Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

UJIAN HIDUP

Written By Rudianto on Kamis, 21 Juli 2011 | 04.05


Kepada semua pembaca yang mengadukan masalah hidup melalui
SMS atau email, menanyakan cara menyelesaikan
masalahnya, dapatlah kiranya anda semua merenung
dan muhasabah diri kita dan keluarga kita dengan
masalah yang kita hadapi sekarang ini.

Kenapa dan mengapa masalah itu timbul,
seperti keluarga bercerai berai, isteri tidak taat
suami, suami yang pemarah, ada anggota keluarga
kawin lari, ada yang mengandung anak di luar nikah dan seribu
satu macam masalah. Kalau kita hendak bicara masalah ini,
satu hari tidak selesai jadi kesimpulannya jawaban
ringkas kepada masalah-masalah itu dengan tulisan ini.

Setiap manusia termasuklah diri saya tidak boleh lari
daripada ujian. Apakah dia rakyat biasa, atau
keturunan raja, orang bijak atau orang bodoh, orang
miskin ataupun kaya, beriman ataupun tidak beriman
dengan Allah, semuanya pasti diuji oleh Allah swt.

Ujian pula ada berbagai macam bentuknya. Ujian
kesusahan, kemiskinan, kesakitan, ketakutan, bencana
alam dan seribu satu macam lagi bentuk ujian yang
Allah swt datangkan pada kita. Ujian-ujian ini
semuanya menimbulkan masalah pada kita. Sebab itu bila
seseorang itu punya masalah, hakikatnya dia sedang
diuji oleh Allah swt. Bagi orang mukmin ujian adalah
merupakan khabar gembira buat mereka tetapi derita
bagi orang yang sebaliknya.

Gembiranya orang mukmin
diuji karena mereka faham dan yakin bahawa dengan
ujian itu Allah mau menghapuskan dosa-dosa mereka.
Mereka gembira karena dosa-dosa mereka akan disapu
bersih oleh Allah melalui sifat redha dan sabar mereka
dalam berhadapan dengan ujian. Dalam Al Quran surah Al
Imran Allah berfirman:

"Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk
syurga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang
berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang
yang sabar".

Ganjaran bagi mereka yang sabar dengan ujian ini
adalah tidak terkira banyaknya sepertimana firman
Allah:

"Sesungguhnya diberi ganjaran orang sabar dengan
pahala tanpa hisab."

Allah memberi kita peluang untuk dapatkan pahala sabar
yang tidak terkira banyaknya ini hanya melalui ujian
yang Allah datangkan pada kita. Betapa
pemurahnya Allah! Ujian yang sebentar itu Allah bayar
dengan Syurga yang kekal abadi. Kita tanggung
kesusahan dan penderitaan hanya sekejap sedang
gantinya adalah nikmat yang kekal.

Kalau begitu soalnya mengapa dan kenapa diri tidak
bisa sabar? Atau sengaja tidak mau sabar? Siapakah
kita hendak berani memberontak dengan Allah?
Keluh-kesah, merungut-rungut, mengadu-ngadu,
gundah-gulana dan mengomel bila diuji oleh Allah.

Mengapa dan kenapa begitu berani kita demonstrasi
dengan Allah sedangkan asal kita adalah dari setitik
air mani yang anyir. Yang kalau Allah tidak mau
jadikan kita sebagai manusia sempurna maka cacatlah
kita atau jika Allah tidak mau jadilah kita maka
tiadalah diri ini.

Begitulah lemahnya kita dan tidak ada apa pun istimewa
diri ini untuk dilihat oleh Allah melainkan jika diri
bertaqwa di sisi Allah. Firman Allah swt:

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi
Allah itu ialah orang yang paling bertaqwa".

Oleh karena itu, bersama berusaha dengan sungguh-sungguh
agar diri ini dikaruniakan oleh Allah dengan sifat taqwa.
Hingga diri bisa rasa terhibur dengan ujian. Bahkan
rasa bimbang dan risau pula jika Allah tak datangkan
ujian karena takut-takut itu merupakan kutukan Allah
ke atas diri. Allah kutuk karena buruknya akhlak kita,
durhakanya kita dan kurang ajarnya kita kepada Allah.

Inilah yang menyebabkan para muqarrobin menangis.
Inilah yang menyebabkan mereka boleh berbuat baik jika
orang berbuat jahat terhadap mereka. Para ahlillah
tidak nampak orang yang menyusahkan mereka, tetapi
yang dia nampak adalah af'al ataupun perbuatan
Allah.

Maka tidak heran jika Hassan Al Basri bisa memberi
hadiah kepada tiap-tiap orang yang mengumpatnya. Bila
ditanya orang, ;Kenapa kamu berbuat
demikian?;

Dijawabnya, ;Allah mau aku ganjaran Syurga
dengan umpatan mereka. Pahala kebaikan mereka
diberikan padaku dan kejahatan aku mereka ambil, maka
salahkah aku jika kubalas dengan pemberian yang
sekecil ini?;

Begitu pandangan tembus orang soleh. Mereka nampak
yang tersirat, bukan hanya yang tersurat. Pandangan
mereka jauh menjangkau ke alam Akhirat, alam yang
tidak nampak dan tidak boleh dilihat, tetapi bagi
mereka, seakan telah dilihat. Allah berikan kepada
mereka hasil dari sifat taqwa mereka. Ini membuktikan
jika kita dapat mencapai tahap taqwa, nantinya Allah
akan kurniakan ilmu pada kita. Ilmu dari Allah
sebagaimana penegasan Allah dalam Al Quran:

"Bertaqwalah niscaya Allah akan mengajar kamu".

Bilamana diri bertaqwa kepada Allah semua
masalah akan selesai. Bila diuji kita akan sabar. Apa
saja ketentuan Allah kita akan terima dengan redha.
Nikmat yang Allah karuniakan pada kita akan kita
syukuri dan puncak dari itu semua ialah pertolongan
dan bantuan daripada Allah yang tidak putus-putusnya.
Firman Allah yang artinya:

"Dan Allah menjadi pembela orang-orang yang
bertaqwa."

*****
Jika hidup tidak bisa diisi dengan perkara besar yang bermanfaat
untuk sesama dan hanya memikirkan diri sendiri, hidup akan terbelit
dengan berbagai permaslahan permasalahan kecil
yang seakan besar atau diri sendiri besar membesarkannya

0 komentar:

Posting Komentar