Di jalan menuju Mekah, Abu Jahal berpapasan dengan Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud. Dia menghardik mereka dengan kata-kata yang menyakitkan. Namun Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud menanggapinya dengan tenang.
Di rumah Umar, Abu jahal datang dan memarahi Umar karena tak sepaham dengannya. Umar menghadapinya dengan tenang. Al-Khattab, ayah Umar, mendengar perbincangan mereka. Al-Khattab pun coba menengahi dengan meminta Umar untuk lebih menghormati Abu Jahal sebagai tetua dalam kaum Quraisy.
Di rumah Abu Hudhaifah, Utbah, ayah Abu Hudhaifah datang. Meski tak sepaham dengan tindakan anaknya mengangkat Salim sebagai anak, Utbah menerimanya dan mengakui keputusan Abu Hudhaifah.
Di sisi lain, para pemuda Quraisy tidak senang dengan kenyataan bahwa orang-orang tua mereka akan memerangi Muhammad dan meninggalkan beban itu pada mereka.
Di Dar al-Nadwah, para tetua Quraisy kembali bertemu membahas pertemuan Abdul Sham dengan Nabi Muhammad. Sebagian mereka memuji kecakapan dan keindahan kata-kata Nabi Muhammad, sebagian lagi menganggap Nabi Muhammad orang gila, penyihir dan sebagainya. Maka terjadilah perdebatan di antara mereka soal apa yang harus dilakukan. Dan akhirnya, mereka menyebar fitnah kepada para peziarah Arab untuk menolak ajaran Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad pemecah persatuan kaum Quraisy.
0 komentar:
Posting Komentar