Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Menyikapi Perbedaan Idul Adha 1431

Written By Rudianto on Senin, 15 November 2010 | 08.41

Pada sidang itsbat 8 November 2010 yang merupakan forum resmi yang dihadiri perwakilan ormas-ormas Islam dan pakar hisab rukyat, pemerintah memutuskan Idul Adha jatuh pada 17 November 2010. Ada dua Ormas Islam yang berbeda penetapannya dan menyatakan berlaku untuk internal mereka. Muhammadiyah berdasarkan kriteria wujudul hilal menyatakan Idul Adha jatuh pada 16 November. Sedangkan Dewan Da’wah Indonesia karena mengikuti wukuf di Arafah pada 15 November, juga menetapkan Idul Adha jatuh pada 16 November. Saya kira masih ada ormas lain yang berbeda dengan dua alasan tersebut, selain ada kelompok kecil yang juga berbeda karena sistem perhitungan yang berbeda.
Terkait dengan perbedaan kriteria, telah saya jelaskan di
http://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/11/03/potensi-perbedaan-idul-adha-14312010/
Sedangkan terkait dengan perbedaan pemaknaan hari Arafah dapat saya jelaskan sebagai berikut. Ada 2 pendapat terkait hari Arafah. Pendapat pertama mengaitkan dengan wukuf di Arafah sedangkan pendapat kedua tidak mengaitkan dengan wukuf. Pendapat yang mengaitkan dengan wukuf di Arafah berpendapat bahwa puasa/shaum Arafah tergantung tanggal pelaksanaan wukuf di Arafah. Pada musim haji 1431/2010 saat ini wukuf di Arafah ditetapkan pada 15 November 2010. Jadi, pada hari itulah mereka melaksanakan shaum Arafah dan beridul Adha pada 16 November 2010. Sedangkan pendapat mayoritas ulama di Indonesia dan Malaysia serta beberapa negara lainnya menyatakan bahwa hari Arafah hanyalah penamaan hari (yaum) 9 Dzulhijjah yang ditetapkan secara lokal. Perlu kita ketahui bahwa yaum Arafah adalah 9 Dzulhijjah, yaum nahar (hari qurban) pada 10 Dzulhijjah, dan yaum tasyrik pada 11 – 13 Dzulhijjah.
Sebagian masyarakat bingung, karena khawatir haram bila shaum pada 16 Dzulhijjah karena sudah ada yang beridul adha. Tidak perlu bingung, karena ibadah didasarkan pada keyakinan. Pilih dulu Idul Adha yang paling meyakinkan. Kalau saya, saya pilih 17 November karena itu merupakan hasil sidang itsbat yang dasar syar’i dan ilmiahnya paling kuat. Secara syar’i, menaati hasil keputusan pemerintah demi kemaslahatan ummat hukumnya wajib (seperti difatwakan MUI pada 2004). Secara ilmiah, tidak mungkin ada rukyat hilal (baik di Indonesia maupun di Arab Saudi) pada 6 November sehingga 1 Dzulhijjah jatuhnya pada 8 November dan Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada 17 November 2010. Nah, kalau sudah yakin Idul Adha jatuh pada 17 november 2010, yakin juga bahwa 16 Dzulhijjah masih hari Arafah, jadi disunnahkan shaum Arafah. Jangan dibimbangkan oleh saudara-saudara kita yang punya keyakinan berbeda bahwa 16 Dzulhijjah sudah Idul Adha.

Sebagaimana dikutip dari tulisan tdjamaluddin

0 komentar:

Posting Komentar