Tentang Hakekat Taubat
a. Hakekat Taubat
1. Taubat adalah pintu akhir yang menyingkirkan kemaksiatan yang di buka oleh Allah bagi hamba-Nya agar mereka terhindar dari dosa yang bersifat terus menerus.
2. Taubat adalah gerbang untuk menghilangkan rasa putus asa seseorang untuk menjadi orang baik, sekaligus langkah untuk mencari kebenaran yang hakiki agar mendapatkan kebahagiaan yang sejati.
3. Taubat adalah awal para penempuh jalan, modal utama untuk orang-orang sukses, kunci istiqomah bagi yang mudah terlena dan pangkal kesucian para muqarribin.
4. Taubat adalah kembalinya seorang hamba pada jalan Allah, meninggalkan jalan orang-orang yang di murkai dan yang sesat.
b. Beberapa Dalil tentang pentingnya taubat:
“Dan bertaubatlah kepada Allah semuanya, wahai orang-orang yang beriman, semoga kalian mendapat kemenangan (beruntung)” ( Qs. An-Nur:31)
“Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nashuha, semoga Rabb kalian menghapuskan keburukan-keburukan kalian dan memasukan kalian ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai”. (Qs. At-Tahrim:8).
“Dan barang siapa bertaubat dan beramal sholeh maka sesungguhnya ia telah bertaubat kepada Allah dengan sebenarnya” (Qs. Al-Furqan: 71)
“Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka merekalah orang-orang yang dzalim” (Qs, Al-Hujurat: 11)
c. Motivasi Dalam Taubat
1. Agar kita dapat kembali kepada Allah untuk beribadah kepadaNya
2. Untuk mentaati perintah Allah
3. Menyingkir dari kedzaliman menuju kemenangan
4. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
5. Menuju keridhaan yang hakiki
d. Mengatasi penyebab Dosa dan Maksiat
1. Mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi pengaruh syetan
“Sesungguhnya syaitan itu itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (Qs. Fathir:6)
2. Menjauh diri dari sarana yang menyebabkan dosa
“Katakanlah kepada lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan Katakanlah kepada wanita beriman; Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya.” (Qs. An-Anur:30-31)
3. Tidak terpedaya dengan gemerlapnya dunia
“Ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, senda gurau yang melalaikan, perhiasan, salimg berbangga diri diantara kalian, dan salinmg berlomba untuk menumpuk (memperbanyak) harta dan anak..”(Qs. Al-Hadid:20)
“Dan sesunggunya Kami jadikan apa saja yang ada di muka bumi ini sebagai hiasan baginya, supaya Kami uji siapa diantara mereka yang paling baik amalnya”
(Qs. Al-Kahfi:7)
e. Menyadari buruknya akibat dosa
Dosa-dosa yang sering dilakukan manusia akan berakibat fatal, seperti: Melanggar perjanjian dengan Allah, merusak keimanan, merusak kebahagiaan hidup, menimbilkan penyakit rihani, mengotori kesucian dan menjatuhkan martabat kemanusiaan, mengundang kemarahan dan malapetaka dari Allah, menyebabkan tertolaknya doa, memberikan kemenangan pada hawa hafsu dan menyebabkan pelakuknya menjadi penghuni neraka.
f. Buah Kesadaran Taubat
Sahabat, taubat bukan hanya sekdar kata. Orang yang bertaubat adalah:
•Orang yang hatinya pecah, kaya air mata, hidup perasaanya gelisah karena rasa bersalah, jujur ungkapannya, kaya perasaan, hatinya mendidih dan nuraninya menyala-nyala, sepi dari sifat ujub, tidak sombong dan tidak banyak mengklaim dan Orang yang berada diantara harapan dan ketakutan, antara selamat dan celaka,
•Orang yang memiliki pelajaran pada setiap realitas, jika melihat orang berkumpul, ia ingat akan kiamat. Jika melihat orang berdosa, ia menangis karena takut atas dosa-dosanya. Jika melihat kenikmatan, ia takut surga surga akan diharamkan baginya, jika mengingat neraka ia menyangka bahwa dirinya akan jatuh kedalamnya.
•Orang yang menemukan manisnya melaksanakan ketaatan, menemukan eloknya beribadah, menemukan lezatnya iman dan merasakan indahnya kehidupan.
Keberhasilan taubat akan terlihat manakala kita sudah mulai terbebas dari “rasa bersalah” yang pernah menghantui. Sebagaimana yang pernah di ungkapkan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah; Bahwa seorang hamba yang berakal, jika kembali melakukan kesalahan, maka ada beberapa hal yang selalu diingatnya:
a. Ia akan mengkaji perintah Allah dan larangan-Nya sehingga ia mengakui kekeliruannya.
b. Ia akanmerenungi janji dan ancaman Allah yang di sediakan oleh Alah, sehingga ia selalu di liputi rasa takut yang membawanya kepada taubat.
c. Ia akan memperhatikan betapa Allah telah membiarkannya dan meninggalkannya melakukan perbuatan dosa. Padahal jika Allah menghendaki, bisa saja Allah menjaganya dari semua itu.
d. Ia akan lebih mengerti akan ‘izzah (kemuliaan) Allah dalam ketentuan-Nya. Allah adalah al-Aziz yang menentukan sekendaknya. Dan bahwa dengan kesempurnan ‘izzah-Nya Dia memutuskan hukum atas hamba-Nya, Dia menentukan berbaliknya hati si hamba.
Inilah sikap yang selalu menyertai orang-orang yang bertaubat, dengan keyakinan dan harapan yang penuh bahwa Allah akan mengampuni setiap kesalahannya. Sehingga rasa bersalah yang pernah membebaninya akan hilang denga sendirinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar