Kita selalu mengimpikan segala yang baik. Kita tidak pernah memohon diberikan jalan yang berliku dan penuh duri. Kita senantiasa impikan melalui jalan lurus yang sudah rata. Tiada siapa yang mau tidur beratap langit, beralas tanah serta hidup mengais-ngais sampah mencari sisa makanan.
Namun setiap manusia akan diuji mengikut derajat keimanan dan kemampuannya. Para rasul ulul azmi adalah mereka yang paling tahan diuji. Selanjutnya diikuti oleh rasul dan nabi-nabi lainnya.
Kalaulah persoalan hidup selalu menghimpit. Dirudung terus dengan kepedihan karena kegagalan demi kegagalan. Keinginan demi keinginan pula tidak tercapai. Yakin, semua ada hikmah yang terkandung.
Menepis putus asa
1. Apa yang ada di dunia tidak kekal. Tidak perlu memaksa diri harus mencapai keinginan. Sebaliknya tidak perlu kecewa ketika tidak tercapai. Mengapa sedih hanya untuk sesuatu yang fana tidak kekal.
2. Semuanya bisa berubah sesuai dengan kehendak Allah. Kesulitan akan berubah jadi kemudahan.
3. Sikap istiqomah menjadi benteng pertahanan. Istiqomah berarti berpendirian teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada aqidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh, tidak berubah dan berpaling walau dalam kondisi apapun.
Istiqomah merupakan dsaya kekuatan yang diperlukan sepanjang hayat manusia dalam menjalani hidup.
Tahap-tahap istiqomah
Ada tiga tahap istiqomah yang perlu berlaku serentak, yaitu:
Istiqomah hati : senantiasa teguh dalam mempertahankan kesucian iman dengan cara menjaga kesucian hati, menjauhi sifat-sifat cela seperti riya’ dan menyuburkan hati dengan sifat terpuji terutama ikhlas.
Istiqomah lisan : memelihara lisan atau tutur kata supaya senantiasa berkata benar dan jujur, setepat kata hati yang berpegang pada prinsip kebenaran, tidak berpura-pura, tidak bermuka dua dan tidak terombang-ambing suasana.
“…Allah menetapkan(pendirian)orang-orang yang beriman dengan kalimah yang tetap teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…(QS. Ibrahim:27)”
Istiqomah berusaha : tekun bekerja atau usaha untuk mencapai kejayaan yang diridhai oleh Allah. Dengan kata-kata lain istiqomah perbuatan merupakan sikap dedikasi dalam melakukan suatu pekerjaan atau perjuangan menegakkan kebenaran, tanpa rasa kecewa, lemah semangat atau putus asa. Sikap ini terwujud dari dorongan hati yang istiqomah.
Hikmah istiqomah
Istiqomah merupakan sikap jati diri yang teguh dan tidak luntur oleh apapun jua pengaruh dan tantangan. Sikap ini menjadikan seseorang terus berusaha untuk mencapai tujuan dengan usaha dan pengorbanannya. Akhirnya sikap inilah yang menjadi faktor utama kejayaan. Tentu saja tetap di bawah garis ketentuan Yang Maha Kuasa.
Sebaliknya, sungguh malang nian orang yang tidak mempunyai tujuan dan perjuangan dalam hidupnya. Mereka hanyut bagaikan buih di sungai. Berserah pada takdir tanpa usaha, atau mereka mengikut arus dan perubahan zaman tanpa prinsip dan pendirian, iman mereka rapuh, amal ibadah mereka tidak menetap dan akhlak mereka diwarnai berbagai budaya buruk.
Karunia Allah akal, pikiran, kekuatan, kesehatan dan keahlian disia-siakan. Manusia seperti ini semoga bukan kita. Kita berlindung kepada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar