• Apakah kamu melihat
sebuah ruang sebesar tangan di kaki, dada, dan lenganku yang tidak tertutupi
oleh goresan-goresan akibat luka sabetan pedang, tusukan panah, atau tusukan
tombak?
Khalid mengatakan ini pada seorang
temannya beberapa hari sebelum ia wafat, empat tahun setelah pemberhentiannya
dari pasukan.
• Jika kamu berada di awan, Allah akan mengangkat kami kepadamu atau menurunkan
kamu kepada kami untuk berperang.
Khalid mengatakan ini pada pasukan
Romawi ketika mereka mundur dari medan pertempuran Kota Chalcis yang
berbenteng.
• Ketika aku berada di medan pertempuran, Aku lebih menyukainya daripada ketika
aku berada di rumahku.
• Malam yang hujan ketika aku berdiri menggunakan baju zirah dengan pedang dan
perisai di tanganku dan melihat lagi dan lagi ke arah timur, menunggu matahari
terbit agar aku bisa memulai pertempuran.
Khalid mengatakan ini setelah
diberhentikan dari pasukan oleh Khalifah Umar pada 638 M.
• Masuklah ke dalam Islam dan Kamu akan selamat. Atau bayarlah jizyah, dan Kamu
dan kaummu akan kami lindingi, jika tidak, Kamu hanya akan mendapatkan dirimu
bersalah atas konseuensinya, karena aku aka membawa kepadamu pasukan yang
mencintai kematian seperti kamu mencintai kehidupan.
Surat ini ditulis oleh Khalid kepada
Gubernur Persia untuk wilayah Mesopotamia sebelum menyerbunya.
• Ketika Allah memutuskan suatu permasalahan, itu pasti terjadi.
• Aku telah mendedikasikan hidupku menuju jalan Allah yang Maha Tinggi.
• Manusia mengharapkan sesuatu, tetapi Allah bermaksud melakukan yang lain.
• Bumi menghancurkan orang-orang bodoh, tetapi kepandaian menghancurkan bumi.
• Jika kamu jujur, kamu akan bertahan. Jika kamu berbohong, kamu akan musnah.
• Aku adalah bangsawan petarung, aku adalah Pedang Allah, aku Khalid ibn
Al-Walid.
Ini adalah kalimat-kalimat terkenal yang
biasa diucapkan Khalid di medan pertempuran.
• Aku adalah anak dari banyak kepala suku. Pedangku tajam dan mengerikan.
Pedang ini adalah benda terkuat ketika periuk pertempuran telah mendidih dengan
dahsyat. Aku adalah pilar Islam! Aku adalah Sahabat Nabi! Aku bangsawan
petarung, Khalid ibn al-Walid!
• Aku akan memberimu tiga hari, jika gerbang-gerbang tidak dibuka dalam masa
tersebut, aku akan menyerang. Dan nanti tidak akan ada lagi kesempatan seperti
ini.
• Aku adalah anak al-Walid! Ada yang ingin berduel?
• Demi imanku, air ini akan pergi ke sisi pasukan yang tabah dan lebih pantas
mendapatkannya.
Khalid mengatakan ini pada sebelum
Pertempuran Walaj yang menentukan, ketika pasukan Islam kehabisan air.
• Oh Tuhan! Jika Engkau memberi kami kemenangan, Aku tidak akan melihat satu
pun petarung musuh yang hidup sampai sungai mereka mengalir bersama darah
mereka!
Khalid mengatakan ini pada saat
Pertempuran Ullais yang juga dikenal dengan sebutan Pertempuran Sungai Darah.
• Pada Pertempuran Mu’tah, aku mematahkan sembilan pedangku. Tetapi aku tidak
pernah menemui musuh seperti orang-orang Persia. Dan di antara orang-orang
Persia, aku tidak pernah bertemu dengan musuh seperti pasukan dalam Pertempuran
Ullais.
Khalid mengucapkan ini sebagai
penghormatannya pada prajurit-prajurit Persia yang sangat berani dalam
Pertempuran Ullais yang berdarah.
• Tunggulah sebentar; akan datang kepadamu gunung-gunung yang membawa
singa-singa dengan baju baja mengkilap, batalion yang diikuti oleh
batalion-batalion lainnya.
Surat ini ditulis kepada Ayaz bin Ghanam
yang meminta pasukan bantuan ketika mereka bertempur dengan beberapa suku Arab
pemberontak di utara Arab.
• Aku tahu bahwa orang-orang ini tidak tahu apa-apa tentang perang.
Khalid berkata tentang orang-orang
Persia dan Arab Kristen yang baru direkrut oleh pasukan Persia setelah Khalid
menganalisis pengepungan An al Tamar di Iraq.
• Kita akan mengambil rute ini; jangan biarkan ketetapan hati kalian melemah.
Ketahuilah bahwa pertolongan Allah datang sesuai dengan keinginanmu. Jangan ada
yang ditakutkan oleh orang-orang Islam selama mereka mendapat pertolongan
Allah.
Khalid mengatakan ini pada salah satu
panglima bawahannya yang mencoba menghentikannya untuk mengambil rute jalan
berbahaya menuju ke Syams dari Iraq melewati Gurun Syams. Panglima itu berkata,
”Kamu tidak bisa mengambil rute inidengan sebuah pasukan. Demi Allah, bahkan
seorang yang melakukan perjalanan seorang diri akan mencobanya dengan mengetahui
resiko bagi kehidupannya. Perjalanan itu akan membutuhkan lima hari yang penuh
kesulitan yang ekstrem tanpa satu tetes pun air dan bahaya tersesat di gurun
setiap saat.”
• Jika bukan demi kepentingan mematuhi perintah dari khalifah, aku tidak akan
pernah menerima perintah ini. Kamu jauh lebih tinggi dariku dalam Islam. Aku
adalah Sahabat Nabi, tetapi kamu adalah seseorang yang dipanggil Rasulullah
“yang dipercaya oleh bangsa ini”.
Khalid mengatakannya kepada Abu Ubaydah
ibn al-Jarrah ketika Khalid mendapat perintah untuk mengambil alih pimpinan
seluruh pasukan di Syams, dan sebagai jawaban dari Abu Ubaydah, “Aku telah
menerima surat dari Abu Bakr yang menunjukmu sebagai panglima bagiku dengan
senang hati. Tidak ada kebencian dalam hatiku, karena aku tahu kemampuanmu
dalam masalah perang.”
• Ambillah ini sebagai hadiah, tidak perlu membayar uang tebusan.
Khalid mengatakan ini ketika menyerahkan
putri dari Kaisar Heraklius yang tertangkap dalam Pertempuran Marajul Debaj.
Dalam pertempuran ini, Thomas, suami putri Heraklius itu tewas dalam duelnya
melawan Khalid.
Heraklius menulis surat balasan pada Khalid,
“Aku telah mengetahui apa yang telah Kau lakukan pada tentaraku. Kamu telah
membunuh menantuku dan menawan putriku. Engkau telah menang dan pergi dengan
selamat. Sekarang aku meminta anakku kembali. Dan Kau pun mengembalikannya
kepadaku sebagai hadiah tanpa pembayaran atau tebusan apapun, kehormatan adalah
bagian yang sangat kuat dalam karaktermu.”
• Pujian bagi Allah yang telah menetapkan kematian atas Abu Bakr, yang lebih
menyukaiku daripada Umar. Pujian untuk Allah yang telah memberikan kekuasaan
pada Umar yang kurang menyukaiku daripada Abu Bakr, dan memaksaku untuk
menyukainya.
Khalid mengatakan ini beberapa saat
sebelum ia wafat. Abu Bakr mengangkatnya sebagai panglima utama pasukan dan
Khalifah Umar memberhentikannya dari pasukan. Walaupun hubungan antar saudara
sepupu, Khalid dan Umar, selalu menyisakan sangat sedikit kehangatan, tetapi
kepemimpinan Umar yang luar biasa dan adil membuat Khalid kagum, ia pada saat
wafatnya mewariskan seluruh hartanya kepada Umar dan menjadikannya sebagai wali
bagi surat wasiat warisannya atas tanah dan harta bendanya.
• Semoga Allah memberi ampunan pada Abu Bakr! Jika ia masih hidup, aku tidak
akan dibebastugaskan dari jabatan.
Khalid mengatakan ini saat Abu Bakr
wafat dan penggantinya, Umar, mengganti Khalid dengan Abu Ubaydah, panglima
utama yang baru.
• Jika Abu Bakr wafat dan Umar menjadi Khalifah, kami mendengar dan menaatinya.
Khalid mengatakan ini setelah wafatnya
Abu Bakr.
• Demi Allah, jika Kamu menunjuk seorang anak kecil untuk memimpinku, aku akan
menaatinya. Bagaimana mungkin aku tidak menaatimu ketika derajat ke-Islamanmu
jauh lebih daripada aku dan Kamu telah dijuluki sebagai “yang Dipercaya oleh
Nabi”? Aku tidak akan pernah mencapai status itu. Aku umumkan di sini dan
sekarang bahwa aku telah mendedikasikan diriku menuju jalan Allah yang Maha
Tinggi.
Khalid mengatakan ini pada Abu Ubaydah
setelah dibebastugaskan dari jabatannya oleh Umar tanpa diberitahukan
alasannya.
• Orang-orang Romawi ini adalah yang paling berani di antara orang-orang Romawi
yang pernah kutemui.
Khalid memberi penghargaan pada prajurit
Romawi yang ia kalahkan dalam Pertempuran Emesa.
• Betapa sedikitnya pasukan Romawi dan betapa banyaknya jumlah kita! Kekuatan
sebuah pasukan tidak dinilai dari jumlahnya, tetapi dinilai dari pertolongan
Allah padanya, dan kelemahan pasukan ada pada saat Allah meninggalkannya.
Khalid mengatakan ini pada salah satu
prajuritnya di Pertempuran Yarmuk. Prajurit itu sebelumnya berkata, “Betapa
banyaknya jumlah pasukan Romawi dan betapa sedikitnya jumlah kita.”
• Aku memprotes sebagai sebagai seorang muslim atas apa yang teah Engkau
putuskan. Demi Allah, Engkau telah tidak adil padaku, wahai Umar!
Khalid mengatakan ini pada Khalifah Umar
yang memberhentikannya dari ketentaraan tahun 638.
• Umar menunjukku untuk Syams sampai ia berubah menjadi gandum dan madu;
kemudian ia memberhentikanku!
Khalid mengatakannya pada istrinya
setelah diberhentikan.
• Dan di sinilah aku, mati di atas tempat tidur, seperti domba mati. Semoga
mata para pengecut tidak akan pernah tidur.
Kata-kata terakhir dari Khalid.
Ucapan-Ucapan Khalid Bin Walid
Written By Rudianto on Jumat, 17 Agustus 2012 | 07.49
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar