Dari rumah-rumah sederhana shahabiyah mulia dimasa Rasulullah SAW, lahirlah generasi rabbani yang oleh beliau disebut sebagai terbaik sepanjang masa. Pengibar panji-panji Islam keseluruh penjuru. Menegakkan kebenaran dan keadilan, meruntuhkan kebatilan dan kemungkaran. Al Islamu ya'lu walaa yu'la 'alaihi (Islam mulia dan tidak ada yang melebihi kemuliaanya).
Asma' binti Abi Bakr ibunda 'Urwah bin Zubair, Ummu Sulaim ibunda Anas bin Malik, Sumayyah ibunda Yasir, Al Khansa yang mengirimkan satu persatu putranya kemedan perang dan lainnya....
Rumah, madrasah awal. Ayah dan terutama ibu sebagai guru utama. Sebuah syair ternama menyatakan,
ibu adalah madrasah bagi putra putrinya, Mempersiapkannya adalah mempersiapkan bangsa yang mulia
Seorang ibu adalah tamaniika kau rawat is niscaya tumbuh subur menghijau.
Seorang ibu adalah guru dari guru yang pertama, Gerak geriknya mempengaruhi seluruh alam semesta.
Dari rumah semua bermula. Rumah merupakan basis awal karakter terbentuk. Pengaruhnya yang kuat dapat mengakar pada perilaku penghuninya. Dimanapun mereka berada, kemanapun mereka melangkah.
Fardi sholih (individu yang sholih) akan melahirkan usrah salimah (keluarga yang selamat) dari usrah salimah terwujudlah mujtama' faadhil (masyarakat yang memiliki keutamaan), menjadi khoiru ummah,umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah Ta'ala.
Ketika rumah berhias lantunan ayat ayat suci Al Qur'an,sholat dan do'a-do'a hadir, sejak terbangun dari lelap malam hingga kembali terlelap, tawashau bilhaq tawashau bisshabr (saling menasehati pada kebenaran dengan kesabaran) hidup dan mewarnai penghuninya. Rumah, telah menjelma menjadi musholla. Asma' Allah ta'ala diagungkan, taushiyah diberikan. Rumah idaman, yang menghidupkan ibadah ilallah, ma'allah, lillah (kepada Allah, bersama Allah dan bagi Allah).
Baitii jannatii (rumahku, syurgaku), dambaan setiap keluarga muslim. Bersih dan tertata rapi, menjanjikan ketenangan dan ketentraman, menghilangkan penat raga dan jiwa, tempat berteduh dari terik matahari dan deras hujan. Hal hal haram dijauhkan, perkataan keji dihindarkan. Kebaikan begitu dekat, halal dan thoyyib rizqi yang diharap dan diupayakan selalu. Rumah bagai jannah.
Benteng kokoh dari dekadensi moral adalah rumah. la junnah (benteng) yang mampu menghadang musuh bila fondasinya kuat. Dibangun dengan keislaman dan keimanan yang dalam. Penghuninya adalah pejuang pejuang yang teguh, tak kenal lelah dan pantang menyerah. Angin bahkan badai tak mampu menggoyahkannya.
Inilah rumah keluarga muslim. Bukan hanya megah dan indah, dihias dengan berbagai barang mewah. Bukan hanya itu. Tapi, fungsinya sebagai madrasah, musholla, jannah dan junnah, menjadikannya lebih bermakna bagi para penghuninya. Ditengah manusia, dihadapan ilahi, Rob semesta alam.
Islamic home, rumah islami harapan urnmah. Wallahu alam bisshowwab.
Islamic Home
Written By Rudianto on Sabtu, 14 Juli 2012 | 20.57
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar