Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Remaja Muslim, Valentine’s Day, dan Perlawanan Budaya

Written By Rudianto on Kamis, 10 Februari 2011 | 16.22

Setiap tanggal 14 Pebruari ada hiruk pikuk remaja dunia. Mereka punya hajat besar dgn merayakan sebuah hari yg dikenal dgn Valentine?s Day . Hiruk pikuk itu kini membudaya. Tak peduli itu di kalangan Kristen Barat Hindu India ataupun muslim Indonesia. Lantas.. Ada pertanyaan yg patut kita kemukakan. Apa sebenarnya Valentine?s Day itu? Apakah esensinya? Dan bolehkan remaja muslim ikut berkecimpung merayakannya? Apakah perayaan itu bagian dari kultur dan peradaban Islam sehingga kita harus ikut menyemarakkannya? Background Historis Valentine?s Day Ada berbagai versi tentang asal muasal Valentin?s Day ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa ia berasal dari seorang yg bernama Saint Valentine seorang yg dianggap suci oleh kalangan Kristen yg menjadi martir krn menolak utk meninggalkan agama Kristiani. Dia meninggal pada tanggal 14 Pebruari 269 M. di hari yg sama saat dia menyerahkan ucapan cinta. Dalam legenda yg lain disebutkan bahwa Saint Valentine meninggalkan satu catatan selamat tinggal pada seorang gadis anak sipir penjara yg menjadi temannya. Dalam catatan itu dia menuliskan tanda tangan yg berbunyi ?From Your Valentine? ada pula yg menyebutkan bahwa bunyi pesan akhir itu adl ?Love From Your Valentine.? Cerita lain menyebutkan bahwa Valentine mengabdikan dirinya sebagai pendeta pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakannya krn dia menentang Kaisar. Penentangan ini bermula pada saat Kaisar berambisi utk membentuk tentara dalam jumlah yg besar. Dia berharap kaum lelaki utk secara suka rela bergabung menjadi tentara. Namun banyak yg tidak mau utk terjun ke medan perang. Mereka tidak mau meninggalkan sanak familinya. Peristiwa ini membuat kaisar naik pitam. Lalu apa yg terjadi? Dia kemudian menggagas ide ?gila?. Dia berpikiran bahwa jika laki-laki tidak kawin maka mereka dgn tidak segan-segan akan bergabung menjadi tentara. Makanya dia memutuskan utk tidak mengijinkan laki-laki kawin. Kalangan remaja menganggap bahwa ini adl hukum biadab. Valentine juga tidak mendukung ide gila ini. Sebagai seorang pendeta dia bertugas menikahkan lelaki dan perempuan. Bahkan setelah pemberlakuan hukum oleh kaisar dia tetap melakukan tugasnya ini dgn cara rahasia dan ini sungguh sangat mengasyikkan. Bayangkan dalam sebuah kamar hanya ada sinar lilin dan ada pengantin putra dan putri serta Valentine sendiri. Peristiwa perkawinan diam-diam inilah yg menyeret dirinya ke dalam penjara dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Walaupun demikian dia selalu bersikap ceria sehingga membuat beberapa orang datang menemuinya di dalam penjara. Mereka menaburkan bunga dan catatan-catatan kecil di jendela penjara. Mereka ingin dia tahu bahwa mereka juga percaya tentang cinta dirinya. Salah pengunjung tersebut adl seorang gadis anak sipir penjara. Dia mengobrol dengannya berjam-jam. Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil ?Love from your Valentine.” Dan pada tahun 496 Paus Gelasius menseting 14 Pebruari sebagai tanggal penghormatan buat Saint Valentine. Akhirnya secara gradual 14 Pebruari menjadi tanggal saling tukar menukar pesan kasih dan Saint Valentine menjadi patron dari para penabur kasih. Tanggal ini ditandai dgn saling mengirim puisi dan hadiah seperti bunga dan gula-gula. Bahkan sering pula ditandai dgn adanya kumpul-kumpul atau pesta dansa. Dari paparan di atas kita tahu bahwa kisah cinta Valentine ini merupakan kisah cinta milik kalangan Kristen dan sama sekali tidak memiliki benang merah budaya dan peradaban dgn Islam

. Namun kenapa remaja-remaja muslim ikut larut dan merayakannya?

Ada beberapa jawaban yg bisa kita berikan terhadap pertanyaan tersebut Pertama remaja muslim kita tidak tahu latar belakang sejarah Valentine?s Day sehingga mereka tidak merasa risih utk mengikutinya. Dengan kata lain remaja muslim banyak yg memiliki kesadaran sejarah yg rendah. Kedua adanya anggapan bahwa Valentine?s Day sama sekali tidak memiliki muatan agama dan hanya bersifat budaya global yg mau tidak mau harus diserap oleh siapa saja yg kini hidup di ? utk meminjam McLuhan - global village. Ketiga keroposnya benteng pertahanan relijius remaja kita sehingga tidak mampu lagi menyaring budaya dan peradaban yg seharusnya mereka ?lawan? dgn keras. Keempat adanya perasaan loss of identity kalangan remaja muslim sehingga mereka mencari identitas lain sebagai pemuas keinginan mendapat identitas global. Kelima hanya mengikuti trend yg sedang berkembang agar tidak disebut ketinggalan zaman. Keenam adanya pergaulan bebas yg kian tak terbendung dan terjadinya de-sakralisasi seks yg semakin ganas. Mungkin masih ada deretan jawaban lain yg bisa diberikan terhadapa pertanyaan di atas. Islam Valentine?s Day dan Cinta Bisa kita lihat pada bahasan di atas bahwa Valentine Day merupakan peringatan ?cinta kasih? yg diformalkan utk mengenang sebuah peristiwa kematian seorang pendeta yg mati dalam sebuah penjara. Yang kemudian diabadikan oleh gereja lewat tangan Paus Gelasius. Maka merupakan sebuah kurang cerdas jika kaum muslim?dan secara khusus kalangan remajanya?ikut melestarikan budaya yg sama sekali tidak memiliki ikatan historis emosioal dan religius dgn mereka. Keikut sertaan remaja muslim dalam ?huru-hura? ini merupakan refleksi kekalahan mereka dalam sebuah pertarungan mempertahankan identitas dirinya. Mungkin ada sebagian remaja yg akan bertanya Kenapa memperingati sebuah tragedi cinta itu tidak boleh dilakukan? Apakah Islam melarang cinta kasih? Bukankah Islam menganjurkan pemeluknya kasih pada sesama? Tak ada yg menyangkal bahwa Islam tidak melarang cinta kasih. Islam sendiri adl agama kasih dan menjunjung cinta pada sesama. Dalam Islam cinta demikian dihargai dan menempati posisi sangat terhormat kudus dan sakral. Islam sama sekali tidak phobi terhadap cinta. Islam mengakui fenomena cinta yg tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun demikian Islam tidak menjadikan cinta sebagai komoditas yg rendah dan murahan. Cinta yg merupakan perasaan jiwa dan gejolak hati yg mendorong seseorang utk mencintai kekasihanya dgn penuh gairah lembut dan kasih sayang dalam Islam dibagi menjadi tiga tingkatan yg kita tangkap dari ayat Al-Quran “Katakanlah Jika bapak-bapakmu anak-anakmu saudara-saudaramu isteri-isterimu kerabat-kerabatmu harta kekayaan yg kamu usahakan perniagaan yg kami khawatirkan kerusakannya dan rumah-rumah tempat tinggal yg kamu senangi lbh kau cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yg fasik.” Dalam ayat ini menjadi jelas kepada kita semua bahwa cinta tingkat pertama adl cinta kepada Allah. Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya yg kemudian disebut dgn cinta hakiki kemudian cinta tingkat kedua adl cinta kepada orang tua isteri kerabat dan seterusnya. Sedangkan cinta tingkat ketiga adl cinta yg mengedepankan cinta harta keluarga dan anak isteri melebih cinta pada Allah Rasul dan jihad di jalan Allah. Cinta hakiki akan melahirkan pelita. Cinta hakiki yg dilahrikan iman akan senantiasa memberikan keni’matan-keni’matan nurani. Cinta hakiki akan melahirkan jiwa rela berkorban dan mampu menundukkan hawa nafsu dan syahwat birahi. Cinta akan menjadi berbinar tatkala orang yg memilikinya mampu menaklukkan segala gejolak dunia. Cinta Ilahi akan menuntun manusia utk hidup berarti dan setelah itu mati?untuk meminjam kata Khairil Anwar. Islam memandang cinta kasih itu sebagai rahmat. Maka seorang mukmin tidak dianggap beriman sebelum dia berhasil mencintai saudaranya laksana dia mencinta dirinya sendiri perumpamaan kasih sayang dan kelembutan seorang mukmin adl laksana kesatuan tubuh; jika salah satu anggota tubuh terasa sakit maka akan merasakan pula tubuh yg lainnya tidak bisa tidur dan demam . Seorang mukmin memiliki ikatan keimanan sehingga mereka menjadi laksana saudara dan cinta yg meluap sering kali menjadikan seorang mukmin lbh mendahulukan saudaranya daripada dirinya sendiri sekalipun mereka berada dalam kesusahan . Di mata Islam mencinta dan dicinta itu adl ?risalah? suci yg harus ditumbuhsuburkan dalam dada tiap pemeluknya. Makanya Islam menghalalkan perkawinan dan bahkan pada tingkat mewajibkan bagi mereka yg mampu. Islam tidak menganut ?selibasi? yg mengibiri fitrah manusia seperti yg terjadi dalam ajaran Kristen dan Hindu serta Budha yg menganut sistem sosial yg dikenal dgn kependetaan. Sebab memang tidak ada rahbaniyah dalam Islam. Valentine Day yg merupakan ungkapan kasih selain ?hamil? nilai-nilai relijus yg bukan bagian dari agama kita juga saat ini dirayakan dgn menonjolkan aksi-aksi permisif. Dengan lampu remang dan lilin-lilin temaram. Peniruan pada perilaku agama lain dan sekaligus melegalkan pergaulan bebas inilah yg tidak dibenarkan dalam pandangan Islam. Islam dan Perlawanan Budaya Sebagai agama pamungkas Islam dgn tegas memposisikan diri sebagai agama yg diridhai Allah dan siapa saja yg ingin mencari agama selain Islam maka agamanya tidak akan diterima . Dan sebagai agama terakhir Islam telah melakukan beberapa pembenaran dari berbagai penyelewengan yg terjadi dalam agama Kristen dan agama Yahudi. Islam mengharuskan pemeluknya utk membentengi diri dari semua budaya yg datang dari kalangan Yahudi dan Kristen. Kaum muslimin harus memiliki budaya dan identitasnya sendiri yg bersumber pada norma dan ajaran agamanya. Setelah kita mengetahui bahwa Valentine?s Day sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah dgn Islam maka menjadi tugas semua remaja Islam utk menghindari dan tidak ikut serta dalam sebuah budaya yg tidak bersumber dari ajarannya. Valentine?s Day bukanlah simbol dan identitas remaja muslim krn ia merupakan hari raya kalangan remaja Kristen. Dan kita persilahkan saudara-saudara kita dari remaja kalangan Kristen utk merayakannya sesuai dgn keyakinan mereka

.

Ada satu hadits yg sangat terkenal yg diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah bersabda Barang siapa yg menyerupai sebuah kaum maka dia menjadi bagian dari mereka . Hadits ini mengisyaratkan bahwa meniru-niru budaya-reliji orang lain yg tidak sesuai dgn tradisi Islam memiliki resiko yg demikian tinggi sehingga orang tersebut akan dianggap sebagai bagian dari orang yg ditiru. Sebagaimana juga firman Allah Barang siapa diantara kamu menjadikan mereka sebagai pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golonga mereka. . Sabda Rasulullah “Kau akan bersama-sama dgn orang yg siapa yg kau cintai.” Banyak contoh yg bisa kita kemukakan dari kontra-kultural yg dilakukan Rasulullah utk mengokohkan identitas umatnya. Saat Rasulullah datang ke Madinah dia melihat penduduk Madinah bersuka ria dalam dua hari. Kemudian Rasulullah bertanya Hari apa dua hari itu? Pada sahabat menjawab Dua hari tadi adl hari dimana kami bermain-main dan bersuka cita di masa jahiliyah! Maka bersabdalah Rasulullah Sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dgn dua hari yg lbh baik bagi kalian Iedul Adha dan Iedul Fithri . Rasulullah misalnya melarang umatnya makan dgn tangan kiri krn cara itu adl cara makan syetan. Larangan Rasulullah utk kembali memperingati 2 hari dimana orang-orang Madinah biasa bermain di zaman jahiliyah merupakan perlawanan budaya terhadap budaya jahilyah dan digantikan dgn budaya-reliji baru. Sedangkan pelarangannya agar tidak makan dgn tangan kiri juga merupakan perang etika Islam dgn etika syetan. Allah tidak menghendaki kaum muslimin menjadi ?buntut? budaya lain yg berbenturan nilai-nilainya dgn Islam. Peringatan Allah pada ayat di atas membersitkan pencerahan pada kita semua bahwa Islam dgn ajarannya yg universal harus dijajakan dgn rajin pada dunia mengenal Islam dgn cara yg benar dan agar Islam menjadi ?imam? peradaban dunia kembali. Sebab kehancuran peradaban Islam telah menimbulkan kerugian demikian besar pada tatanan normal manusia yg terkikis secara moral dan ambruk secara etika. Kemunduran peradaban Islam telah menjebak dunia pada arus kegelapan akhlak dan moralitas. Kehancuran peradaban Islam ini oleh Hasan Ali An-Nadawi dianggap sebagai malapetaka terbesar dalam perjalanan peradaban manusia. Dia berkata ?Kalaulah dunia ini mengetahui akan hakikat malapetaka ini berapa besar kerugian dunia dan kehilangannya dgn kejadian ini pastilah dunia hingga saat ini akan menjadikan kemunduran kaum muslimin sebagai hari berkabung yg penuh sesal tangis dan ratapan. Setiap bangsa di dunia ini akan mengirimkan tanda berduka cita.. Apa yg menimpa remaja muslim saat ini tak lbh dari dampak keruntuhan peradaban Islam yg sejak lama berlangsung. Remaja muslim masa kini yg ?buta? terhadap peradabannya sendiri diakibatkan munculnya serangan budaya yg gencar menusuk jantung pertahanan budaya kaum muslimin. Kemampuan mereka utk bertahan dgn ideal-ideal Islam yg rapuh menjadikan mereka terseret arus besar peradaban dunia yg serba permisif hedonis dan materialistik. Lumpuhnya pertahanan mereka terhadap gencarnya serangan budaya lain yg terus menggelombung menjadikan mereka harus takluk dan menjadi ?budak? budaya lain

. Maka sudah saatnya bagi remaja muslim utk memacu diri melakukan gerilya besar dgn mengusung nilai-nilai Islam sehingga dia mampu mengendalikan diri utk tidak terpancing apalagi larut dgn budaya-reliji lain. Generasi muda muslim hendaknya mampu membangun benteng-benteng diri yg sulit ditembus oleh gempuran-gempuran perang pemikiran yg tiap kali akan mengoyak-ngoyak benteng pertahanan imannya.

Perlawanan budaya ini akan bisa dilakukan jika remaja muslim mampu mendekatkan dirinya dgn poros ajaran Islam dan mampu melakukan internalisasi diktum-diktum itu ke dalam kalbu dan sekaligus terkejawantahkan ke dalam aksi. Remaja muslim yg mampu menjadikan keimanannya ?hidup? akan mampu bergumul dan bahkan memenangkan pertarungan yg sangat berat di hadapannya. Remaja muslim yg dgn setia menjadikan Al-Quran dan Hadits sebagai panduan hidupnya akan mampu menjadi seorang muslim tahan banting dan imun terhadap virus budaya global yg mengancam identitasnya. Seorang remaja muslim yg menjadi the living Quran akan mampu melakukan kontra aksi terhadap semua tantangan yg dihadapinya. Dia akan mampu menangkis serangan informasi satu arah yg kini datang dari Barat. Apa yg mesti dilakukan oleh kalangan muda Islam di zaman serba kompleks ini? Dalam pandangan saya tidak ada yg lbh baik utk dilakukan kecuali kita semua kembali merapatkan jiwa dan kesadaran kita ke akar norma agama kita sendiri lalu kita gali sedalam-dalamnya kita renungkan semaksimal mungkin kita aplikasikan dalam hidup ini. Dan kita pasarkan ajaran-ajaran Islam itu dgn sepenuh raga dan jiwa. Hanya dgn spirit berjuang yg tinggi dan komitmen yg kuat remaja muslim akan lahir kembali dalam sosok yg cemerlang dgn Islam sebagai panji. Oleh Samson Rahman Alumni International Islamic University Islamabad Pakistan

0 komentar:

Posting Komentar