Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Dibalik Kegelapan

Written By Rudianto on Minggu, 23 Januari 2011 | 00.04



ALLOH SWT MENGHENDAKI ORANG BERIMAN MENINGKAT DERAJATNYA

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqoroh : 155)

Alloh SWT menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian,
siapa diantara manusia yang terbaik amalannya.
Jiwa manusia dapat menjadi suci setelah ditempa, Ibnul Jauzi mengungkapkan;
“Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian
dan cobaan, berarti belum mengenal arti pasrah diri kepada Alloh SWT.”

Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya bukan siksaan,
terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan.
Alloh SWT berfirman;
“Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk,
agar mereka kembali kepada kebenaran…” (QS. Al A’roof : 168)
Jangan merasa aman dengan kesenangan, karena bisa saja ia menimbulkan kemudhorotan,
jangan merasa putus asa karena kesulitan, karena bisa jadi akan mendatangkan kesenangan.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Alloh SWT megetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqoroh : 216)
Orang-orang mengalami kebinasaan karena tidak memiliki ketabahan,
seorang mukmin yang kuat akan tegar menghadapi beban berat,
hatinya tidak akan berubah dan lisannya tidak akan mengutuk.
Orang-orang berakal selalu menunjukkan ketegaran dalam menghadapi musibah,
karena yakin dengan janji Alloh SWT ini;
“Dan sesungguhnya Kami akan member balasan kepada oang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 96)

“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka,
dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang Kami
rizkikan kepada mereka, mereka menginfakkannya.” (QS. Al Qoshosh : 54)
Alloh SWT tidak pernah menahan sesuatu bagi orang yang tertimpa musibah,
melainkan karena Alloh SWT akan memberi sesuatu yang lain.
Alloh SWT hanya menguji untuk memberikan keselamatan,
Alloh SWT hanya memberi cobaan untuk membersihkan diri.
Cobaaan justru akan mengangkat derajat orang-orang yang sholih
dan meningkatkan pahala mereka.

Sa’ad bin Abi Waqqosh mengungkapkan; aku pernah bertanya, “Wahai Rosululloh !
Siapakah orang yang paling berat cobaannya ?”
Beliau SAW menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang sholih,
kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat kesholihannya.
Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya,
bila ia kuat..akan ditambah cobaan baginya, kalau ia lemah dalam agamanya,
akan diringankan cobaan baginya.
Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan sampai ia berjalan dimuka bumi ini
tanpa dosa sedikitpun.” (HR. Bukhori)

Seorang ulama mengungkapkan; “Orang yang diciptakan untuk masuk syurga,
pasti akan merasakan banyak kesulitan.
Musibah yang sesungguhnya adalah yang menimpa agama seseorang,
Sementara musibah-musibah selain itu merupakan jalan keselamatan baginya,
Ada yang berfungsi meningkatkan pahala, ada yang menjadi pengampunan dosa.
Orang yang benar-benar tertimpa musibah adalah mereka yang terhalang
dari mendapatkan pahala.

Kalau bukan karena kesusahan, manusia tidak bisa mengharapkan saat-saat senang.
Menepis segala kesedihan adalah dengan ridho terhadap takdir
dan dengan sholat dimalam yang panjang.
Segala kesulitan pasti akan hilang, tidak perlu putus asa hanya karena musibah
yang datang bertubi-tubi.

Bersujud kepada Alloh SWT, pasti kesulitan akan sirna selekasnya.
Setiap orang yang penuh dengan ketabahan, pasti akan mendapat jalan keluar.”

0 komentar:

Posting Komentar