Dalam ibadahnya, Umar merasa sangat bersyukur akan
kebesaran Allah SWT sekaligus takut akan segala cobaan dan siksa yang
mungkin Allah berikan pada hambanya yang berdosa. Dia teringat pada masa
saat dia belum memeluk Islam sebagai keyakinannya. Saat dia masih
menggembala unta dan mencari kayu bakar untuk bibi-bibinya.
Dia teringat bagaimana ayahnya, Al-Khattab, memperlakukannya seperti pembantu, bukan seperti anaknya. Itu membuat Umar muda menjadi seorang yang keras dan berpendirian dalam segala hal.
Dia teringat bagaimana ayahnya, Al-Khattab, memperlakukannya seperti pembantu, bukan seperti anaknya. Itu membuat Umar muda menjadi seorang yang keras dan berpendirian dalam segala hal.
0 komentar:
Posting Komentar