Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Inteletual dan Ulama Muda (MIUMI) Ustad Fahmi Salim Lc memberikan tanggapan mengenai film Omar. Film yang kini tayang sebagai salah satu sinetron Ramadhan di salah satu stasiun televisi swasta di tanah air ini bercerita tentang sosok Umar Bin Khatab Ra. Pro kontra di kalangan umat Islam mengenai pemeran Umar bin Khatab yang terlihat wajahnyapun tak bisa dielakkan.
Menurut Fahmi, untuk bisa mensosialisasikan sejarah Islam kepada masyarakat umum Film ini baik. Namun mengenai penggambaran wajah yang diharamkan Fahmi menganjurkan jalan tengah. Umat Islam yang penting jangan pernah menyakini bahwa wajah dari Umar Bin Khatab ra dan para sahabat lainnya seperti yang digambarkan dalam film tersebut.
“Karena sudah terlanjur, yang penting kita tidak menyakini wajah sahabat Umar dan sahabat lainnya seperti yang ada difilm tersebut,” jelas Fahmi kepada hidayatullah.com.
Fahmi juga menjelaskan bahwa film yang melibatkan 30 ribu aktor dan tim teknis dari 10 negara berbeda ini tetap memberikan keuntungan terhadap edukasi umat. Salah satu sisi edukasi itu adalah pelurusan sejarah yang selama ini diputarbalikkan oleh ajaran-ajaran Syiah.
“Di sisi lain film ini bagus untuk meluruskan fitnah-fitnah kelompok Syiah terhadap para sahabat,” tambah Fahmi lagi di sela-sela acara berbuka puasa Yayasan Makkah Al Mukaramah, Senin (07/08/2012).
Menurut lelaki yang tumbuh di lingkungan Muhammadiyah ini, serangan Syiahnisasi juga hal yang tidak bisa disepelekan oleh dunia Islam.
Syiahnisasi sudah masuk pada tataran akar rumput masyarakat. Dimana doktrin-doktrin Abdullah bin saba sebagai tokoh fiktif terus disebarkan oleh Syiah. Pencelaan terhadap sahabat-sahabat Nabi Muhammad dan pengkultusan terhadap Ali ra semakin gencar dilakukan.
“Karena itulah salah satu manfaat film Omar ini untuk melawan Syiahnisasi,” tambahnya.
Fahmi juga menjelaskan agar umat hati-hati dengan syiar kelompok Syiah di Indonesia. Budaya menghina para sahabat seperti Abu Bakar As Shidiq ra, Umar bin Khatab ra hingga Muawiyah dinilai masih terjadi. Selain itu, Syiah yang mengaku mencintai keluarga Nabi juga pada kondisi yang lain tidak segan-segan menghina Aisyah ra istri kedua Nabi.*
“Karena itulah salah satu manfaat film Omar ini untuk melawan Syiahnisasi,” tambahnya.
Fahmi juga menjelaskan agar umat hati-hati dengan syiar kelompok Syiah di Indonesia. Budaya menghina para sahabat seperti Abu Bakar As Shidiq ra, Umar bin Khatab ra hingga Muawiyah dinilai masih terjadi. Selain itu, Syiah yang mengaku mencintai keluarga Nabi juga pada kondisi yang lain tidak segan-segan menghina Aisyah ra istri kedua Nabi.*
0 komentar:
Posting Komentar