*PERBEDAAN ANTARA BERBAIK SANGKA DAN GHURUR (TERTIPU DIRI SENDIRI)*
👉🏿 Banyak orang bodoh yang hanya mengandalkan rahmat Allah, maaf, dan kemurahanNya, lalu mereka menyia-nyiakan perintah dan laranganNya. Mereka lupa bahwa Allah memiliki azab yang sangat berat. AzabNya tidak dapat ditolak dari orangorang yang gemar berbuat dosa. Barangsiapa mengandalkan maaf namun tetap melakukan maksiat terus-menerus, maka dia tak ubahnya seperti penentang.
👉🏿Ma'ruf (Dia adalah Ma'ruf al-Karkhi, seorang yang zuhud lagi masyhur, w. 200 H) berkata, _"Harapanmu terhadap rahmat dari Dzat yang tidak kamu taati termasuk suatu kesia-siaan dan kedunguan."_
🎙Abu Hasan berkata, _"Ada suatu kaum yang terlena oleh angan-angan mendapatkan ampunan Allah, hingga mereka meninggalkan dunia ini tanpa bertaubat. Salah seorang dari mereka berkata, 'Karena aku berbaik sangka kepada Tuhanku.' Dia berdusta, jika dia memang berbaik sangka, niscaya dia akan memperbagus pula amal perbuatannya."_
✍Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari hadits Usamah bin Zaid ra, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
🎙يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِي النَّارِ فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ فَيَقُولُونَ أَيْ فُلَانُ مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَانَا عَنْ الْمُنْكَرِ قَالَ كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلَا آتِيهِ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ رَوَاهُ غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ
📜 _"Pada hari qiyamat akan dihadirkan seseorang yang kemudian dia dilempar ke dalam neraka, isi perutnya keluar dan terburai hingga dia berputar-putar bagaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin gilingnya. Maka penduduk neraka berkumpul mengelilinginya seraya berkata; "Wahai fulan, apa yang terjadi denganmu?. Bukankah kamu dahulu orang yang memerintahkan kami berbuat ma'ruf dan melarang kami berbuat munkar?". Orang itu berkata; "Aku memang memerintahkan kalian agar berbuat ma'ruf tapi aku sendiri tidak melaksanakannya dan melarang kalian berbuat munkar, namun malah aku mengerjakannya"._ Ghundar meriwayatkannya dari Syu'bah dari Al A'masy.
(HR. Al-Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 1989)
🎙إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَرَبَ لَهُنَّ مَثَلًا كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا أَرْضَ فَلَاةٍ فَحَضَرَ صَنِيعُ الْقَوْمِ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْطَلِقُ فَيَجِيءُ بِالْعُودِ وَالرَّجُلُ يَجِيءُ بِالْعُودِ حَتَّى جَمَعُوا سَوَادًا فَأَجَّجُوا نَارًا وَأَنْضَجُوا مَا قَذَفُوا فِيهَا
📜 _"Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil karena hal itu dapat terkumpul pada diri seseorang hingga membinasakannya."_ Dan sesungguhnya Rasulullah ﷺ memberi perumpamaan hal itu seperti suatu kaum yang singgah di padang pasir yang luas, lalu para pekerja kaum datang, seorang laki-laki pergi dan kembali membawa kayu dan orang lainnya kembali pula membawa kayu hingga mereka dapat mengumpulkan setumpuk kayu, lalu mereka menyalakan api dan dapat mematangkan semua yang mereka lemparkan kedalamnya. (HR. Ahmad dalam Al Musnad, 1/402)
🎙مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Dalam Shahih al-Bukhari, dari hadits Abu Hurairah ra, dari Rasulullah ﷺ bersabda: 📜 _"Barangsiapa yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya."_
(HR. Al-Bukhari no. 2449)
☝🏻Terkadang sebagian orang yang tertipu itu bersandar kepada apa yang dilihatnya, berupa nikmat-nikmat Allah kepadanya di dunia ini dan bahwa Dia tidak akan merubah kenikmatan yang ada padanya. Dia menyangka bahwa hal itu termasuk (bukti) cinta Allah kepadanya, dan bahwa di akhirat Allah akan memberinya apa yang lebih baik daripada hal tersebut. Ini termasuk tipuan
_(ghurur)_.
📜Sebagian salaf berkata, _"Bila kamu melihat Allah terus menerus melimpahkan nikmat-nikmatNya kepadamu padahal kamu bersikukuh di atas kemaksiatan kepadaNya, maka was-padalah, karena ia adalah istidraj (mendekatkan pelaku maksiat kepada azab sedikit demi sedikit dan memberikan waktu tangguh kepadanya) dari Allah yang diberikan kepadamu."_
📜Sebagian salaf juga berkata, _"Betapa banyak orang-orang yang mendapatkan istidraj dengan nikmat-nikmat Allah sementara dia tidak menyadari. Betapa banyak orang yang tertipu dengan ditutupnya aibnya oleh Allah sementara dia tidak menyadari. Betapa banyak orang yang terkecoh dengan sanjungan manusia kepadanya sementara dia tidak menyadari."_
✒ *Ibnul Qayyim Al Jauziyyah “*
📚 Mukhtasar Ad Da'*wad Dawa'
--------🌴🌴🌴--------
📻 *KCRT Channel*
✍🏻📮 Rudi Abu Azka
| www.kisahruqyah.com
| www.inforuqyah.com
| www.ibnukatsironline.com
|www.abuazkacollection.blogspot.com
---------- 🌴🌴🌴 -----------
🛍 *WhatsApp@Kcrtangerang*
+62 857 1686 3625
0 komentar:
Posting Komentar