ingin bermasalah jangan hidup”. Ungkapan ini ada benarnya, bahwa kita akan terbebas dari masalah jika kita sudah terbujur kaku dan tidak ada lagi tarikan nafas.Tetapi ini hanya ketika kematian terjadi, dimana permasalahan kehidupan dunia otomatis berakhir.

Namun tidak berarti permasalahan selesai pada titik itu, sebab setelah kehidupan dunia ada kehidupan lain yang harus kita hadapi, yaitu yaumul hisab (hari perhitungan). “Hidup yang dipenuhi keceriaan pada suatu hari, maka akan datang kedukaan yang panjang pada hari yang lain. Terkadang kita bisa tertawa karena bahagia, kadang juga ada tangis karena kecewa. Kenikmatan yang sekejap akan datang kesedihan yang panjang “.

Bersambung: Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

0 komentar:

Posting Komentar