Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Siapakah orang miskin?

Written By Rudianto on Kamis, 17 Februari 2011 | 05.05

Waktu dalam perjalanan dapat kita lihat banyak orang meminta-minta di jalan baik anak-anak, orang dewasa, sampai orang yang tua renta. Fenomena zaman sekarang banyak orang yang telah terasuki paham materialisme yang mengakibatkan tertindasnya salah satu pihak. Bagaimana tidak saat orang kaya berlomba-lomba di shaf terdepan dalam merauk harta sebanyak-banyaknya, orang yang lemah semakin tertindas karena sulitnya mencari kerja. Apalagi semakin bobroknya keadaan ekonomi Negara kita yang semakin menambah beban orang lemah.

Jika seandainya melihat orang miskin dan kita pikirkan, memang malang nasib mereka, sudahlah perut kelaparan, badan dingin karena tidak ada pakaian yang membalut tubuh mereka, gigi menggigil karena tidak ada yang di minum untuk menghangatkan badan, kemudian dia datang kepada kita kemudian tega-teganya kita ucapkan kata-kata pedih kepada mereka, siksaan yang luar biasa. Perut lapar, badan telanjang , hati pedih luka bukankah itu yang disebut Allah SWT “ Kami akan coba kalian sedikit saja dari rasa lapar, rasa takut, dan sedikit kekurangan harta” kalau seandainya manusia yang hidup berkecukupan tidak akan merasakannya, orang miskin merasakannya setiap harinya. Dalam keadaan seperti itu masih juga banyak orang yang memaki atau dengan ucapan yang tidak layak. Oleh karena itu berulang-ulang dalam Al qur’an disebutkan agar jangan menyakiti hati orang miskin, hati mereka sensitive seperti hati orang tua. Sekalipun mereka papa tetapi mereka masih memiliki jiwa, masih memiliki malu, kalau dia datang kepada kita dan kita katakan tidak! merona wajah mereka. Hendaklah kita ucapkan dengan kata-kata yang baik “Insya Allah” tetapi bukan dengan janji-janji palsu dan ini sangat luar biasa dalam kehidupan ini. Manusia sering ketika dalam masalah harta sebelum dapat dia sering mengumbar janji, namun saat mendapatkan harta dia pegang erat itu harta.

Di sisi lain pejabat-pejabat kaya semakin menjadi-jadi dalam menumpuk harta mereka. Dengan segala jalan tanpa memandang halal haramnya itu harta, mereka merasakan kemiskinan yang sebenarnya dan selalu kekurangan di tengah-tengah tumpukan emas,banyaknya mobil mewah, rumah mewah, rekening bank yang banyak, namun dengan keadaan itu tidak sanggup memenuhi kebutuhannya yang dia anggap kurang dan terus berkurang. Keadaan mereka seperti orang yang meminum air laut yang tidak akan pernah mengobati rasa hausnya, jadilah orang itu hidup dalam kegelisahan dan serba kekurangan.

Lalu siapakah orang kaya, siapakah orang misikin?

Jangan menahan-nahan sedekah

Dari Abu Umamah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: "Hai, anak Adam! Sesungguhnya jika engkau sedekahkan kelebihan hartamu, akan lebih baik bagimu daripada jika engkau tahan-tahan (simpan), yang malah akan berbahaya bagimu. Dan engkau tidak akan dicela jika menyimpan sekedar untuk keperluan. Dahulukan memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang di bawah." HR.Muslim No.994.

Jangan meminta-minta.
Dari Mu'awiyah r.a.katanya: "Hindarilah hadis hadis palsu, kecuali hadis-hadis pada masa Umar bin Khaththab. Sesungguhnya Umar sangat ditakuti orang mengenai hukum-hukum Allah, apalagi mengenai hadis-hadis palsu, karena tindakannya tegas. Aku mendengar Rasulullah SAW., bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberi-Nya orang itu pengetahuan yang dalam tentang agama." Dan aku mendengar pula Rasulullah SAW bersabda: "Aku ini adalah seorang bendahara. Maka siapa yang kuberi (sedekah) dan diterimanya dengan hati bersih, maka dia akan memperoleh berkah dari harta itu. Tetapi siapa yang kuberi karena meminta-minta dan rakus, maka dia seperti orang makan yang tak pernah kenyang." HR.Muslim No.995

Dari Mu'awiyah r.a., katanya: 'Rasulullah SAW bersabda': "Janganlah kamu nyinyir meminta-minta. Demi Allah! Tidak seorang jua pun yang meminta kepadaku, yang tidak kupenuhi permintaannya. Tetapi, seorang yang kuberi dengan hati enggan, maka pemberianku itu tidak berkat baginya. Yang memberi pada hakikatnya ialah Allah SWT." HR.Muslim
996.

Tahukah Anda siapa orang miskin itu? Perhatikan Hadits Shahih dibawah
ini:
Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah SAW bersabda: "Yang dinamakan orang miskin bukanlah orang yang berkeliling meminta-minta keapada orang banyak, lalu peminta-minta itu diberi orang sesuap dua suap, atau sebutir dua butir kurma." Tanya para sahabat, "Kalau begitu, siapakah yang dinamakan orang miskin itu ya Rasulullah?" Jawab beliau, "Orang miskin sesungguhnya ialah orang yang tidak memiliki apa-apa untuk menutup kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang supaya orang bersedekah kepadanya, dan tidak pula dia meminta-minta kesana-sini." HR.Muslim 998.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah SAW bersabda: "Yang disebut orang miskin itu bukanlah orang peminta-minta yang diberi orang satu atau dua biji kurma, atau sesuap dua suap makanan. Tetapi orang miskin sesungguhnya, ialah orang yang tahu menjaga diri (dari meminta-minta). Jika kamu mau, bacalah firman Allah SWT: "(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." Qs.Al Baqarah (2): 273 HR.Muslim No.999

Allahu a'lam bis shawab, sekian dahulu. Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan mengamalkannya. Alhamdulillahirabbil'alamiin.

0 komentar:

Posting Komentar