Rindu Pemimpin seperti Umar
Written By Rudianto on Selasa, 21 Agustus 2012 | 21.41
Keteladanan, kejujuran, kebijaksanaan Umar bin Khattab perlu dicontoh generasi muda. Apalagi sekarang ini umat di Indonesia sangat rindu dengan sosok pemimpin yang berjiwa seperti Umar.
Hal itu diungkapkan dosen komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sugeng Winarno saat bedah film Omar yang tayang di MNC TV dalam acara diskusi di ruang teater Basement Dome,UMM, Sabtu (11/8) sore. Film Omar di MNC TV mendapatkan perhatian luar biasa dari penonton di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di Kota Malang. Hal ini bisa dilihat dari besarnya partisipasi masyarakat, mahasiswa, dan dosen UMM dalam acara bedah film tersebut.
Sugeng Winarno menjelaskan, dakwah Islam lewat tayangan film serial Omardi MNC TV sangat efektif untuk mengembangkan dan menguatkan ajaran Islam. “Saya lihat saat seri pertama.Tokoh Umar diajak bisnis dengan praktik yang tidak halal. Secara tegas Umar menolak. Kalau diimplementasikan dalam kepemimpinan sekarang,Umar perlu dicontoh karena Umar menolak praktik korupsi.Korupsi adalah masalah bangsa ini,” ungkap Sugeng. Dalam kacamata ilmu komunikasi, peran Umar sangat bagus.
Dia bersikap tegas dan tidak terlalu banyak bicara, tetapi banyak memberi teladan kepada orang di dekatnya. “Sebagai pemerhati ilmu komunikasi, (menurut saya) dakwah Islam seperti film Omar sangat efektif dan semoga pemimpin bangsa ini mencontoh sikap Umar itu,”jelas dia. Pengamat dan praktisi film Arfan Adhi Perdana mengatakan, film Omar ini bisa dijadikan rujukan untuk memperkuat keislaman seseorang. “Film Omar ini dibuat sangat teliti dan tepat sasaran.Tujuan pembuatan film ini sangat benar.Film dakwah Islam juga bisa disampaikan dengan cara yang tepat,” jelasnya seraya memuji keberanian MNC TV tampil beda dalam mengisi Ramadan dengan menayangkan film kolosal Omar ini.
Syaikh Fikri Thoriq Alkatiri, ustaz pembedah film ini, mengatakan,film Omar sangat layak untuk ditonton oleh semua kalangan. Terutama generasi muda. “Tokoh Umar itu sifatnya keras tapi tegas dan bijaksana serta jujur. Takutnya bukan pada orang kaya, tapi pada orang miskin. Film Omar ini memang memfokuskan pada keteladanan kepemimpinannya,” sebut Ustaz Fikri. Salah satu teladan bisa dipetik dari Umar adalah tidak pernah meminta jabatan. Berbeda dengan kondisi sekarang, setiap orang berlomba meminta jabatan.“Film ini secara khusus memang mengupas perihal tokoh Umar.
Setelah Rasulullah wafat, kaum Muhajirin dan Anshor berdiskusi untuk menentukan pemimpin umat Islam dan dengan tegas Umar tidak meminta jabatan, (ia) justru menyerahkan (hal itu) kepada Abu Bakar As- Sidiq,”tambah dia. Direktur Program MNC TV Endah Hari Utari mengatakan, sebelum diputar di Kota Malang, acara serupa juga digelar di Jakarta,Bandung,dan Surabaya. Serial film Omar ini meningkatkan rating tayangan MNC TV untuk program siar Ramadan. Film Omar ini disukai pemirsa MNC TV karena bercerita tentang sejarah Islam dan kekhalifahan.
“MNC TV membeli film ini dari produser di Dubai dan tayang 31 episode sebelum Lebaran sampai setelah Lebaran. Awalnya pihak produser meminta ditayangkan tahun depan. Mungkin (karena) hikmah Ramadan sehingga film Omarbisa tayang tahun ini,” ucap Endah seraya menyatakan terima kasih kepada UMM yang sudah mendukung bedah film Omarini. Siti Nurazizah, mahasiswa UMM Jurusan Matematika, menyatakan puas dengan tayangan film Omar yang menyajikan sejarah Islam dan kekhalifahan.
Kemudian dia mengusulkan agar bisa dicetak dalam bentuk DVD. “Ya memang ada beberapa bagian film yang belum saya mengerti. Tapi kita bisa merasakan bagaimana perjuangan khalifah dalam menegakkan dan mengajarkan agama Islam waktu itu,” tandasnya.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar