Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Cinta Nafsu Syahwat

Written By Rudianto on Kamis, 02 Juli 2009 | 07.56

Cinta Nafsu Syahwat

Ketahuilah sahabat, nafsu itu selalu mengajak kita pada kejahatan: …”Sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan..” (Qs. [12]:53). Bahkan bila nafsu kita turuti ia akan menyesatkan kita dari jalan menuju Allah. …”Dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan kamu dari jalan Allah..”(Qs. [38]:26). Dan bila nafsu itu di ikuti, ia akan membinasakan segala apapun; …”Dan kalau kebenaran itu ditundukan kepada hawa nafsu mereka, niscaya rusaklah langit dan bumi serta apa yang ada pada mereka”. (Qs. [23:17)

Cinta syahwat mendorong manusia pada kemaksiatan. Nafsu syahwat terdapat dua kelompok, yaitu; pertama; nafsu yang dirahmati, dibimbing oleh Allah, membawa manusia kebahagiaan hidup dunia akhirat. Pemanfaatannya melalui jalur perkawinan yang sah. Kedua, nafsu syahwat yang tidak dirahmati Allah, sifatnya liar karena dipimpin oleh iblis. Akan membawa manusia pada kesengsaraan hidup dunia akhirat. Seperti zina, homosekh/lesbian, melacur, onani dan termasuk pacaran.

“Dan aku tidak akan membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu syahwat itu mendorong manusia kepada kejahatan, kecuali nafsu yang dirahmati oleh Tuhanku Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi maha penyayang. (Qs. Yusuf; [12]: 53)

Pacaran dikatagorikan sebagai nafsu syahwat yang tidak dirahmati Allah. Pacaran hanya akan merusak kemurnian cinta itu sendiri, karena lebih didorong pada kehendak nafsu syahwat dan hanya sekedar memanifulasi peran untuk mengelabui pihak yang ingin dipacari. Pacaran adalah pertautan antara hati yang penuh kesyahduan, yang ingin direngkuhnya adalah proses hubungan intim tanpa batas. Mulai dari tahap perjumpaan, pengungkapan diri dan pertalian, dan pada akhirnya adanya pembuktian. Pacaran adalah refleksi hubungan intim dan merupakan ring paling empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina. Dan Allah mengharuskian kita menjauhi perbuatan zina.

Ibnul Qayyim mengungkapkan: Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah cinta keduanya akan berakhir dengan saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan yang tidak di peroleh sebelumnya


“Dan janganlah kamu mendekati zina (tindakan yang mejurus kepada zina; berpandangan, berpacaran, berduaan, bergandengan tangan, berciuman dll), sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra;32)

Nabi Muhammad SAW bersabda; “Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zina mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalag berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zinanya hati adalah ingin dan berangan-angan. Di benarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya.” (hr. Muslim dari Abu Hurairah}

*****
Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta.Malah cinta keduanya akan berakhir dengan saling membenci dan bermusuhan.Karena bila keduanya telah merasakan kelezatan dan cita rasa cinta,tidak boleh tidak akan timbul keinginan yang tidak di peroleh sebelumnya.
*****

0 komentar:

Posting Komentar