Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Rahasia Khusyu' Dalam Shalat

Written By Rudianto on Rabu, 11 Juli 2012 | 02.58

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk shalatnya. Namun dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya
lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majelis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya: "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?" Hatim berkata: "Apabila masuk waktu sholat
aku berwudhu 'zahir dan batin. "Isam bertanya," Bagaimana wudhu lahir dan batin itu? " Hatim berkata, "Wudhu lahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu 'dengan air. Sementara wudhu 'batin adalah membasuh anggota dengan tujuh hal:
1. bertobat
2. menyesali dosa yang dilakukan
3. tidak tergila-gilakan dunia
4. tidak mencari / mengharap pujian orang (riya ')
5. tinggalkan sifat berbangga
6. tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. meninggalkan sifat dengki

 
Selanjutnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku
bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahwa shalatku kali ini adalah shalat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
 

Setiap bacaan dan doa dalam shalat kufaham maknanya, kemudian aku ruku 'dan sujud dengan tawadhu ', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun. "

0 komentar:

Posting Komentar