Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

URGENSI MUHASABAH Bagi Kehidupan Seorang Muslim

Written By Rudianto on Kamis, 22 Oktober 2009 | 05.27


Ditulis oleh Ust Anwar Anshori Md


“ Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah muanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa ang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan encatat) amal perbuatan itu, Padahal mereka telah lupakannya. dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu. QS. Al-Mujadilah [58]:6.

Apa itu Muhasabah
Menurut bahasa, muhasabah berasal dari bentuk kata kerja haasaba yuhaasibu di ambil dari haasiba, hasibtusy-syaia, ahsibuhu husbaanan, dan hisaaban, artinya apabila engkau menghitungnya; hisab dan muhasabah artinya bila engkau menghitung sesuatu.

Menurut bahasa arti muhasabah sama dengan intropeksi, yaitu hadirnya sebuah kesadaran untuk melihat keadaan diri. Istilah yang lain adalah menghitung-hitung keburukan aib diri sendiri, merenunginya, dan terus mencoba melakukan perubahan sikap dan prilaku kearah yang lebih baik.

Kenapa Kita Harus Bermuhasabah?
Sahabat, perjalanan hidup manusia melaju dengan cepat menuju Allah. Hendaklah kita selalu mengadakan perhitungan untung rugi (muhasabah) dari apa yang kita kerjakan. Sebab setiap gerak dari kehidupan kita tak satupun yang luput dari penglihatan Allah. Dalam menjalani kehidupan, betapa seringnya kita tertipu dan menipu diri sendiri, kita mengira bahwa kita diam, sedangkan waktu terus berjalan. Kita mengira telah berbuat baik, padahal ternyata hanyalah patamorgana. Hidup adalah perjalanan, meniti detik ke jam, menata hari ke pekan, melewati pekan menuju bulan. Dan akhirnya tahunpun berganti.

Sebuah proses dalam mengisi ruang yang telah Allah sediakan
dan juga Allah tentukan. Dalam satu hari, perjalanan waktu menyisakan banyak peristiwa, dan setiap orang berbeda-beda dalam meninggalkan jejak. Ada yang meninggalkan jejak kebaikan dan tidak sedikit orang yang meninggalkan jejak keburukan. Setiap peristiwapun berbeda pula corak dan ragamnya, sesuai dengan jejak yang ditinggalkannya.

Beruntunglah orang yang telah menorehkan tinta kebaikan dan kemudian orang-orang sesudahnya mengikuti jejak kebaikannya. Ia bukan hanya mendapat tambahan pahala tetapi namanya tetap harum betapapun waktu telah berganti masa. Dan merugilah
orang yang meninggalkan jejak keburukan, karena ia bukan saja tidak mendapat tempat dihati manusia sesudahnya, tetapi juga tak mendapat kebahagiaan di akhiratnya.Maka dalam pergantian hari dan waktu yang terlewati amatlah rugi jika kita tidak mengingatnya kembali. Paling tidak jedalah sesat untuk memikirkan langkah berikut agar tidak terlalu banyak kesalahan berikutnya.

Intropeksilah sesaat sebelum melangkah dan sesaat setelah melangkah. Karena setiap langkah yang terayun, setiap hari yang terlewat dan setiap nafas yang menghembus kelak Allah akan di mintai pertanggung jawaban di akhirat. Allah berfirman:

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?.Qs.Al-Qiyamah [75];36 Dalam ayat dan surah yang lain Allah juga berfirman:

“Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?.(Qs. Al-Mu’minun [23]:115)

Renungkan dua ayat diatas dengan jelas, mengingatkan agar kita tidak main-main dan selalu berbenah diri. Agar kelak di hari pertanggung jawaban (akhirat) kita tidak menjadi orang-orang yang menyesal.

Urgensi Muhasabah

Muhasabah (introspeksi) adalah masalah yang sangat penting, karena tanpa intropeksi jiwa manusia tidak akan menjadi baik. Dan ia adalah jalan yang di tempuh oleh orang-orang mukmin, ciri khas para ahli tauhid dan pertanda orang-orang yang khusu’. Bermuhasabah akan menuntun kita kearah taubat kepada Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (Qs. Al-A’raf [7]:201).

Beberapa hal yang menjadi alasan kenapa kita harus bermuhasabah (introspeksi) diri:
1. Karena ada kehidupan kekal setelah dunia Kita hidup bukan hanya sekedar hidup tetapi untuk yang Maha Hidup. Dan kita ada bukan hanya sebatas ada. Maka aturan main dalam hidup harus sesuai dengan aturan yang menciptakan hidup, Dialah Allah Swt.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Swt. Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-
Hasyr [59]:18-19).

Ayat ini mengisyaratkan pentingnya memperhatikan apa yang sudah kita perbuat untuk kehidupan hari esok (akhirat). Artinya; apa yang kita lakukan di dunia ini semata-mata bukan untuk kepentingan sesaat, tetapi harus berorientasi pada kehidupan
yang abadi. Karena pada hakekatnya manusia diciptakan oleh Allah untuk sebuah kekekalan (akhirat), bukan untuk kesementaraan (dunia). Dan adapun dunia tempat kita hari ini, hanyalah persinggahan sebentar dalam perjalanan panjang menuju keabadian.

2. Karena adanya keharusan berserah diri sebelum datang azabPenyesalan selalu ada di belakang hari dan kita tidak akan bisa kembali seperti awal kita melangkah. Maka agar jangan timbul penyesalan dibelakang hari, ada baiknya kita ini bangunkan
kesadaran setelah sekian lama terlelap dalam keterlenaan dan kehinaan. Kembalilah kepada Allah, menyesalah, beristighfarlah, bertaubatlah:

“Dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). QS. Az- Zumar [39]:54).

Dunia adalah tempat mengumpulkan bekal dan akhirat adalah tempat menerima balasan.

3. Karena segala amalan akan di perlihatkan Oleh Allah Jika kehidupan kita seperti hewan, bersalah sebanyak apapun tidak di catat sebagai dosa. Maka bolehlah kita melakukan apa saja yang kita mau. Tetapi ketahuilah, kita baru niat saja Allah
sudah tahu, apalagi berbuat. Dan repotnya lagi segala perbuatan kita kelak akan diperlihatkan oleh Allah di hari pembalasan, bahkan waktu itu kita sudah melupakannya. Perhatikan ayat-ayat Allah yang merupakan kebenaran pasti tentang tersingkapnya semua perbuatan kita di hari pembalasan nanti:

“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, Padahal mereka telah melupakannya. dan Allah Maha menyaksikan segala
sesuatu. QS. Al-Mujadilah [58]: 6.

“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. QS. Al-Zalzalah [99]: 6-8.

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). QS. Al-Baqarah [2];281.

“ Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapun”. QS. Al-Kahfi [18];49

4. Karena adanya peringatan Allah akan siksa-Nya Salah satu fungsi al-quran adalah memberi peringatan (Nadziro), disamping memberi kabar gembira (Basyiro). Peringatan
untuk orang-orang yang durhaka, mereka akan mendapatkan azab dan neraka adalah sebagai tempat kediamannya. Juga kabar gembira buat orang-orang yang beriman dan bertaqwa bahwa mereka akan mendapat kesenangan, dan surga adalah balasannya.

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hambaNya. Qs. Ali Imran [3]; 30.

“Adapun orang yang melampaui batas, Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya
syurgalah tempat tinggal (nya). Qs. An-Naazi’aat [79];37

Bersambung: Bagaimana Cara Bermuhasabah

0 komentar:

Posting Komentar