Menukar ajaran yang datang dari Allah SWWT dengan kitab
sihir. sebagaimana firman Allah SWT "Sebahagian dari orang-orang yang
diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke helakang (punggung)nya,
seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah). Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman.
(Al-Baqarah: 101-102)
"Cinta ditolak,dukun bertindak."
Pepatah ini sudah biasa terdengar dikalangan anak muda yang
lagi kasmaran. Tentu, tindakan dukun yang dimaksud adalah sihir. Ya, sihir,
kesyirikan yang sangat berbahaya, bukan saja membahayakan objek yang disihir
mungkin akan menyebabkan sakit yang berkepanjangan, tapi juga sangat berbahaya
bagi pelakunya, karena is termasuk salah satu pembatal keimanan, yang tentunya
berakibat fatal di akherat. Inilah karakter jailiyah pada matan di atas.
Sihir itu Apa..?
Secara bahasa sihir bermakna tersembunyi (fathul mughits,
hlm. 55 ). Dan menurut istilah syareat sihir berupa jimat, santet, tenung,
mejik atau ramuan-ramuan yang mampu memberi pengaruh secara fisik seperti
sakit, membunuh atau memisahkan antara suami dengan isteri dan pengaruh secara
rohani seperti gelisah bingung atau menghayal. Dan pengaruh terhadap mental
contohnya adalah gila, stress atau gangguan kejiwaan yang lain. (al-Madkhol,
al-Buraikan, hlm. 268)
lni berdasarkan kenyataan yang terjadi dimasyarakat dan
diketahui prang banyak.
Sihir itu Ada
Ada sementara kalangan yang berpendapat bahwa sihir itu
tidaka ada. la hanya khayalan yang tidak berwujud. Bagi mereka, mustahil
seseorangterkena sihir. Orang tersihir dianggap hanya terkena penyakit biasa,
mungkin ayan atau stress. Tidak ada campur tangan jin dalam kehidupan manusia.
Parahnya, mereka mengingkari keberadaan yang menjadi biang keladi sihir itu
sendiri, yaitu jin.
Tentu saja keyakinan ini keliru, jikalau tidak boleh
dibilang salah fatal. Banyak nash dan kejadian baik yang terjadi pada zaman para
nabi atau pada masa sekarang yang menunukkan keberadaan sihir itu sendiri.
Allah SWT berfirman
"Musa menjawab:"Lemparkanlah
(lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata
orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir
yang besar (mena'jubkan)."(al-A'raf: 116)
Dlam ayat 102 surat Al Baqarahl, Allah menceritakan tentang
jin yang mengajarkan sihir kepada manusia. Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang
sihir.
Banyak riwayat yang juga menegaskan adanya sihir secara
hakiki. Salah satunya, disebutkan rasulullah pernah tersihir, sehingga malaikat
Jibril As datang meruqiyah beliau SAW. Yang menyihir beliau adalah si Yahudi
teriaknat, Labid bin al-A'shom. (HR. Bukhari)
Hari ini pun kita seringkali menyaksikan orang-orang
kesurupan karena uiah Jin durhaka yang mudah diperintah oleh manusia yang
berjiwa setan. Semua ini adalah dalil dan fakta yang tidak terbantahkan bahwa
sihir itu ada.
Mengingkari hakekat sihir sama dengan mengingkari nash-nash
yang shohih dari Rasulullah Juga mengingkari realita yang ada. Tentang
keberadaan sihir dan Jin serta pengobatan sihir, telah banyak dibahas oleh para
ulama. Dr. ath-Thoyyar salah seorang ulama yang membuktikan keberadaan Jin dan
sihir baik dari sisi naql (wahyu) maupun 'aqli (logika). Fathul haq al mubin fi
'ilaji shorl was sihr, judul buku beliau. •
Hukum Sihir dan Pelakunya
Sebagai ritual yang sangat membahayakan, pelaku sihir
diancam murtad dalam berbagai nash syar'ie. Juga bernilai pidana, pelakunya
bisa saja dieksekusi mati jika terbukti telah membunuh orang yang disihir
dengan sihirnya. Ini disepakati oleh para ulama.
Adapun jika is hanya terbukti melakukan sihir tetapi tidak
sampai membunuh, disini para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan tetap
dibunuh. Ada juga yang berpendapat tidak boleh dibunuh, kecuali terbukti
murtad.
Sebab perbedaan ini, karena para ulama berbeda pendapat;
apakah setiap pelaku sihir itu melakukan tindakan kekafiran atau tidak?.
Pendapat yang dirojihkan oleh syaikh DR. Abdul Aziz al-Lathifdalam desertasi
doktoralnya adalah perlu ada perincian; jika sihirnya hanya menggunakan ramuan,
tidak meminta kepada setan dan mempersembahkan sesuatu kepada setan maka tidak
bisa dikafirkan. Namun jika selain itu, maka dikafirkan, karena bisa Dipastikan
ia meminta bantuan kepada setan
(Nawaqidh, al-Lathif, him. 503-511)
Menurut syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul
Wahhab, sihir tidak akan terjadi kecuali dengan beribadah dan mendekatkan diri
kepada setan. Sehingga beliau berpendapat, sihir hukumnya syirik dan pelakunya
kafir. Sedangkan sihir dengan obat dan ramuan, ini tidak bisa disebut sihir.
(Taisir
al-Aziz al-Hamid, him. 384)
Dan sihir tergolong syirik dari dua sisi:
Pertama, karena sihir mengandung unsur meminta pelayanan
dari syaithan dan ketergantungan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka
cintai agar syaithan tersebut mengajari kepada mereka tentang sihir, sehingga
sihir adalah syaithan sebagaimana firman Allah, "Tetapi syaithansyaithan
itulah yang kafir (mengerjakan sihir) mereka mengajarkan sihir kepada
manusia". (Al Baqarah 102).
Kedua, sihir mengandung unsur pengakuan terhadap ilmu ghaib
dan pengakuan berserikat dengan Allah SWT dalam perkara ghaib. Ini jelas-jelas
sebagai suatu perbuatan kufur, sebagaimana firman Allah, "Katakanlah,
tidak seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib,
kecuali Allah". (An Naml 65).
Dan ilmu ghaib tersebut tidak diperlihatkan kepada makhluk
kecuali hanya kepada para rasulnya sebagaimana firman Allah, "(Dia adalah
Tuhan) Yang mengetahui yang ghaib maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu kecuali kepada yang diridhainya."
(al-Jin 26-27).
Berlindung Dari Kejahatan Sihir
Banyak cara yang diajarkan oleh Rasulullah agar telindung
dari sihir. Salah satu cara yang gampang dilakukan, tidakperlu memakan biaya,
cukup bermodal azam dan istiqomah. Adalah melazimi dzikir pagi dan sore.
Yang lainnya, membaca do'a sebelum tidur dan mu'awwidzatain,
surat al-Falaq dan anNas ditambah surat al-lkhlas sebelum tidur lalu diusapkan
ke seluruh badan. Selamat mencoba. Dan semoga Allah menjaga kita dari gangguan
setan.* Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar