[Saya Tulis Ini Agar Saya dan Anda Tergugah]
Salah satu program visual yang indah di Ramadhan 1434, adalah program
MUSAAFIR MA'A AL-QUR'AAN (Season 2) yang dipresentasikan oleh Syaikh
Fahd Salim Al-Kandary. Program ini beliau katakan telah sukses
-bifadhlillaah- menyadarkan ribuan bahkan mungkin puluhan ribu
penontonnya untuk memulai menghafal Al-Qur'an, atau paling tidak:
semakin menghargai kalam Allah, mentadabburinya dan memaknainya.
Ramadhan kali ini, program tersebut menghadirkan rihlah ke berbagai
negeri kaum muslimin untuk melihat proyek pencerdasan pemuda-pemudi
muslim dengan mencetak para penghafal Al-Qur'an. Hingga hari ini, sudah
16 seri tersiar dan tersebar di YouTube!!! Dan semuanya menggugah hati
bagi penontonnya, baik yang memahami bahasa Arab atau tidak.
Tiap seri berkisar 23-25 menit.
Seri pertama adalah muqaddimah; pembukaan program sekaligus review
singkat rihlah sang Syaikh ke negara-negara tersebut. Silahkan buka dan
tonton sendiri:
[
http://www.youtube.com/watch?v=NZ33WUcURSE]
Seri kedua, adalah liputan tentang seorang ANAK KECIL di Madinah
Al-Munawwarah yang Allah takdirkan matanya BUTA namun ia sudah hafal
Al-Qur'an dengan sempurna!!! Bahkan, beliau (saya isyaratkan anak ini
dengan 'beliau' karena sangat patut dihormati) mampu menasehati muslim
dengan dasar ayat-ayat suci yang beliau hafal. Dengan kondisi mata yang
tak bisa melihat. Subhanallah! Jika Anda menyaksikannya, meskipun Anda
tak memahami bahasa Arab, saya yakin Anda akan tergugah dan merasa
malu...malu...MALU pada diri sendiri yang hanya sedikit nashiib (bagian)
dari Al-Qur;an yang Anda kuasai, sebagaimana saya pun begitu. Silahkan
buka dan saksikan sendiri:
[
http://www.youtube.com/watch?v=wSCkFBu4wjM]
[SYAIKH FAHD KE INDONESIA!!!]
Karena -alhamdulillah- saya berlangganan sehari-hari update kanal-kanal
dakwah di YouTube, lalu -bifadhlillaah- dengan mudahnya men-download
kajian atau seri program dakwah syaikh siapapun serta -birahmatillaah-
diberi kemampuan memahaminya, maka saya bersyukur sebesar-besar rasa
syukur kepada Allah, kemudian pada kedua orang tua, guru-guru lama,
terutama Ust. Nur Hayyun dan Ust. Khuzaemy dan para asaatidzah ulama di
kampus yang melalui mereka tersalurkan ilmu, meskipun rasa syukur saya
mungkin belum sempurna, amalan saya belum banyak terlaksana, dan dakwah
saya belumlah seberapa, karena disebabkan taqshiir atau kekurangmampuan
diri saya.
Hari ini saya dapati seri ke-16 (terbaru-ter-updated) dari program yang Allah berkati ini.
Judulnya: 'Asy-Syaikh Fahd fi INDUNISIA' (Syaik Fahd di Indonesia)
Maka, saya pun mengunduhnya serta merta. Dengan curiosity dan berharap
tergugah saya menontonnya di HP Tablet. Resolusinya cukup tinggi,
setelah saya unduh. Sengaja mendownload versi resolusi yang bagus;
karena ingin mendapatkan visual yang cukup jernih dan chemistry-nya.
Yang saya saksikan adalah keindahan yang sederhana. Namun, yang saya
rasakan justru rasa sedih; karena mengaca pada diri sendiri, ternyata
belumlah seberapa. Di dalam video ini terdapat kunjungan sang Syaikh ke
salah satu pondok Tahfizh di Bogor. Tentu: isinya adalah para santri
calon huffaazh. Mereka calon penegak agama Islam di tanah air kita insya
Allah. Dididik oleh para asaatidzah, kyai dan ulama. Diajari bahasa
Arab. Mereka semua anak-anak remaja. Anak-anak muda pesantren yang jika
melihat manusia seumurannya di kota dan desa, rata-rata sedang
gatal-gatalnya diri untuk bersenang ria. Namun, itu tidak berlaku
bagi mereka. Mereka sehari-hari benar-benar hidup bersama Al-Qur'an!
Halaqah rutin mereka sehari 3 kali!
Ketika saya mendengar bacaan
dua santri pilihan mereka tanpa melirik teks, lantunannya sangat
menyentuh. Menyentuh karena itu adalah bacaan anak muda yang menguasai
kalam Sang Pencipta, Pemilik dan Pengatur alam semesta: ALLAH SUBHANAHU
WA TA'ALA!!! Selain itu, menyentuh sekali karena anak itu adalah dari
orang kita; dari bangsa ini; yang terlahir sama seperti kita. Terlahir
miskin tak berilmu, tak faham bahasa Arab dan tak tahu ayat-ayat Allah.
Tapi, berbeda dengan kita derajatnya kini, mereka berada di martabat
tertinggi, sementara kita begitu menyedihkan. Juga, menyentuh sekali
karena memang kita belum bisa sepertinya.
Di video ini juga, ada
sekian detik rekaman seorang anak perempuan yang masih SD namun
bacaannya menyayat hati; karena kita yang lebih tua darinya akan
bertanya pada diri sendiri, "Mengapa? Mengapa aku yang seharusnya lebih
mampu darinya rupanya tidak mampu sepertinya?!"
Kehidupan
pesantren, wahai saudara dan saudari, sesungguhnya indah. Mereka yang
hidup di sana, hidup dengan ukhuwwah islamiyyah, dengan Al-Qur'an,
Hadits dan sekian jumlah cabang ilmu yang berkah. Sehari-hari mereka
membaca Al-Qur'an di masjid mereka dan di kelas mereka. Memang ada yang
nakal dan malas-malasan. Namun, sekolah mana yang tidak ada anak nakal
dan anak pemalasnya? Dan jangan salah pula, kemungkinan besar anak nakal
yang masih hidup di pesantren sehari-harinya tetap belajar bahasa Arab,
membaca Al-Qur'an, menghafal ayat per ayat, dibimbing dengan ilmu
syariah. Bagaimana dengan kita? Atau dengan kawan-kawan yang mungkin
merasa belajar di pesantren sudah bukan sandaran lagi?!
Yang saya
maksud adalah pesantren (baik tradisional, semi-modern atau modern)
yang para santrinya masih berfokus pada ilmu agama; bukan pesantren
modern yang nafasnya adalah ilmu umum, dan lulusannya malah lebih
mengerti ilmu komputer dibanding ilmu Aqidah, atau lebih mengerti ilmu
English dibanding ilmu Arabic.
Saya rekomendasikan Anda untuk
MENYAKSIKAN SENDIRI seri ke-16 dari program yang Allah berkahi ini!
Diperuntukkan untuk siapapun, baik yang faham bahasa Arab ataupun yang
tidak. Ini link-nya:
http://www.youtube.com/watch?v=JqPzDS1ZmCk
Jika ingin mendownloadnya, Anda bisa MEMILIH format file dan ragam resolusi yang cocok untuk alat Anda. Silahkan download di:
ssyoutube.com/watch?v=JqPzDS1ZmCk
Saya berharap video ini menggugah pemirsanya. Saya juga berharap ia
disebar ke siapapun yang menghendaki kebaikan dan keberkahan serta
kesadaran lebih dalam pada BAHASA ARAB dan AL-QUR'AN.
Bukan
berarti saya pun ahli dalam bahasa Arab dan hafal Al-Qur'an dengan
sangat baik. Namun, ketika saya merasa tercambuk demi kebaikan, ingin
sekali rasanya orang lain juga merasakan apa yang saya rasakan. Tidak
mau sendiri. Bersama dalam kebaikan dan demi kebaikan adalah kebaikan.
Semoga bermanfaat.
(Masih ada program-program dan seri-seri lain yang menggugah kaum muslimin di YouTube untuk Ramadhan 1434 ini)
Sumber
Kini Untuk Memudahkan Khalayak Penonton untuk menyaksikan tayangan ini, kami hadirkan dalam
bentuk DVD. Semoga bermanfaat.
Ingin Memiliki DVD ini, Silahkan Donasikan Sebagian Rizki anda dan Miliki Koleksi DVD Film ini sebagai kenang-kenangan dari kami. Adapun Paket
Donasi cukup :
RP 100.000,- (Dikemas dalam 3 DVD sudah lengkap 30 Episode)
SALURKAN INFAK DAKWAH ANDA UNTUK RADIO BANK BTN 00399-01-50-000110-1 AN RADIO KOMUNITAS NURIS FM. Hubungi Admin di 085716863625.