Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Cinta Allah Kepada Orang yang Bertobat

Written By Rudianto on Sabtu, 17 September 2011 | 05.18


“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nuur [24]:31).

Allah memerintahkan kepada kita untuk bertobat dengan sebanyak tujuh kali di dalam Al Quran (Al Baqarah: 54, Huud: 3, 52, 61, 90, At Tahrim: 8 dan An Nuur: 31).
Sesungguhnya pengulangan perintah kepada kita untuk bertobat menunjukkan bahwasanya kebanyakan manusia berbuat kesalahan.

Manusia diistilahkan oleh para ulama sebagai tempatnya salah dan khilaf. Istilah tersebut disandarkan pada sebuah hadis riwayat Imam Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim ).

Akan tetapi Allah adalah Maha Bijaksana dan Maha Adil. Ketika kita melakukan kesalahan, Allah pun memberikan solusi terbaik untuk menebus kesalahan kita, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Setiap anak Adam (manusia) berbuat kesalahan dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertobat.” (HR At Tirmidzi).

Dari sini kita seharusnya sadar bahwa Allah itu sangat dekat dengan kita walaupun kita dilumuri dengan berbagai macam dosa. Kita diperintahkan untuk mendekat kepada-Nya dengan mengakui setiap dosa dan kesalahan kita, bukan dengan menjauhi-Nya dan menambah dosa.

Sebagaimana ajaran Rasulullah dalam berdoa yang masyhur dengan sayyidul istighfar: “Allahumma Anta Robbi Laa Illaha Illa Anta, Kholaqtani wa Anna ‘Abduka wa Anna ‘Ala ‘Ahdika wa Wa’dika mastatho’tu. A’udzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-u Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-u Bi Dzanbi, Faghfirli Fainnahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta”.

Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR Bukhari).

Allah sangat mencintai dan 'memanjakan' orang-orang yang bertobat. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan Taubatan Nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia. Sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (At Tahrim 66: 8).

Itulah kecintaan Allah bagi orang yang bertobat, di mana Allah akan menutupi (menghapus) setiap kesalahan kita dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Wallahu a’lam.

Oleh : Imran Nurtsani Lc

0 komentar:

Posting Komentar