Mengingat Kematian
Written By Rudianto on Minggu, 03 Januari 2010 | 17.29
Tak Selamanya
Hari esok nan melambai
Mentari kan terbit lagi
Semua itu tidak kekal
Kan binasa akhirnya
Indahnya alam semesta
Hingga terasa di hati
Yang hidup akan punah
Yang mula ada akhirnya
Oh indah ciptaanNya
Yang ada sementara
Semuanya akan sirna
Yang kekal hanyalah Allah
Telah Dia tentukan
Usia makhluk semua
Yang hidup akan mati
Tiada yang abadi
Hari esok nan melambai
Mentari kan terbit lagi
Semua itu tidak kekal
Kan binasa akhirnya
Kawan tak selamanya
Kasih demikian jua
Bahagia ada batasnya
Suka duka silih berganti
Esok entahkan ada
Terbitkah mentari pagi
Yang pasti kita semua
Menunggu saat binasa
Menunggu ajalkan tiba
Menanti ketentuanNya
Abu Said ra. Berkata, Rasulullah saw. memasuki tempat sholatnya dan melihat seolah-olah para sahabat tertawa-tawa. Maka beliau bersabda , “Andai kalian sering mengingat
penghancur kelezatan (kematian), tentu kalian tidak sempat melakukan apa yang aku lihat ini. Perbanyaklah mengingat kematian, sebab setiap hari kubur berkata,
“Aku adalah rumah keterasingan, kesendirian, tanah liat dan cacing”.
Apabila seorang hamba mukmin di kuburkan, maka kubur mengatakan padanya,“selamat datang, engkau adalah makhluk yang paling aku cintai yang pernah melintas di punggungku. Sekarang aku dapat berbuat apa saja padamu, maka engkau akan mengetahui apa yang aku perbuat padamu”.
Rasulullah saw bersabda, “ Lantas kuburanya di luaskan sejauh mata memandang dan di bukakannya pintu surga untuknya. Apabila hamba yang jahat dan kafir di kuburkan,
maka kubur berkata kepadanya; “Tiada kata selamat datang untukmu, engkau adalah makhluk yang paling ku benci yang pernah melintas di punggunggu. Sekarang engkau di kuasakan padaku, maka engkau akan mengetahui apa yang akan aku
perbuat terhadapmu”.
Rasulullah saw bersabda: “Lantas kuburan menghimpitnya hingga tulang-tulangnya berserakan”. Perawi berkata, Rasulullah saw memasukan sebagian jarinya ke sela-
sela jari yang lain, kemudian bersabda; “Allah menguasakan padanya tujuh puluh ular besar, andai salah satu meniup ke bumi, tentu bumi tidak dapat menumbuhkan
apapun selamanya. Kemudian ular-ular itu menggigitnya dan mengoyak-oyaknya hingga datang hari pembalasan”.
Perawi berkata, kemudian Rasulullah saw menyambung sabdanya: “Kubur itu sebagian dari kebun surga atau sebagian dari jurang neraka”. (HR. Turmudzi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
replica bags philippines wholesale replica bags online uae replica bags wholesale
this basics visit here Extra resources their website Dolabuy Celine
Posting Komentar