Marilah kembali kita bersyukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita peluang pahala
begitu besar di bulan Ramadhan yang mulia ini. Mari meniti hari demi hari di bulan ini, dengan
kesungguhan amal dan kekhusyukan dalam hati kita. Sepenuh doa keselamatan dan
kesejahteraan semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang memberikan contoh begitu
jelas kepada kita, bagaimana mengisi bulan Ramadhan dengan penuh amal kebajikan.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah ....
Bulan Ramadhan identik juga dengan bersemangatnya kaum muslimin dalam membayarkan
zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal. Karenanya, menjadi suatu hal yang penting bagi kita,
untuk mengkaji kembali beberapa hal penting terkait zakat.
Zakat secara bahasa berasal dari padanan kata : an-nama ( tumbuh), al-barokah (keberkahan),
az-ziyadah (tambahan), dan at-thoharoh (kesucian). Secara filosofis, seluruh arti padanan kata
zakat cukup menggambarkan dari hakikat zakat yang sesungguhnya. Adapun secara istilah,
selain zakat kita juga sering mengenal infak dan sedekah. Ketiganya mempunyai pengertian dan
penekanan yang berbeda, meskipun kata ‘shodaqoh’ dalam al-quran juga terkadang diartikan
sebagai zakat. Berikut pengertian zakat, infak dan sedekah secara singkat :
Zakat adalah kewajiban atas sejumlah harta tertentu, dengan kadar tertentu (nishob), yang
diberikan untuk kelompok tertentu (mustahiq) dan dalam waktu tertentu (haul).
Infaq adalah : mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat. Infaq meliputi yang
wajib dan ada yang sunnah. Infaq wajib diantaranya zakat, kafarat, dan nadzar. Sementara
infak sunnah di antaranya ; infak kepada fakir miskin, bencana alam, infak kemanusiaan,
dan sebagainya.
Shadaqoh mempunyai pengertian lebih luas, ia dapat bermakna infak, zakat dan bahkan
kebaikan non materi / non harta secara umum. Hal ini bisa kita tangkap dari isyarat
Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini misalnya : Dari Abi Dzar, Rasulullah SAW bersabda :
“ Senyummu di hadapan wajah saudaramu adalah sedekah, amar makruf dan nahi munkar
yang engkau kerjakan adalah sedekah, engkau menunjukkan jalan orang tersesat juga
sedekah, engkau menuntun orang buta adalah sedekah, engkau menyingkirkan duri dan
tulang dari jalanan juga sedekah, engkau mengisi ember saudaramu yang kosong juga
sedekah “ (HR Tirmidzi, dishahihkan oleh Albani)
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah ....
Tidak ada suatu kewajiban disyariatkan dalam Islam, kecuali membawa berbagai manfaat dan
hikmah bagi umat manusia. Begitu pula ibadah zakat yang menyimpan banyak hikmah dan
rahasia pensyariatan. Sekiranya kita bisa melihat dengan lebih jernih seputar fungsi dan hikmak
zakat, tentunya akan lebih meringankan langkah dalam memenuhi kewajiban zakat secara rutin.
Diantara fungsi zakat tersebut adalah :
Pertama : Fungsi Ibadah & Keyakinan :
Kewajiban zakat adalah ujian ketaatan bagi kaum muslimin, sekaligus pembuktian keyakinan
bahwa sejatinya harta yang didapatkan adalah pemberian dari Allah SWT. Sehingga,
pembayaran zakat sejatinya adalah perwujudan rasa syukur yang produktif.
Kedua : Fungsi Keseimbangan Sosial dan Kemasyarakatan :
Zakat adalah ibadah yang akan mengurangi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Sehingga tercipta kehidupan sosial yang kondusif tanpa hasad dan dengki dari si miskin kepada
yang kaya. Ketika mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman, Rasulullah SAW menjelaskan tentang
zakat : “ Allah mewajibkan zakat atas harta-hartamu, yang diambil dari orang-orang kaya dan
diberikan kepada yang miskin”(HR Jamaah dari Ibnu Abbas).
Ketiga : Fungsi Ekonomi :
Zakat juga mempunyai fungsi ekonomi dan pemberdayaan, karena sasaran distribusi zakat yang
begitu beragam ( delapan golongan), yang disebutkan dalam surat At-Taubah 60 :
“ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kelima : Fungsi Pembentukan Karakter & Mental :
Dengan berzakat, seseorang akan terbebas dari sifat kikir, dan akan bertambah kasih sayang
kepada sesama. Allah SWT berfirman : “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS at-Taubah 103).
Akhirnya, proses praktek dan kesadaran berzakat yang ideal di negara kita masih membutuhkan
langkah panjang dan banyak tahapan. Salah satu yang bisa kita usahakan adalah dengan
memperluas sosialisasi tentang zakat, menyadarkan urgensi dan fungsi zakat yang begitu mulia
untuk kebahagiaan dunia akhirat. Semoga Allah SWT memudahkan.
Ramadhan Bulan Zakat
Written By Rudianto on Sabtu, 04 Agustus 2012 | 02.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar