DUNIA INDAH MENIPU
Written By Rudianto on Minggu, 12 Juli 2009 | 04.37
DUNIA INDAH MENIPU
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhynya pada hari kiamat sajalah di sempurnakan pahalamu. Barang siapa di jauhkan dari neraka dan di masukan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (Qs. Ali-Imran [3]:185)
Sahabat…menyelami kebenaran ayat Allah yang mulia ini, nampaknya sesuai benar dengan realitas saat ini. Kepalsuan dunia yang mempesona sering membuat kita tertipu oleh keindahan dan keelokannya. Tertipu (ghurur) oleh kepalsuan dunia telah menjadi penyakit yang mampu membutakan nurani. Kita sering tertipu oleh penglihatan lahir dan membiarkan diri dibohongi oleh kemauan hawa nafsu. Bertanyalah dalam hati. relakah kita menghancurkan diri hanya demi sebuah kebahagiaan yang sesaat. Padahal Allah menjanjikan tempat yang lebih indah darisegala keindahan, hidup yang lebih kekal dari segala kekekalan. Tidak sadarkah kita bahwa kehidupan pasca dunia teramat panjang dan tidak dapat diukur dengan hitungan waktu manusia. Astaghfirullah, rasanya berat nian pertanggung jawaban kita kelak dihadapan Allah.
Marilah , kita buka lembaran mulia firman Allah. Kita selami lautan ilmu yang tak terbatas. Kita akan menemukan tentang sebuah kebenaran yang hakiki, juga sebuah informasi yang pasti. Bahwa disekian banyak ayat, begitu jelas Allah berbicara tentang keberadaan dunia dan sifat-sifat yang terdapat didalamnya. Renungkanlah:
• Dunia adalah mata’ (kesenangan yang menipu). Ketertipuan kita terhadap dunia terjadi manakala kita beralih sikap dari menjadikan dunia sebagai sarana menjadi tujuan. Dari pelengkap menjadi utama dan dari beribadah menjadi demi benda-benda. Allah berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan binatang-binatang ternak dan sawah landang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)”. (Qs. Ali-Imran [3] :14.
• Dunia adalah la’ib (main-main) dan laghwu (senda ghurau). Dunia bagai panggung sandiwara dimana kita hanya memainkan peran yang ditugaskan sang sutradara. Sutradara kehidupan adalah Allah. Manusia menyusuri relung-relung ketentuan Allah dalam upaya-upaya yang dikerjakannya. Oleh karena itu tertipulah manusia yang menganggap upayanya di dunia sebagai satu-satunya faktor yang menentukan hari depannya. Allah berfirman ; “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sunguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa”. (Qs. Al-An’am [6] : 32).
• Dunia ini adalah Qalil (kecil). Allah menciptakan alam raya ini lengkap dengan atribut yang ada di dalamnya. Mulai dari gugusan bintang-bintang yang nampak begitu kecil sampai pada planet-planet yang ada di dalamnya. Dan dunia adalah salah satu dari planet yang Allah ciptakan. Bahkan dunia ini bagaikan debu kecil yang berterbangan di langit yang maha luas ini. Dan di tempat yang kecil inilah kita berada di dalamnya, hidup dan berkembang. Oleh karenanya betapa kerdilnya jika kita menganggap bahwa kenikmatan dunia ini besar, seakan tidak ada yang lain yang mampu memberikan kenikmatan itu. Allah swt berfirman ; “Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanyalah kecil (sebentar) dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak dianiaya sedikitpun”. (Qs. An-Nisa’ [4] : 77)
Benar, bahwa manusia memerlukan fasilitas dunia untuk mampu bertahan hidup. Bahkan Allah mengharuskan kita untuk mencari apa yang telah dianugerahkan-Nya agar kita mendapatkan kebahagiaan hidup. Tetapi harus di ingat bahwa proses pencarian kita tentang sarana kehidupan ini harus berorientasi pada kepentingan akhirat : “Dan carilah pada apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu (untuk mencari kebahagiaan) akhirat dan janganlah melupakan bagianmu di dunia”. (Qs. Al-Qashas [28] : 77).
Allahumma, Ya Allah, adalah taufiq-Mu jua yang dapat menghantarkan kami menuju ampunan-Mu. Sinarilah langkah kami dengan kebenaran firman-Mu, teguhkan jiwa kami untuk selalu mentauladani sunnah Rasul-Mu. Jadikan dunia ini sebagai tempat segala kebaikan bukan tempat untuk menambah keburukan. Engkaulah maha pemberi ampunan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar